Mengapa friendster mengalami kegagalan dan tidak dapat mengejar pesaing bisnisnya?


Friendster sebelumnya merupakan situs jejaring sosial yang memiliki layanan pengguna berkomunikasi dengan pengguna lain, berbagi konten dan media dengan anggota tersebut.

friendster1

WHY FRIENDSTER FAILED?

Bisnis merupakan instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan, tetapi jangan lupa bahwa di bisnis terdapat competitor dan market leader. Competitor merupakan pesaing bisnis dan market leader adalah mereka adalah pihak yang mampu menguasai sebagian besar dari pangsa pasar yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jika bisnis kita tak mampu bertahan, maka definisi bisnis akan berbalik.

Friendster sangat terkenal pada tahun 2000an dan menjadi pelopor situs pertemanan terbesar pada saat itu, hingga mengalahkan berbagai macam situs social networking yang sudah ada sebelumnya, seperti myspace dan multiply. Friendster lebih unggul karena terdapat fitur menuliskan testimoni di setiap profil penggunanya. Dimana banyak pengguna Friendster yang ingin testimonial baik untuk menciptakan citra yang baik dari pengguna yang lain sehingga orang yang membacanya mungkin akan senang ketika dipuji oleh teman-temannya.

Tetapi dibalik kesuksesan Friendster, banyak hal yang bisa membuat friendster dikatakan gagal, karena friendster tidak mampu melakukan inovasi agar bisa tumbuh menjadi leader. Mengapa?

  • Karena friendster tidak mampu mengembangkan produknya, ia hanya menjual konten yang itu-itu saja. Seperti blog, foto dan pertukaran testimoni.
  • Kesalahan selanjutnya adalah blog pada friendster menggunakan engine bertipe Movable Type. Selain itu, testimoni pada friendster dapat dijadikan komentar.
  • Friendster juga tidak dapat menahan fake user dan spam, sehingga pengguna banyak mengeluh mendapat pesan yang sangat banyak di kotak masuk akun mereka yang dikirimkan oleh akun palsu.
  • Halaman profil pengguna pun juga menjadi kesalahan dimana kekuatan Friendster sebelumnya adalah kebebasan pengguna untuk memasang gambar pada halaman profil namun adanya fitur yang disebut customization membuat banyak pengguna bebas untuk mengubah atau memberikan desain yang jauh dari keindahan, lalu sistem navigasinya terhambat dan loading pun lebih berat.

Pada saat friendster berhadapan dengan masalah internalnya, muncullah pesaingnya, yaitu facebook yang secara perlahan menggeser posisi friendster sebagai situs pertemanan. Facebook hadir dengan menawarkan berbagai hal yang baru dan menarik pengguna untuk mencobanya.

Ketika pengguna tertarik mencoba situs-situs yang diberikan oleh Facebook, sedikit demi sedikit Friendster terlupakan dan hanya menjadi trend sesaat karena fasilitas didalamnya yang tidak mengikuti perkembangan teknologi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan penggunaan internet. INOVASI sangat penting karena mengingat pengguna yang merupakan masyarakat memiliki sifat cepat bosan dan kompetitor yang selalu berusaha mengejar kita.

(sumber : From Friendster to Facebook: Social networking do's and don'ts | Engadget )

Runtuhnya Media Sosial Pertama
friendster

Untuk pertama kalinya, pada tahun 2002 muncul jejaring sosial bernama “Friendster” yang diciptakan oleh Peter Chin, Jonathan Abrams dan Dave Lee. Friendster merupakan pelopor pertama media sosial yang diikuti oleh MySpace, Facebook, dan lainnya. Friendster menjadi hal yang paling populer pada masanya. Jutaan pengguna mulai menggunakan, Friendster. Pada awalnya Friendster dibuat dengan bertujuan untuk menemukan teman baru di Internet, dan tetap berhubungan dengan teman yang ada dan juga untuk memperluas jaringan pertemanan dengan aman. Namun, seiring berjalannya waktu, di saat Friendster beranjak ke usia 2 tahun dan masih belum berkembang, muncullah pesaingnya yaitu MySpace yang meluncurkan media sosial dengan konsep jaringan sosial yang global dan lebih dekat. Jutaan pengguna Friendster mulai berpindah ke MySpace. Hal ini yang menjadi masalah utama mengapa Friendster tidak mampu bertahan di masa sekarang ini, tidak seperti pesaingnya seperti Facebook yang sangat sukses di masa ini.

Ketidakmampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalan menyebabkan gagalnya Friendster sebagai media sosial dalam mempertahankan penggunanya.

Selain itu, masalah teknologi juga terjadi di Friendster, yaitu ketika pengguna tidak dapat masuk ke akun mereka. Friendster tidak dengan sigap menyelesaikan permasalahan ini, sehingga penggunanya beralih ke platform lain.

Walaupun gagal bertahan menjadi jejaring sosial yang sukses, di tahun 2011 Friendster berdalih menjadi website gaming, setelah Friendster dibeli dengan harga $39.5 juta oleh perusahaan dari Malaysia.

Jauh sebelumnya, Google ingin membeli Friendster dengan harga $30 juta, namun Friendster lebih memilih tawaran yang diberikan perusahaan Malaysia yang menawarkan jumlah lebih besar dari Google. Setelah Friendster dibeli, pada tahun 2006 Friendster resmi dinyatakan mati di US.
Seorang peneliti menyatakan penemuan yang mereka temukan pada tahun 2009, bahwa Friendster setidaknya masih memiliki sekitar 10 juta pengguna, namun ikatan yang mereka miliki tidak kuat. Banyak pengguna yang tidak saling terhubung dengan member yang lain dan orang-orang yang telah menjadi teman mereka, hanya berteman dengan koneksi pertemanan mereka sendiri. Selain itu mereka juga kesusahan dengan user interface terbaru yang tidak layak.

Jadi yang menjadi alasan-alasan gagalnya Friendster dan mengapa Friendster tidak dapat mengejar pesaing bisnisnya adalah ketidak mampuan Friendster sebagai media sosial dalam mengembangkan aplikasi mereka dan tidak mampu bersaing dengan pesaing yang lebih berkembang serta lambatnya penanganan permasalahan dari Friendster yang mengalami kesalahan pada aplikasi yang menyebabkan penggunanya beralih ke media sosial lain yang lebih baik.

Sumber :
http://socialnetworking.lovetoknow.com/Friendster_Alternatives
http://digitalcircs.blogspot.co.id/2015/05/the-fall-of-friendster-social-network.html
https://www.wired.com/2013/02/friendster-autopsy/

Kegagalan Friendster

Tahukah Anda sebelum dirancang ulang Friendster yang didirikan oleh Jonathan Abrams, merupakan situs web yang memungkinkan penggunanya terhubung dengan teman mereka dan membangun jaringan sosial online. Friendster yang muncul pada tahun 2002 dapat dikatakan jejaring pertemanan terbesar pada saat itu. Friendster sangat terkenal di seluruh dunia dan mampu mengalahkan social networking seperti Multiply dan MySpace. Salah satu faktor perkembangannya saat itu adalah adanya testimoni yang tertera pada profil penggunanya.

Banyak pengguna friendster ingin mendapatkan testimoni yang baik untuk menciptakan kesan yang baik dimana biasanya pengguna menuliskan testimoninya dengan memberi pujian yang berlebihan sehingga pengguna lain yang membacanya akan senang ketika dipuji. Beberapa hal yang membuat friendster gagal diantaranya adalah tidak mampu melakukan inovasi seperti blog lebih menggunakan engine bertipe Movable Type, foto yang ditampilkan, hubungan dengan teman jarak jauh dan saling menukar testimoni. Kemudian, kesalahan terbesar friendster adalah mengubah testimoni menjadi komentar.

Kegagalan friendster lainnya adalah tidak mampu menampung fake user dan spam. Halaman profil yang sebelumnya memberikan kebebasan pengguna untuk membentuk wajah dengan adanya fitur customization membuat banyak pengguna menempatkan iklan sehingga membuat sistem navigasi terhambat dan loading menjadi lama. Sebelum facebook muncul, friendster ingin membuat “Friendster Collage” yaitu news feed untuk lingkungan kampus dan menciptakan toolsFriendster social graph” untuk berbagi playlist musik. Friendster mengalami banyak masalah teknologi.

Pada tahun 2004, Abrams menjadi chairman dan Scott Sassa menjadi CEO di friendster. Pada saat itu, friendster ingin membeli facebook. Namun karena tidak adanya tawaran akuisisi, Mark Zuckerberg dan timnya menjadi tidak tertarik.

Enam tahun kemudian, facebook membeli seluruh portofolio paten friendster seharga USD40 juta. Pada tahun 2011, friendster memulai bisnisnya mulai dari nol, menghapus data pengguna dan menjadi layanan game.

