Mengapa kisah Nabi Musa As lebih banyak diceritakan daripada Nabi Muhammad Saw didalam al-Qur’an ?

Mengapa kisah Nabi Musa As lebih banyak diceritakan daripada Nabi Muhammad Saw didalam al-Qur’an ?

Pada dasarnya, kisah-kisah umat manusia yang dicertitakan didalam Al Quran mempunyai beberapa tujuan, antara lain :

  1. Menukil berbagai rincian sejarah dikarenakan persoalan tahaddi (menjelaskan mukjizat dan ilmu Rasulullah saw ).

  2. Dengan menukil sejarah para nabi Yahudi dan Kristen serta para pengikut mereka, dapat memahami sisi kesamaan antara Islam dan agama mereka, sehingga mereka condong kepada Islam dan menjauhi penentangan terhadap Islam.

  3. Terdapat pelbagai masalah ideologis yang sangat akurat dan tidak terakses. Allah Swt dengan menceriterakan kisah-kisah manusia unggul maka persoalan tersebut menjadi sangat mudah dan dipahami oleh seluruh kalangan, seperti kekuatan mutlak Allah Swt dalam kisah Nabi Ibrahim As dimana beliau bisa diselamatkan dari api.

  4. Dalil lainnya mengapa perlu dibeberkan kisah-kisah dahulu adalah agar kita mampu mengambil hikmah dari kaum-kaum terdahulu.

  5. Menukil sebuah kisah pada hakikatnya adalah pelajaran itu sendiri secara tidak langsung bahkan sebagai bentuk pengajaran yang paling baik. Al-Qur’an juga mengungkapkan kisah tertentu seperti kisah Nabi Ibrahim As dan sebagainya, dan dalam kisah-kisah tersebut bisa kita temukan bentuk – bentuk argumentasi, hubungan sosial, personal, adab interaksi.

Jika al-Qur’an mengangkat kisah seseorang tidak dengan serta merta menunjukkan keistemewaan orang tersebut. Demikian juga sebaliknya jika al-Qur’an tidak mengangkat kisah individu tertentu hal tersebut tidak serta merta menunjukkan bahwa orang tersebut tidak memiliki keistimewaan. Karena dari satu sisi kita dapat meyaksikan dalam al-Qur’an terdapat nama-nama manusia tercela seperti Fir’aun, Abu Lahab, Sameri dan Setan, dan di sisi lain banyak sekali nabi-nabi yang tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Sebabnya dapat kita katakan karena tidak adanya kemaslahatan dan tujuan tertentu dalam menjelaskan pengetahuan-pengetahuan Ilahi.

Dua hal penting yang ditekankan dalam menanggapi pertanyaan “Mengapa kisah Nabi Musa As lebih banyak diceritakan daripada Nabi Muhammad Saw didalam al-Qur’an” adalah sebagai berikut

  1. Adalah satu alasan mengapa kisah Nabi Musa As disebutkan dalam Al-qur’an bahkan berulan-ulang dikarenakan ada banyak kemiripan antara kaum Muslimin dan kaum Bani Israil.

  2. Klaim bahwa kehidupan Rasulullah Saw tidak diangkat dalam Al-qur’an sungguh klaim yang sangat berlebihan, karena dengan memperhatikan sebab-sebab pewahyuan (asbab al-nuzul) ayat kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar dari beberapa ayat al-Qur’an berhubungan dengan kehidupan Rasulullah Saw dalam berbagai sisi termasuk para Ahlulbaitnya dan sahabatnya.