Mengapa setiap orang memiliki Warna Kulit yang Berbeda?

image
Embriologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang embrio manusia beserta seluruh tahapan perkembangan manusia selama dalam kandungan. Saat sel sperma dan sel telur bersatu (pembuahan), kedua inti sel pun bergabung menjadi satu. Dan ternyata warna kulit seseorang juga ditentukan dalam proses ini.

Embriologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang embrio manusia beserta seluruh tahapan perkembangan manusia selama dalam kandungan. Saat sel sperma dan sel telur bersatu (pembuahan), kedua inti sel pun bergabung menjadi satu. Dan ternyata warna kulit seseorang juga ditentukan dalam proses ini.

Contohnya, ada seorang anak bernama Desi, dia berkulit putih. Ternyata, ayahnya berkulit putih dan ibunya berkulit cokelat. Jadi, saat proses pembuahan, Desi mendapat gen warna kulit putih dan cokelat. Namun, warna kulit putih yang dominan dan menjadi warna kulit Desi, sementara warna kulit cokelat menjadi resesif yang tidak nampak. Saat Desi sudah besar dan mempunyai anak, anaknya bisa saja berkulit cokelat padahal Desi dan suaminya sama-sama berkulit putih. Anak Desi mendapat gen kulit cokelat dari neneknya.

Selain dari gen turunan orang tua, warna kulit manusia juga dipengaruhi oleh lingkungan. Coba Adik perhatikan, kenapa ya orang-orang dia Eropa berkulit putih sedangkan di Indonesia kebanyakan berkulit cokelat? Padahal sama-sama manusia ya… Kecuali pada kasus kelainan warna kulit (misalnya albino: orang yang tidak memiliki melanin), manusia memiliki struktur kulit yang sama. Nah, sekarang ayo kita intip histologi (ilmu yang mempelajari struktur tubuh lewat mikroskop) kulit normal…

warnakulit

Warna kulit manusia dipengaruhi oleh banyaknya melanin (zat pigmen kulit) pada kulit. Semakin banyak melanin, semakin gelap warna kulit seseorang. Melanin diproduksi oleh melanosit, sel khusus di lapisan dermis kulit. Oh ya, kulit manusia terdiri dari lapisan epidermis yang paling luar, lapisan dermis di tengah-tengah, dan lapisan subkutan yang paling bawah. Banyak hal yang bisa memengaruhi produksi melanin, contohnya hormon dari otak, dan sinar ultraviolet Matahari.

Sekarang, Adik bisa tahu ‘kan kenapa warna kulit orang Eropa dan Indonesia berbeda? Karena matahari bersinar sepanjang tahun di Indonesia, sementara di Eropa bervariasi di setiap musimnya. Jadi, kalau tinggal di Indonesia, kita lebih banyak terkena sinar ultraviolet Matahari yang membuat melanosit memproduksi melanin lebih banyak sehingga warna kulit kita kecokelatan deh… Tapi jangan lupa ada juga faktor gen orang tua, jadi jangan heran kalau ada orang Eropa yang tinggal di Indonesia tetap saja berkulit putih.

Kesimpulannya, warna kulit setiap orang berbeda karena gen warna kulit yang didapat dari orang tua dan juga pengaruh lingkungan tempat tinggal.

sumber : Mengapa Setiap Orang Memiliki Warna Kulit yang Berbeda? [M] - Anak Bertanya

Sistem pigmentasi kulit manusia tergantung pada produksi biopolimer penyerap cahaya, melanin dalam epidermis, okular, dan folikel melanosit. Sintesis melanin atau melanogenesis merupakan proses pembentukan pigmen melanin. Pigmen melanin tidak mempunyai berat molekul yang pasti tetapi semuanya adalah turunan dari oksidasi enzimatik asam amino tirosin dan produk akhirnya adalah dua tipe melanin pada kulit mamalia yaitu feomelanin dan eumelanin (Norlund dkk, 1998).

Warna kulit manusia merupakan perpaduan dari kromofor empat pigmen kulit yaitu merah (oksihemoglobin), biru ( deoxygenated haemogoblin ), kuning (karoten), dan coklat (melanin), dan dari keempat pigmen tersebut melanin merupakan determinan penentu perbedaan warna kulit (Fitzpatrick dkk, 1999). Kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu yaitu :

  1. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat
  2. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat
  3. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat
  4. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat
  5. Tipe V : secara genetik coklat (India atau Mongoloid)
  6. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

image

Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi melanosom. Hal ini dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis), sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Apabila stimulasi dihentikan, warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat menghilang atau mengelupas seiring dengan pergantian normal epidermis. Kulit yang terpapar dengan sinar matahari lebih lama, maka produksi melanin meningkat lagi secara permanen (Burns, 2005).

Warna Kulit


Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen. Pigmen yang berperan pada penentuan warna kulit adalah :

  1. Karoten
  2. Melanin
  3. Oksihemoglobin
  4. Hemoglobin bentuk reduksi, yang paling berperan adalah pigmen melanin (Soepadirman, 2010).

Warna kulit manusia yang berbeda-beda dapat disebabkan oleh :

  1. Genetik
  2. Lama paparan sinar Matahari
  3. Pemakaian Kosmetik
  4. Produksi pigmen kulit, dan sebagainya.
1 Like