Referensi :

THE FRIENDSTER AUTOPSY : HOW A SOCIAL NETWORK DIES!

friendster3

>Getting Friendly on Friendster
Gagasan tentang Friendster muncul saat pendirinya, Jonathan Abrams, sedang berjalan dengan seorang teman di taman Santa Clara. Mereka mengobrol tentang masalah online-offline dan gagasan itu terlahir. Tetapi alih-alih hanya mengiklankan minat dan penampilan bagus mereka, pengguna dapat mengubungkan profil mereka dengan teman mereka, menciptakan jaringan koneksi yang secara teori, mencerminkan hal-hal yang ada di dunia nyata (sekarang, media sosial menunjukkan kepada ktia bahwa definisi dari “nyata” lebih seperti interpretasi nyata atau bagaimana seseorang ingin digambarkan). Bagaimanapun, temannya mengyukai idenya, dan Abrams segera mulai bekerja. Tiga bulan kemudia, ia memiliki prototype yang diposting di server seorang teman failed-dot.com.

>Making space for MySpace?
Dikreditkan sebagai salah satu jejaring sosial pertama yang menyebabkan usia jejaring sosial kita sekarang, Friendster didirikan pada tahun 2002 (satu tahun sebelum MySpace). Hal tersebut cukup populer di masa jayanya dengan sekitar 115juta pengguna terdaftar pada satu titik waktu bahkan Google menawarkan untuk membeli perusahaan tersebut (factoid: Friendster menolak tawaran Google dan ini dianggap salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah startup).

Dengan visi dan janji mengubah cara orang berkomunikasi satu sama lain, Friendster siap mengubah dunia. Dan memang begitu. Tapi tidak seperti yang diharapkan pendirinya. Pada tahun 2007, Myspace.com mendapatkan daya tarik.

Myspace memiliki evolusi sendiri dan sedikit ‘gagal’ seperti yang kita bicarakan di salah satu blog baru-baru ini, tetapi Myspace merupakan faktor berat dalam kejatuhan Friendster. Kritikus mengatakan Friendster gagal karena tidak memiliki factor share. Itu lebih berbasis profil, dan kecuali kita pergi langsung ke halaman teman lain, kita tidak dapat melihat sesuatu yang baru.

>Unfriended
Dikellingi oleh Silicon Valley yang terbaik dan tercerdas, John Abrams ditetapkan untuk mengatur adegan masia sosial. Saya membawa investor berpengalaman untuk membantu Friendster memenuhi potensinya. Tetapi tim all-star adalah kutukan kematian," kata-Abrams. Tetapi yang lain tidak setuju, termasuk mungkin dewan yang akhirnya mengambil alih Abrams setelah Friendster harus memanfaatkannya kembali di bawah Kleiner Perkins Caufield & Byers. Mereka pada dasarnya menanggalkan Abrams sebagian besar ekuitasnya; hari ini ia mempertahankan sekitar 4% dari perusahaan.

Sementara Friendster telah menerima modal ventura lebih sejak itu belum menghasilkan keuntungan (dan saat ini situsnya sedang offline, bukan pertanda baik). Jadi, peringatan di dalam percakapan apakah Abrams sepenuhnya disalahkan, atau jika tim manajemennya meniru ide dunia yang berubah, dipertanyakan. Mungkin itu kombinasi antara keduanya dan faktor lainnya juga.

Tapi satu hal yang pasti, itu memang gagal. Saat ini, hampir materi buku teks, Friendster adalah studi kasus dalam tindakan bagaimana tidak mengelola perusahaan teknologi. Beberapa menunjuk ke perangkat lunak: Insinyur Friendster begitu sibuk dengan penurunan hari demi hari sehingga mereka lupa melangkah mundur dan bertanya apa penyebabnya. Pada saat situs tersebut telah meningkatkan fungsi penggunanya dan sedikit mengerjakan teknologi yang tidak dimiliki sebelumnya, situs jejaring sosial lainnya dengan cepat berhasil mengalahkan popularitasnya.

>Dimana Friendster sekarang?
Dalam berita terbaru, Friendster telah diluncurkan kembali sebagai situs yang fokus pada game namun sampai Juni tahun ini diturunkan sampai pemberitahuan lebih lanjut, karena menyatakan: ‘[rethinking] prioritas strategis kami’.

SUMBER :