Mengapa nabi Isa tidak memiliki ayah

Isa merupakan seorang nabi yang penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Suci Al Qur’an, ia digelar Isa ibni Maryam atau Isa al-Masih.

Mengapa nabi isa as tidak memiliki ayah?

Nabi Isa A.S. tidak punya bapak?

Nabi Isa A.S. terlahir dari perawan suci Maryam a.k.a Maria (perempuan).
Nabi Adam A.S. tidak memiliki bapak (laki-laki) dan tidak memiliki ibu (perempuan).
Siti Hawa tercipta dari bagian Adam (laki-laki) tanpa adanya campur tangan ibu (perempuan).

Kita, manusia biasa, terlahir dari adanya percampuran antara laki – laki dan perempuan.

Jika Nabi Isa A.S. tidak terlahir, mungkin akan ada pertanyaan dari manusia sekarang ini:

“Sanggupkah Tuhan menciptakan manusia hanya dari seorang perempuan??”

Dan Nabi Isa tercipta. Sehingga tidak disangsikan lagi bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ketiadaan seorang ayah, dalam ini campur tangan laki-laki dalam proses kehamilan, merupakan sebuah mukjizat dari Allah swt. Setiap mukjizat Allah swt yang diberikan kepada nabi-nabi-Nya merupakan bukti kebesaran Allah swt.

Allah swt mempunyai sifat Maha Kuasa, oleh karena itu, dengan bukti lahirnya seorang bayi tanpa campur tangan laki-laki (ayah) merupakan salah satu bukti ke-Maha Kuasa-an Allah, sehingga membuat manusia menjadi bertakwa.

Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!". QS Maryam/19:20

Menurut Quraish Shihab, kejadian ini adalah sebagai anugrah dari Allah swt. dan menciptakan seorang anak tanpa ada hubungan dengan laki-laki agar menjadi suatu tanda yang sangat nyata tentang kesempurnaan kekuasaan-Nya sehingga menjadi bukti bagi manusia, dan menjadi petunjuk bagi mereka bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah swt. yakni dengan melahirkan seorang anak tanpa bapak, dan kejadian ini telah Allah swt. putuskan dan pasti akan terjadi.

Maryam diperintahkan untuk menerima dengan hati yang tentram. Begitu juga yang diungkapkan al-Maraghi dalam menafsirkan ayat ini, bahwa Allah tidak membutuhkan materi serta alat-alat untuk menciptakan manusia, apa yang Allah kehendaki maka sangat mudah terjadi.

Allah swt. berfirman:

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. QS Ali-Imran/3:47