Mengapa penulis kadang menggunakan nama samaran (nama pena)?

Ketika kita menulis terkadang penulis bahkan kita menggunakan nama samaran, mengapa ?

Penulis menggunakan nama pena bisa karena beberapa alasan:

Seorang sastrawan dapat menulis fiksi populer dengan memakai nama lain untuk mendapat uang. Salvatore Lombino mengubah namanya menjadi Evan Hunter dan menggunakannya dalam novel tradisionalnya seperti Blackboard Jungle (1954), namun ia memakai nama Ed McBain untuk karya populernya tentang kisah misteri polisi seperti Cop Hater (1999).

Penulis yang menghasilkan karya laris dalam satu genre bisa ingin menggunakan nama yang lain untuk genre yang lain supaya tidak membingungkan pembacanya. Contohnya adalah Donald Westlake, yang terkenal dengan novel-novel lucu dan “konyol” tapi juga menulis novel kriminal yang gelap dengan memakai nama Richard Stark.

Seorang penulis kadang memakai nama pena untuk menyembunyikan identitas jenis kelamin mereka. Penulis Inggris George Elliot yang menulis karya klasik seperti Silas Marner (1861) dan Middlemarch (1871-1872), sebenarnya adalah seorang perempuan bernama Mary Ann Evans.

Beberapa penulis ingin menulis dengan nama yang lebih romantis ketimbang nama yang mereka dapat dari lahir. Samuel Clemens memakai nama pena Mark Twain (diambil dari nama kapal) untuk mempublikasikan beberapa dari karya paling dikenang dalam kepustakaan Amerika.

Penulis yang sangat produktif, yang dapat menulis dua atau lebih buku dalam setahunnya, sering memakai nama pena untuk beberapa bukunya. Mereka melakukan ini karena penerbit khawatir jika terlalu banyak judul buku di bawah satu nama penulis bisa merusak penjualan.