Nikah Muda, Mudahkah?

Banyaknya trend nikah muda juga sejalan dengan banyaknya kasus KDRT dan perceraian, hal tersebut dikarenakan kebanyakan diakibatkan masalah ekonomi, ditambah lagi pada saat masa pandemi yang membuat perekonomian makin sulit bagi kalangan menengah kebawah. Selain itu meningkatnya kasus KDRT dikarenakan Mental seseorang belum matang, dan kurang bisa melihat sebuah masalah dalam berbagai sisi, sehingga mudah terhasut dan emosi saat ada orang lain yang memberitahu dia bahwa pasangannya selingkuh dengan orang lain tanpa mencari tahu kebenarannya. Selain itu kurang mengenal kepribadian pasangannya sehingga sering kali di tengah hubungan perkawinan memutuskan untuk bercerai. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk menikah banyak hal yang harus dipertimbangkan. Sebagai contoh banyak biaya yang harus dipersiapkan kedepannyanya seperti, biaya belanja bulanan, biaya tempat tinggal, biaya melahirkan, biaya rumah sakit, biaya sekolah anak, biaya kebutuhan anak dan masih banyak lagi.

Kalau menurut saya pribadi, nikah muda akan sangat mudah jika calon suami maupun istri sudah siap untuk menikah. Siap di sini berarti pasangan tersebut sudah memiliki kondisi finansial yang cukup atau stabil serta kondisi psikis maupun emosional yang memadai untuk menikah. Sebagaimana yang kita tahu bahwa harus ada persiapan sebelum menikah, entah dilihat dari sisi finansial kedua calon maupun kondisi emosional dari kedua calon. Dengan kedua ini, nikah muda akan mudah dan komunikasi juga harus terus dijaga antar kedua calon.

Nikah mudah akan terasa sulit jika kedua calon tidak memiliki kondisi finansial yang cukup dan kondisi emosional yang tidak memadai sehingga akan berakhir dengan menambah persoalan baru dalam hidup kedua pasangan tersebut. Menikah itu sakral dan tidak bisa hanya mengandalkan “Cinta” saja dalam pernikahan.