Mengapa semut disebut sebagai korban dari Kupu-kupu Alcon Biru dan Tawon Ichneumon?

Kupu – kupu Alcon Biru (Maculinea alcon) adalah serangga yang luar biasa menarik dan bisa ditemukan di Eropa dan Asia bagian utara. Tetapi, seperti penampilannya yang memesona dan lembut, kupu – kupu ini merupakan pengatur siasat paling rumit di alam, ketika tiba saatnya sang induk membesarkan anak – anaknya.

Proses kehidupannya dimulai saat kupu – kupu bertelur di dedaunan tanaman bunga – bungaan. Ulat lalu keluar dan telur yang menetas dan tinggal dalam sela – sela kuntum bunga, juga memakannya. Selama itu alat akan bertambah besar dan akhirnya jatuh ke tanah sehingga selanjutnya ulat tersebut akan ditemukan oleh semut. Saat itulah, ulat mulai mengeluarkan feromon, zat kimia yang memengaruhi semut – semut pekerja untuk memperlakukan ulat selayaknya salah satu larva semut yang berharga. Koloni semut itu akan membawa ulat pulang ke sarang mereka dan memberinya makan.

Tetapi ulat tersebut takkan puas dengan hanya makanan dan penginapan yang nyaman. Zat kimia yang dikeluarkannya memerintahkan semut untuk memberikan perlakuan lebih istimewa lagi. Jika sarang mereka diganggu, semut semut akan melarikan ulat ke tempat yang aman dan mengabaikan anak – anaknya sendiri. Selama dua tahun, semut akan terus memberi makan ‘si penyusup’ sampai besar dan siap berubah wujud. Ketika keluar dan kepompong, akhirnya kupu – kupu akan dikenali sebagai penipu yang lihai. Tetapi, pada saat itu serangan semut akan sia – sia, karena tak mampu menangkap kupu – kupu dewasa itu.

Ada versi lain untuk kisah penipuan dan intrik ini yang lebih memesona. Kupu – kupu tadi tak selalu berhasil mencapai tahap dewasa karena ada hewan lain yang lebih cerdik dan membuat segalanya lebih rumit. Saat Alcon Biru masih menjadi ulat, seekor tawon ichneumon akan muncul. Tawon parasit ini sepertinya mampu merasakan keberadaan Alcon Biru di dalam sarang semut. Tawon tersebut akan masuk ke dalam sarang semut sehingga semut panik dan mencoba menyerang. Sebagai balasan, tawon tersebut akan mengeluarkan feromon ampuh dari tubuhnya, yang tak hanya mengusir, tetapi juga membuat semut saling serang satu sama lain. Di tengah para semut yang kebingungan, ia hinggap di atas ulat dan menyuntikkan telur jauh ke dalam tubuh ulat tersebut.

Setelah tawon pergi, semut akan melanjutkan hidup seperti biasa. Mereka memberi makan ulat dengan tekun seperti biasa, dan akhirnya ulat tersebut berubah menjadi kepompong. Ketika kepompong terbuka, muncullah tawon ichneumon, bukan kupu – kupu Alcon Biru, yang telah menyikat isi kepompong sebelumnya dari dalam!