Mengenal Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual

Ditulis bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum

Analisis wacana adalah kajian dari penggunaan bahasa yang dilakukan manusia (Brown dan Yule, 1996: 1). Analisis wacana digunakan untuk mengetahui aspek tekstual dan kontekstual bahasa sebagai sarana komunikasi, baik berupa bahasa lisan, yaitu komunikasi yang berupa bahasa lisan maupun percakapan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis (Sumarlam, dkk., 2003: 1). Penelitian mengenai wacana, salah satunya adalah mengkaji sebuah wacana dari segi tekstual dan kontekstualnya.

Analisis wacana tekstual dan kontekstual dapat memudahkan pembaca dan pendengar dalam memahami sebuah wacana secara utuh dan menyeluruh (Andriyani, 3013). Analisis wacana tekstual berfokus pada elemen-elemen teks itu sendiri, seperti kata-kata, kalimat, struktur naratif, metafora, dan lain-lain. Analisis ini megacu pada pemahaman makna yang terkandung dalam teks secara langsung, tanpa mempertimbangkan konteks di mana teks tersebut diproduksi atau direspon.
Analisis wacana tekstual terbagi menjadi dua aspek, yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal. Aspek gramatikal terdiri atas empat jenis, yaitu pengacuan, pelesapan, penyulihan, dan perangkaian. Adapun aspek leksikal terdiri atas enam yaitu repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, hiponimi, dan ekuivalensi.

Sementara itu, analisis wacana kontekstual lebih mengkaji mendalam mengenai situasi dan kondisi saat terjadinya peristiwa percakapan atau kebahasaan seseorang atau kelompok orang. Analisis kontekstual dapat dipahami sebagai kajian yang menganalisis wacana berdasarkan konteks situasi dan semua hal yang berada di luar teks dan memengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi ketika teks diproduksi dan fungsi bahasa yang dimaksudkan.

Analisis kontekstual bertumpu pada teks yang dikaji berdasarkan konteks eksternal yang melingkupunya, baik konteks, situasi, maupun kultural atau budaya. Terdapat lima prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan yaitu prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, prinsip analogi, dan inferensi. Analisis kontekstual menempatkan teks dalam konteks sosial, budaya, politik, atau historis di mana teks tersebut diproduksi atau diterima.

Melalui kajian tekstual dan kontekstual, wacana dapat dipahami secara menyeluruh dalam kesatuan yang utuh, sehingga didapatkan pemahaman makna yang utuh juga, serta mengarahkan pada terciptanya wacana yang komunikatif. Analisis wacana tekstual membantu dalam memahami bagaimana teks tersebut dibangun secara internal, sedangkan analisis wacana kontekstual membantu dalam memahami hubungan antara teks dan konteks eksternalnya.

1 Like