Mengembangkan Berlian Dari Abu Manusia

berlian

Berlian merupakan batu permata yang dihasilkan dari karbon yang sudah dipadatkan oleh tekanan dan suhu yang sangat tinggi, namun perusahaan seperti Algordanza telah menciptakan inovasi yaitu, menghasilkan berlian dari Abu Manusia. Abu Manusia yang mengandung unsur karbon, boron, serta unsur lainnya dapat dijadikan berlian melalui proses yang lebih lanjut.

Berlian merupakan benda idaman setiap manusia untuk dimiliki karena keindahan, kemahalan, dan kepopuleran dari berlian itu sendiri. Berlian sebanarnya berasal dari bagian terdalam gunung berapi yang juga mengandung atom dan karbon. Pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi melalui letusan volkanik.

Menurut penelitian, naiknya berlian kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90 mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat temperatur rendah.

Namun di Swiss, salah satu perusahaan mereka yang bernama Algordanza telah membuat sebuah langkah baru pada pembuatan berlian dimana mereka membuat berlian bukan dari bahan biasanya melainkan dari Abu mayat! Luar biasa bukan? Ide gila ini ternyata muncul dari sang pendiri perusahaan Rinaldo Willy yang dimana ide tersebut ia dapatkan ketika memperhatikan proses terebentuknya berlian dari alam. Berlian sintetis yang disebut berlian memorial ini dibuat dengan menggunakan mesin yang meniru proses pembentukan berlian oleh alam. Bahan dasarnya tak lain adalah mayat manusia. kenapa bisa? Tubuh manusia tersusun dari 20 persen karbon. Hal tersebut yang membuat Willy yakin kalau pembuatan berlian bisa dilakukan dengan menggunakan abu dari mayat manusia.

“Selama dikremasi, mayoritas karbon yang akan keluar adalah karbon dioksida. Dalam abu (mayat) tetap ada 1 sampai 5 persen karbon. Kami kemudian mengisolasi karbon ini di laboratorium kami,” kata Willy, seperti dikutip Elitereaders. Karbon yang sudah diisolasi tersebut kemudian akan digunakan terus untuk mengembangkan berlian. Karbon itu akan ditempatkan dalam mesin yang disebut HPHT atau High Pressure-High Temperature. Karbon itu kemudian akan dikonversi menjadi graphit yang dimurnikan. Lalu berikutnya akan mengalami transformasi menjadi berlian.

Proses ini akan memakan waktu beberapa hari, bahkan sampai bermingu-mingu, tergantung dari ukuran dan bentuk dari berliannya. Harganya tentu saja tak semahal berlian ciptaan alam dikarenakan bahannya yang lebih rentan untuk mudah ditemui. Berlian ini dipatok dengan harga 3.000 sampai 20.000 dolar AS.

Tak heran jika banyak orang lebih memilih menggunakan abu dari orang yang dicintainya untuk dijadikan berlian sebagai kenang-kenangan.

sumber:
http://www.thepanicchannel.com/technology/abu-mayat-ternyata-bisa-dijadikan-berlian/