Estimasi waktu yang akurat adalah keterampilan penting dalam manajemen proyek. Metode apa saja yang bisa digunakan untuk meng-estimasi waktu proyek?
Estimasi Bottom-Up
Perkiraan bottom-up memungkinkan Kita membuat estimasi untuk proyek secara keseluruhan. Untuk menganalisis dari “bottom up,” memecahkan tugas yang lebih besar ke dalam tugas rinci, dan kemudian memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing. Karena Kita mempertimbangkan setiap tugas secara bertahap, perkiraan waktu yang diperlukan untuk setiap tugas cenderung lebih akurat. Kita kemudian dapat menambahkan jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana.
Estimasi Top-Down
Dalam analisis top-down, Kita mengembangkan gambaran tentang timeline yang diharapkan terlebih dahulu, menggunakan proyek-proyek sebelumnya atau pengalaman sebelumnya sebagai panduan. Sering kali membantu membandingkan taksiran top-down dengan perkiraan bottom-up Kita, untuk memastikan keakuratan.
Estimasi Komparatif
Dengan perkiraan komparatif, Kita melihat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas serupa, pada proyek lain.
Estimasi Parametrik
Dengan metode ini, Kita memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk satu deliverable; dan kemudian kalikan dengan jumlah deliverable yang diperlukan.
Misalnya, jika Kita perlu membuat halaman untuk sebuah situs web, Kita akan memperkirakan berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu halaman, dan kemudian Kita kalikan kali ini dengan jumlah total halaman yang akan diproduksi.
Estimasi Three-Point
Untuk membangun di dalam ketidakpastian, Kita dapat melakukan tiga estimasi - satu untuk best case, worst case-nya, dan kasus terakhir untuk kasus yang paling mungkin terjadi.
Referensi: