Tanaman ini hanya ditemukan sekitar daerah Sumatera, namun populasinya lebih mendominasi didaerah Aras Napal, Besitang, kabupaten Langkat. Nama ilmiah tanaman ini adalah *Johannestijsmania altifrons*, mengambil nama si penemu, Profesor Teijsman, yang berasal dari Belanda. Tanaman daun Sang pertama kali ditemukan pada awal abad 19.Tanaman unik berdaun raksasa dari Sumatra bukan hanya Raflesia arnoldii. Pulau di Indonesia Barat tersebut juga punya satu lagi tanaman yang tak kalah unik, daun sang.
Daun sang dikenal sebagai flora endemik Sumatra dengan sejumlah keunikan. Meski potensinya belum banyak tergali, tumbuhan ini diketahui bermanfaat. Sayangnya, status daun sang saat ini termasuk tumbuhan terlindungi yang mulai langka.
Untuk itu, keberadaan daun sang perlu diketahui dan dikenali agar dapat dilestarikan, Pemerintah dan kesadaran masyarakat memeliki peran penting dalam hal ini.