Mengapa seseorang yang good looking lebih mudah dipercaya?

Desain tanpa judul (4)

Seseorang yang good looking atau berpenampilan menarik ini biasanya membuat banyak orang kagum, karena merasa enak atau nyaman memandanginya. Banyak aspek yang membuat seseorang bisa menjadi good looking, salah satunya mempunyai paras yang tampan atau cantik.

Namun baru-baru ini, ada produk kecantikan menggunakan model yang banyak orang menganggapnya tidak “good looking” untuk menjadi brand ambassadornya, mereka mengomentari dengan habis-habisan, seperti “kenapa harus dia?” “gak pantes deh”, seolah-olah orang yang tidak mempunyai paras yang menawan tidak bisa menjadi good looking dan tidak bisa dipercaya oleh banyak orang.

Kita bandingkan dengan model yang mempunyai wajah yang menawan atau terlihat good looking, banyak orang yang lebih mudah mempercayai kualitas suatu produk kecantikan dengan hanya melihat iklan yang diperagakan modelnya saja. Padahal, kita juga tahu bahwa banyak model yang memang sudah tampan atau cantik tanpa menggunakan riasan/produk kecantikan.

Jadi, menurut kamu, mengapa seseorang yang good looking lebih mudah dipercaya?

Okey, jadi konteks-nya adalah apakah seseorang yang good-looking itu lebih mudah di percaya dalam hal marketing atau pemasaran seperti brand ambassador. Hmm…menurut saya itu kembali lagi ke perspektif dari masyarakat sendiri untuk melihat dan menilai sendiri produk - produk yang diiklankan dengan menggunakan brand ambassador atau model yang memiliki wajah rupawan, karena sejatinya belum tentu setiap produk yang di pasarkan itu memiliki kualitas seperti yang di gembar gemborkan oleh media yang mempromosikan.

Untuk soal penggunaan model dan brand ambassador yang harus memiliki wajah rupawan sebenarnya itu adalah bagian dari konstruksi sosial yang berkembang di masyarakat soal standar kecantikan atau ketampanan. Misalnya, di kebanyakan iklan produk pria, pria yang ditampilkan kebanyakan memiliki wajah dengan rahang tegas, rambut lurus, dan tubuh yang proporsional dan atletis atau di kebanyakan iklan produk wanita, kebanyakan model atau brand ambassador yang digunakan adlah wanita dengan kulit putih, rambut lurus, danlain sebagainya. Semua konstruksi itu dibangun oleh media dengan sedemikian rupa dan masyarakat yang sudah lama hidup dengan dibanjiri oleh konstruksi - konstriksi standar kecantikan dan ketampanan tersebut perlahan menganggap itu sebagai " norma ".

Itulah mengapa ada fenomena dimana masyarakat sampai mempertanyakan penggunaan model atau brand ambassador yang dinilai tidak sesuai dengan standar kecantikan dan ketampanan yang berkembang di masyarakat. hal ini jugalah yang membuat masyarakat kurang percaya untuk menggunakan produk - produk yang iklannya menggunakan brand ambassador atau model yang menurut mereka tidak sesuai. Hal yang tentunya menjadi racun bagi masyarakat modern saat ini. Perusahaan pemilik produk juga tentunya ingin ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan dari pemasaran produk mereka sehingga untuk itu mereka memilih untuk mempercayai orang - orang good looking sebagai media persuasiyang efektif untuk menarik pembeli, kendati demikian beberapa perusahaan dunia kini sudah mulai universal dalam memilih model dan brand ambassador mereka dengan tidak lagi terpaku pada standar kecantikan dan ketampanan.

Daya tarik fisik atau good looking memang berpengaruh untuk kelancaran karir dan gaji lebih besar. Meskipun sebuah perusahaan lebih mengutamakan kecerdasan dan attitude ketika merekrut pegawainya,namun tak bisa dipungkiri bahwa good looking memang memiliki kontribusi dalam berkarir seseorang jadi lancar.

Berdasarkan riset, jika seseorang memiliki keunggulan dalam fisiknya,itu cenderung menunjukkan bahwa dia adalah orang yang sehat,cerdas,dan memiliki kepribadian yang baik, karena itulah orang yang good looking bisa mendapatan gaji lebih besar dari karyawan lainnya