Mengapa dimana-mana terdapat Sampah Plastik?

Mendengar nama plastik, maka terbayang juga fungsinya sebagai pembungkus makanan dan minuman. Pada akhirnya plastik hanya merupakan sebuah sampah yang akan terbuang dan mau tak mau akan menumpuk bila tak diolah. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kalau memang plastik membawa dampak buruk bagi lingkungan, kenapa makanan dan minuman yang ada di dunia ini masih dikemas dalam plastik? Sedangkan manusia setiap waktu perlu makan dan minum, maklum saja kalau dimana-mana menumpuk banyak plastik.

Saya setuju bahwa plastik membawa dampak buruk bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Faktanya plastik merupakan bahan yang bukan hanya ringan dan juga mudah didapat, tapi juga kuat. Tetapi lain hal untuk keadaan menumpuk dan berserakan, bukan alasan karena banyaknya plastik yang digunakan, namun hal itu terjadi hanya karena kebiasaan buruk dari perilaku manusia yang tak pernah sadar akan masa depan.

Sedangkan untuk alasan penggunaan plastik yang tetap banyak, alasan ilmiahnya adalah penggunaan plastik akan lebih sedikit berdampak buruk dibandingkan dengan penggunaan bahan lain (kaca, timah, aluminium dan kertas) bagi lingkungan. Kesimpulan atas penelitiannya kurang lebih seperti ini [2]:

  • Mengganti plastik dengan bahan alternatif lain untuk produk consumer goods dapat meningkatkan biaya lingkungan empat kali lebih besar. Biaya lingkungan per kg bahan alternatif pengganti plastik memang lebih rendah, namun kebutuhan untuk membuat sebuah produk membutuhkan lebih banyak bahan alternatif dibandingkan dengan plastik. Biaya lingkungan adalah dampak (impact) baik moneter maupun non-moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

  • Efisiensi yang buruk untuk alternatif pengganti plastik (4,1 ton bahan pengganti plastik untuk mengganti 1 ton plastik).

  • Jika dibandingkan antara plastik dan bahan pengganti plastik yang mana keduanya terbuang dan mencemari laut. maka biaya lingkungan (sektor kelautan) yang disebabkan oleh plastik lebih dari US$ 4,7 miliar per tahun. Namun ternyata untuk menggunakan bahan pengganti plastik yang bahkan mudah terdekomposisi (seperti kertas dan kain) biaya yang dikeluarkan 150% lebih tinggi yaitu sebesar US$ 7,3 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh lebih besarnya kuantitas limbah yang dihasilkan bila kita menggunakan bahan pengganti plastik karena sifat pengganti plastik yang mudah rusak. Kesempatan terbesar untuk mengurangi pencemaran laut itu terletak pada investasi dalam sistem pengumpulan sampah di Asia, karena sebanyak 60% limbah plastik yang mencemari laut berasal dari beberapa kota di Benua Asia (Ocean Concervancy, 2015).

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak buruk plastik bagi manusia dan lingkungan? Terdapat beberapa cara untuk dapat mengurangi biaya lingkungan dan pencemaran proses produksi plastik yaitu, :

  1. Mengganti sumber kelistrikan dari industri plastik menjadi sumber listik rendah karbon (layaknya sumber listrik bertenaga angin, matahari dan air). Hal ini dapat mengurangi biaya lingkungan sebesar US$ 7,6 milyar.
  2. Mengganti moda transportasi yang digunakan selama proses produksi dengan mode transportasi yang rendah emisi seperti rel (kereta api). Walaupun hal ini bukan dampak langsung dari plastik, namun inovasi ini dapat mengurangi biaya lingkungan sebesar US$ 10,6 milyar dari industri plastik .
  3. Meningkatkan sistem pengelolaan limbah plastik. Inilah yang sangat berpengaruh penting dalam pengurangan biaya lingkungan yang dihasilkan plastik. Bila saja hal ini dapat dimaksimalkan biaya lingkungan yang akan dikurangi ialah sebesar 30 % atau senilai US$ 41 milyar.

Pengelolaan limbah plastik
Pengelolaan limbah plastik merupakan upaya pengurangan sampah tertumpuk di TPA dengan cara pengumpulan terpisah (sortir), penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan pemulihan (recovery)[7]. Kegiatan pengelolaan limbah tersebut adalah sebuah rangkaian proses yang dilakukan secara utuh agar tercapai pengelolaan limbah plastik yang optimal. Selain untuk menjaga lingkungan dari polusi sampah plastik, upaya pengelolaan limbah plastik bermanfaat untuk keberlanjutan produksi plastik. Pada akhirnya semua kegiatan pengelolaan tersebut dapat mengurangi biaya lingkungan yang dibutuhkan untuk setiap plastik yang diproduksi.

Menyikapi Plastik
Kehadiran plastik bagi warga dunia tentu tak bisa tergantikan. Namun penggunaannya harus disiasati dengan bijak dan penuh kesadaran. Penggunaan yang berlebihan bukan hanya membuat penggunaan bahan untuk produksi plastik bertambah namun juga diperlukan energi ekstra untuk pengelolaannya. Semua hal ini akan berdampak secara langsung ataupun tak langsung bagi lingkungan ataupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengurangi pemakaian plastik (seperti yang sudah sahabat warstek ketahui) dapat dilakukan dari berbagai tindakan sederhana namun berdampak besar seperti berikut:

  • Bawa tas belanja sendiri (lebih bagus dan kuat bila berbahan kain)
  • Selalu menggunakan wadah yang bisa digunakan berulang kali
  • Menggunakan kembali barang untuk fungsi yang lain (re-use)

Sumber: