Mengapa orang-orang masuk kedalam kelompok atau grup tertentu dan mempunyai identitas sendiri?

Setiap orang cenderung untuk bergabung dengan kelompok-kelompok tertentu dan mempunyai identitas sendiri sesuai dengan kelompoknya.

Mengapa orang-orang masuk kedalam kelompok atau grup tertentu dan mempunyai identitas sendiri?

Pentingnya Sebuah Identitas dalam Kelompok

Manusia adalah homosocius, dimana semenjak manusia dilahirkan mereka sudah menjadi bagian dalam suatu masyarakat (keluarga). Hal ini menunjukkan bahwa manusia membutuhkan masyarakat sebagai tempat menemukan identitas diri mereka, tidak kurang dari masyarakat membutuhkan manusia sebagai sumberdaya kehidupannya.

Kelompok Sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan resiprokal atau timbal-balik yangg saling mempengaruhi & juga kesadaran untuk saling tolong menolong (Soekanto, 2013). Berdasarkan pengertian ini, masyarakat secara alamiah akan membentuk ikatan untuk hidup bersama serta akan melahirkan sebuah identitas kelompok yang akan membedakannya dengan kelompok lain.

Identitas sendiri dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam konteks sosialnya. Identitas merupakan gambaran idel mengenai cita-cita yang secara sadar dan bebas dipilih sebagai gambaran keseluruhan yang mewakili kelompoknya (Castel, 2001). Kekuatan sebuah identitas sendiri akan bersifat positif ataupun negatif tergantung dimana dia akan digunakan dalam melihat dunia di luar mereka, ibaratkan 2 sisi mata uang. Identitas akan melahirkan jiwa-jiwa yang berbeda tetapi memiliki pandangan hidup yang sama.

Identitas Sosial & Identifikasi Diri

Dengan adanya identitas kita menjadi lebih mudah dalam melihat diri kita atau orang lain diluar kita, dimana posisi kita dan mereka serta seperti apa kita dan mereka seharusnya. Sementara identifikasi sendiri merupaka proses psikologis dimana identitas melibatkan diri kedalam konstruksi sosial. Permasalahan akan sering muncul jika kita memulai fase mengidentifikasi sebuah identitas, dimana masyarakat heterogen akan lebih memiliki potensi konflik dibandingkan dengan mereka yang homogen. Jika bertanya siapa aku dan dimana peranku dalam masyarakat homogen (rural) akan lebih mudah dijawab dibandingkan pada masyarakat perkotaan (urban) (Giddens, 1991).

Krisis identitas sendiri menjadi sesuatu yang tidak terelakkan takkala perubahan sosial cepat terjadi serta membawa banyak sekali pergeseran dalam tatanan sosial yang ada tanpa memberikan cukup waktu bagi individu & kelompoknya untuk menyesuaikan diri. Sehingga yang terjadi adalah keragu-raguan, kecemasan, serta kegamangan dalam membaca situasi saat ini serta memprediksi masa depan. Redefinisi dan reposisi menjadi sesuatu yang mutlak perlu bagi suatu masyarakat untuk menata ulang konfigurasi identitas kelompoknya.