Darah berwarna merah karena hemoglobin. Jika darah dilihat di bawah mikroskop, maka akan terlihat ribuan sel-sel kecil berwarna merah yang terlihat seperti piringan cekung.
Jika melihatnya dari samping, sel-sel tersebut akan terlihat seperti angka delapan. Sel-sel itu dijejali dengan bahan bernama hemoglobin.
Hemoglobin inilah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin pada dasarnya merupakan sebuah protein. Sebenarnya, hemoglobin berasal dari empat protein yang bergabung bersama.
Di tengah-tengah protein tersebut terdapat sebuah ion zat besi. Karena terdapat kandungan zat besi makanya berwarna merah. Sel darah merah mengalir dalam pembuluh darah. Karena terdapat sekitar 35 trilliun sel darah merah beredar dalam satu kali edar di dalam tubuh manusia, makanya darah terlihat berwarna merah.
Ketika sel darah merah muda menjadi matang di sumsum tulang, sel tersebut kehilangan inti sel dan meningkatkan produksi hemoglobinnya. Sebagaimana telah disinggung di atas, hemoglobin inilah yang jadi pigmen warna merah di darah.
Sumber:
sains.me
Darah merupakan jaringan yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
Plasma merupakan komponen intraseluler yang berbentuk cair dan berjumlah sekitar 55% dari volume darah, sedangkan sel darah merupakan komponen padat yang terdapat didalam plasma dengan jumlah 45% dari volume darah (Evelyn C,2006). Komponen pada tatau sering disebut korpuskula ini terdiri dari :
Sel darah merah atau eritrosit (99%)
Eritrosit mengandung hemoglobin dan berperan dalam mengedarkan oksigen.
Keping darah atau trombosit (0,6-1,0%)
Trombosit bertanggungjawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau lekosit (0,2%)
Lekosit berperan penting dalam sistem imun dan mempunyai tugas untuk memusnahkan benda asing yang dianggap berbahaya.
Dalam sirkulasi darah berfungsi sebagai media transportasi, pengaturan suhu dan memelihara keseimbangan cairan. Warna darah berasal dari hemoglobin, protein pernapasan yang mengandung heme yang merupakan tempat melekatnya oksigen (Evelyn, 2006).