Museum Lubang Buaya, saksi bisu kekejaman PKI

Sebagai tempat yang sangat bersejarah bagi Indonesia kawasan lubang buaya yang terletak di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini sudah sangat berbeda dari tahun 1965 dahulu. Sekarang di daerah ini sudah dijadikan sebagai salah satu tempat yang memiliki nilai sejarah dan telah berdiri Monumen Pancasila sebagai bentuk penghormatan untuk para Jendral yang telah gugur membela tanah air. Namun meski tempat ini sudah di jadikan sebagai tempat bersejarah dan juga sebagai tempat wisata sejarah, kisah-kisah sadisnya pembantaian pada jaman dahulu masih sangat kental dan tempat ini terkenal akan aura mistisnya. Sobat diskusi ada yang pernah mendengar kisah mengenai tempat ini?

Netralnews.com merangkumnya lengkap :

Setelah dijadikan sebagai salah satu tempat wisata bersejarah, tempat ini begitu kental dengan aura negatif hingga penampakan makhluk aneh yang mengerikan. Masyarakat sekitar bahkan pernah melihat sosok makhluk berlumuran darah yang mengelilingi sumur tersebut.

Sebut saja Parto, pria yang hobi bergadang ini, sedang jalan-jalan tengah malam di sekitar sumur lubang buaya, dia merasakan bulu kuduk merinding, lalu tiba-tiba ada suara langkah kaki yang seperti terseret-seret di belakangnya. ketika menoleh, dia melihat sosok makhluk dengan baju compang- camping, penuh darah dan sepertinya tercium bau yang kurang sedap/busuk. Parto kontan berlari ketakutan.

Salah satu sudut yang menjadi saksi bisu dari kisah pembantaian para Jenderal dan Letnan adalah lubang sedalam 12 meter. Seperti dalam sejarah di sumur ini adalah tempat penampungan setumpuk jasad para Jenderal yang dibantai habis oleh para PKI. Nah, menurut kisah warga, monumen yang paling horor adalah di sekitar sumur yang dikenal sebagai lubang buaya.

Dari lubang itu, warga kerap mendengar suara-suara aneh, seperti suara seorang pria yang minta tolong. Suara tersebut sangat menyayat hati, menyeramkan dan dalam frekuensi tertentu membuat kita terganggu.

Kawasan sumur memang daerah paling horor. Terutama legenda tentang Jenderal dan Letnan yang meninggal di sumur ini. Sehingga bukan hanya suara teriakan meminta tolong dan suara aneh yang terdengar.

Seorang wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bahkan pernah melihat sosok tentara dengan kondisi muka yang rusak dan berlumur darah datang dari lubang sumur tersebut. Kalau nggak percaya, uji nyali langsung aja ke sini deh.

Salah satu tetua di wilayah tersebut sering mencium bau tak sedap ketika melintasi daerah sumur. walaupun kejadian tragis itu sudah terjadi lima puluhan tahun silam, namun masih ada fenomena mistis yang menyelimutinya.

Salah satu kisah horor yang konon sering terjadi di tempat tersebut adalah suara langkah kaki dari sekelompok tentara yang seolah sedang berbaris rapih. Kisah ini diperkuat oleh pengakuan salah seorang petugas, sebut saja namanya Darmin.

Menurut Pak Darmin, suasana horor memang masih sangat kental di tempat ini, meski sudah dipadati penduduk, namun aura-aura mistis masih sering terjadi. Bahkan ia sering mendengar suara langkah kaki dari sekelompok prajurit yang seolah sedang berbaris rapih. Fenomena tersebut sering ia rasakan khususnya saat malam hari di dalam museum.

Salah satu warga mengatakan ada sekumpulan turis dari amerika yang sedang berfoto ria di dekat sumur. Tiba-tiba seorang dari mereka tertawa cekikikan lalu menyanyikan lagu Genjer Genjer. Terang saja semua ketakutan, darimana logikanya bule kok nyanyi lagu indonesia yang sudah lama hilang?

Sudah pasti kesurupan. Setelah diselidiki rupanya bule yang kesurupan itu sedang mengejek jeleknya lubang buaya dan mengucapkan kata kasar buat para Pahlawan kita yang gugur.