Mengapa sebagian orang menganggap pencapaian Maudy Ayunda yang lolos seleksi di Harvard dan Stanford biasa saja?

Hallo Youdics!

Siapa yang tidak mengenal sosok gambar diatas? Kemarin kemarin ini netizen dihebohkan dengan kelulusan S2 Maudy ayunda dari universitas terbaik dunia, bukan gimana gimana ternyata Maudy ini lulus seleksi didua universitas terbaik dunia harvard dan stanford pastinya banyak netizen yang kagum dan malah jadi insecure dengan pencapaian dirinya, tetapi ada juga loh sebagian orang yang menganggap pencapain Maudy ini biasa saja. Nah, kao menurut kamu sendiri gimana tuh? apa sih yang membuat sebagian orang beranggapan seperti itu?

Mungkin sebagian orang menganggap kesuksesan Maudy adalah hal lumrah karena privilege yang ia punya. Apalagi banyak anak-anak muda yang memilki pencapaian sama (berkuliah di luar negeri), jadi itu bukan hal yang mengagetkan untuk mereka. Namun, saya tidak setuju dengan itu. Apa yang membuat Maudy akhirnya mendapatkan itu, tak lain karena potensi yang menjajikan, yang semua orang tidak tentu memilikinya. Apalagi untuk tembus ke universitas top dunia, bagi saya itu adalah pencapaian luar biasa.

Ya, Mungkin sebagian orang menganggap kesuksesan Maudy adalah hal lumrah karena privilege yang ia punya. Tapi saya tidak setuju dengan pernyataan jika pencapaian tersebut adalah hal yang biasa. Kenapa?

Karena mereka belum mengalaminya atau bahkan belum mencobanya.Saya percaya, orang-orang kompeten yang sudah berada di tahap Maudy Ayunda maupun lebih dari Maudy Ayunda pasti tidak akan menganggap hal tersebut biasa saja karna semakin tinggi prestasi seseorang, saya yakin semakin cerdas pola pikirnya.

Hanya saja bagi mereka yang tidak pernah berada di tahap itu, besar kemungkinan akan meremehkan prestasinya karena mereka tidak tahu apa-apa. Mereka bisa saja menjawab “kalau saya berusaha, saya juga bisa seperti dia”, namun kenyataannya tetap saya ucapan tersebut tidak valid karna dia tidak membuktikannya.

Mari bertidak cerdas dan mengapresiasi setiap prestasi maupun tindakan baik orang lain, mereka pasti punya tantangan dan kesulitan masing-masing.

Menurut saya, hal ini dikarenakan privilege yang dimiliki oleh Maudy sendiri; memiliki keluarga yang uangnya berkecukupan sehingga ia bisa mengikuti banyak program untuk memperkaya ilmu yang dimilikinya dan aksesnya untuk mendaftar sekolah-sekolah bagus sebelum mendaftar dan diterima oleh Harvard dan Stanford. Jadi, tidak heran ia bisa menggunakan privilege nya dengan baik untuk mencapai keinginannya.

Menurut saya, mungkin karena kebanyakan orang diluar sana menganggap Maudy memiliki privillage tersendiri, seperti dia merupakan seorang penyanyi muda, artis, dan sudah terkenal di Indonesia. Namun tidak semata-mata seperti yang orang pikir saja, kita tidak tau bagaimana dia berusaha keras untuk bisa masuk di universitas tersebut dan menjalaninya. Karena apapun itu yang menjalani adalah Maudy. Lebih baik kita melihatnya sebagai motivasi agar kita bisa seperti Maudy yang bisa sukses karier dan dunia pendidikannya.