Mengapa banyak kalangan sufi menggunakan musik dalam sarana ibadah mereka ?

Sufi dan musik

Mengapa banyak kalangan sufi menggunakan musik dalam sarana ibadah mereka?

Bagi sufi, musik juga dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt (ibadah). Mereka menyebutnya dengan istilah musik spiritual. Musik spiritual atau sama’ adalah arus dari Allah swt yang dengannya Dia membangkitkan hati dan mendorong mereka untuk mencari-Nya.

Siapa pun yang mendengarnya (musik) dengan al-Haq akan menemukan jalan menuju al-Haq, dan siapa pun yang mendengarnya melalui ego akan terjerumus dalam kekufuran.

Tujuan utama dari musik spiritual bagi kaum sufi adalah untuk memperkuat zikir dan mengobarkan api cinta kepada Tuhan. Bagi mereka, musik merupakan tanda-tanda rahasia bagi tanda-tanda kekuasaan Allah yang dapat didengarkan. Dengan mendengarkannya, maka jiwa akan mengingat sumber asalnya pada hari akhir nanti, di mana kedekatan dengan Tuhan menjadi “tanah airnya”. Jalaludin Rumi berpendapat bahwa sama’ adalah makanan bagi para pecinta, yang didalamnya mereka temukan citra kesatuan.

Ada tiga macam tingkatan musik spiritual, yaitu; musik spiritual yang diperuntukan bagi kaum awam, kaum elite (khawas), dan kaum elitnya elit (khawas al-khawas).

  • Orang-orang awam mendengarkan musik melalui sifat dasar, dan itu kemiskinan,

  • Orang-orang elit mendengarkan musik dengan hatinya, dan itu adalah pencarian,

  • Orang-orang elitnya elit mendengarkan musik dengan jiwa mereka dan itu adalah cinta.

Oleh karena itu, musik spiritual atau sama ’ tidak boleh dinikmati oleh sembarangan orang, hanya orang-orang yang telah mencapai derajat khawas al-khawas yang boleh dan bisa menikmati sama’.

Referensi :

  • Yusuf Al-Qardawi, Seni dan Hiburan Dalam Islam , Alih Bahasa, Hadi Mulyono, Cet. 2 (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001)
  • Wiliam C. Chitticik, Tasawuf di Mata Kaum Sufi , Alih Bahasa, Zainul Am, Cet. 1 (Bandung: Anggota IKAPI, 2002)