Mengapa kita membutuhkan minimum viable product?

Minimum viable product atau MVP adalah versi baru dari sebuah produk yang memungkinkan tim untuk mengumpulkan jumlah maksimum validasi data tentang pelanggan dengan usaha yang sedikit.

Pada dasarnya kebanyakan startup akan gagal. Oleh karena itu dengan memahami alasan mengapa mereka mungkin gagal dapat bersinggungan dengan gagasan untuk mengadopsi strategi pengembangan MVP. Dalam sebuah startup, berurusan dengan dua hal yang tidak diketahui yaitu product roadmap “apa tujuan akhir bisnis dari produk” dan discovery customer “bagaimana kita tau apakah pelanggan benar-benar membutuhkan produk ini untuk membantu menyelesaikan masalah mereka?”

Daya Tarik dari rencana yang baik, strategi yang kuat dan riset pasar yang menyeluruh untuk perusahaan besar yang dipetakan ke dalam startup merupakan perangkap yang sempurna bagi kegagalan sebuah startup. Bukan berarti karena tidak merencanakan, namun berarti anda harus merencanakan dengan dua kerangka acuan yaitu bertahan hidup dan jangka waktu yang Panjang. Kerangka pertama bertahap hidup adalah kelangsungan yang mendorong pengusaha untuk bekerja dengan sumber daya terbatas dan membangun produk untuk menarik basis pelanggan bagi perusahaan. Mode bertahan hidup membutuhkan pemikiran jangka pendek dan memaksa tim startup untuk berpikir dalam jangka waktu 3-6 bulan. Kerangka acuan kedua adalah pemikiran strategis jangka panjang yang membuat pengusaha lepas dari mode bertahan hidup dan membayangkan dunia yang ideal dengan kemungkinan tanpa batas, yaitu bagaimana kita dapat membangun produk ini menjadi bentuk akhir yang dinikmati pelanggan dan mengganggu seluruh industri. Kegagalan startup biasanya ada pada pengusaha yang terlalu mengakar dalam pemikiran jangka pendek atau jangka panjang. Triknya adalah untuk dapat beralih di antara dua mode pemikiran ini. Oleh karena itu minimum viable product berarti, kita harus membangun produk dengan jumlah fitur paling sedikit dan dapat mencapai dampak pada pelanggan yang maksimum. minimum viable product memerlukan disiplin. Jangan Jangan membuat kesalahan dengan meluncurkan produk yang buruk atau tidak relevan, produk ini harus berfungsi dengan sempurna untuk sejumlah kecil fitur yang diiklankan dan memungkinkan tim bisnis mengumpulkan data pelanggan yang cukup untuk memvalidasi apakah bisnis dapat diskalakan.

Kurang fokus dan eksekusi juga merupakan alasan mengapa beberapa startup gagal. Manajer produk yang buruk biasanya menampilkan ciri-ciri berikut: (a) ketika tidak dapat menjual produk kepada pelanggan, mereka menyalahkan produk karena memiliki lebih sedikit fitur, (b) terlalu banyak mengelompokkan fitur tanpa mengembangkan serangkaian hipotesis kerja untuk menguji apakah pelanggan akan menggunakan fitur. Tentunya sangat menyakitkan untuk bekerja dengan manajer produk yang buruk. Belajar untuk mengatakan tidak kepada manajer produk yang terus bersikeras bahwa produk memerlukan lebih banyak fitur, sehingga dapat menyebabkan tidak memiliki petunjuk. Manajer produk yang baik mampu memetakan persyaratan bisnis ke sejumlah kecil fitur dengan tim teknis dan bersedia mengambil risiko jika terlalu mengakomodasi pelanggan.

Referensi:
Minimum Viable Product