Sering kali kekuasaan disalah gunakan. sering kali telah terjadi baik kekuasaan yang otoriter maupun pemimpin yang menyimpang.
agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami makna kekuasaan, yaitu :
- Kekuasaan adalah hubungan antara manusia
- Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain
- Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
- Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
- Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan sumber kekuasaan itu.
- Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari keduanaya.
- Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk
- Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan
- Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum
- Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik
Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi tetapi bisa juga konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat dari dimensi yang saling melengkapinya, yaitu :
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual.
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan) seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.
d. Jabatan – pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu karena kualitas pribadi seseorang.
e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan
f. Langsung – tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan.