Mengapa Penderita Internet Gaming Disorder Kebanyakan Dialami Oleh Anak Hingga Remaja Khususnya Laki-laki?

764c71214e857e3f9cbcdb32d49d34e2

Internet Gaming Disorder (IGD) merupakan salah satu gangguan mental yang saat ini masuk dalam bagian ketiga dari edisi kelima Manual Diagnostik dan Statistik
untuk Gangguan Mental (DSM-5). Game online merupakan fenomena permainan yang sangat populer sejak tahun 2012 dimana lebih dari satu miliar orang memainkan internet game (Kuss, 2013). IGD merupakan keadaan patologis dari penggunaan internet gaming secara berkepanjangan (Morahan, 2010). Beberapa penelitian menunjukkan kondisi ini banyak ditemui di dalam kasus-kasus kesehatan terutama di negara-negara Asia dan beberapa negara bagian Amerika (DSM-5, 2013).

Apalagi fenomena kecanduan game online / internet gaming disorder ini menjadi semakin meningkat akibat penggunaan ponsel yang meningkat pula akibat pandemi covid-19. Jika kita melihat sekeliling, kebanyakan pemain game online adalah orang yang berjenis kelamin laki-laki dan tidak jarang pula orang yang menderita internet gaming disorder juga adalah anak laki-laki atau remaja laki-laki. Mengapa bisa demikian?

Sumber:
(Dampak Internet Gaming Disorder terhadap Status Kognitif dan Perilaku Psikopatologis | Marlaokta | Jurnal Keperawatan Jiwa)

1 Like

Gaming disorder adalah pola perilaku bermain game yang tidak terkendali hingga dapat mengganggu minat dan aktivitas sehari-hari. Sama seperti perilaku kecanduan lainnya, gaming disorder dapat memberikan efek negatif terhadap hubungan dengan keluarga, pekerjaan, maupun pendidikan.

Orang yang menderita kelainan ini akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game dan memiliki ikatan emosional yang erat dengan kebiasaan ini. Selain itu, gaming disorder juga dapat membuat koneksi sosial penderitanya menjadi terputus.

Tanda dan gejala gaming disorder :

  • Bermain game dijadikan sebagai kegiatan utama.
  • Saat tidak sedang bermain game, mulai muncul rasa marah, sedih, atau gangguan kecemasan.
  • Tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Menggunakan game sebagai satu-satunya cara untuk mengembalikan suasana hati yang buruk.

Penyebab gaming disorder :

  • Terlalu sering bermain game yang menyebabkan menjadi kecanduan dan selalu teringat game yang dimakinkan sebelumnya dan tidak dabar untuk melanjutkan lagi.
  • Tidak menikmati hobi atau aktivitas yang sedang dilakukan dan beralih ke game.
  • Tidak ada atau kurangnya peran orang tua untuk menasehati.
  • Banyaknya atau sulitnya tuntutan hidup seperti pekerjaan, pendidikan dan juga dalam sebuah hubungan.

Cara mengobati gaming disorder :

  • Edukasi. Perawatan dijalankan dengan memberikan pengetahuan mengenai bahaya kecanduan games terhadap kesehatan mental serta mengenai gaming disorder secara keseluruhan.
  • Bantuan keluarga. Apabila kecanduan game yang dialami membuat hubungan dengan keluarga semakin memburuk, keluarga juga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam terapi tersebut.
  • Menjalani gaya hidup baru. Untuk mencegah terjadinya kecanduan bermain game, seseorang harus dapat mengenali kemampuan serta kelebihan yang dimilikinya dan menemukan kegiatan lain selain bermain game yang dianggap menyenangkan.

Laki-laki mengembangkan ketertarikannya pada permainan komputer di usia yang lebih muda, sementara perempuan tertarik bermain game saat usianya lebih besar.

Sehubungan dengan bermain game online, laki-laki ditemukan memiliki rata-rata yang lebih tinggi daripada perempuan karena mereka senang memecahkan masalah, adanya perasaan puas akan pencapaian, dan bermain untuk mendapat keuntungan. Pada siswa perempuan tujuannya bermain game biasanya untuk bertemu dengan orang lain, mencari pertemanan, dan terlibat dalam diskusi dengan teman sebaya.

Lebih parahnya tingkat kecanduan IGD pada lelaki dapat dikaitkan dengan motivasi bermain yang lebih didasarkan pada keinginan untuk melarikan diri dan menghindari masalah sehingga memunculkan siklus penguatan. Selain itu, atensi sosial juga dapat menjadi alasan anak bermain video game dengan durasi yang lebih lama sehingga dapat memunculkan kecenderungan perilaku adiktif tersebut.

Referensi

Hardianti, H. (2021). Perbedaan Kecenderungan Adiksi Video Game Pada Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Jenis Kelamin dan Durasi Bermain. Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS XII) .

menurutku karena masa/saat kanak-kanak hingga remaja adalah masa di mana belum banyak kegiatan atau tanggung jawab seperti saat kita sudah dewasa nanti. dan pada masa (kanak-kanak hingga remaja) itu kita masih banyak waktu untuk bermain atau waktu kosongnya. lalu mengapa gangguan mental ini kebanyakan dialami oleh laki-laki? menurutku karena bermain game (internet gaming) telah melekat atau telah menjadi stereotype kegiatan/aktivitas yang dominan dilakukan oleh laki-laki. sedangkan anak perempuan yang lebih condong bermain boneka dsb.

Inilah mengapa sebenarnya pada tiap-tiap game terdapat rekomendasi rating yang disarankan untuk usia-usia tertentu dalam memainkan game-game tersebut. Karena pada dasarnya tiap-tiap game memiliki kontennya masing-masing yang tidak semua usia bisa disamaratakan untuk bisa menerima konten tersebut. Ada beberapa game yang memang dikhususkan bagi anak kecil, remaja, hingga orang dewasa. Hal tersebut sudah diperhitungkan oleh para developer tiap-tiap game. Maka dari itu, kembali lagi pada peran orangtua agar bisa memberikan pengawasan dan supervisi bagi konten-konten yang dikonsumsi anak-anaknya. Menurutku, sebaiknya orang tua tidak serta merta memberikan anak HP atau gadget, karena potensi internet itu sangatlah luas dan tidak terbatas. Anak bisa saja mengakses konten-konten yang kurang sesuai dan cocok bagi seusianya.