Mengapa baju tidur disebut "baby doll"?

Baby doll atau yang biasa disebut baju untuk tidur ini memiliki banyak sejarah didalamnya. Bagaimana sejarah baju tidur bisa disebut dengan baby doll?

Babydoll sendiri sebelumnya bukan merupakan pakaian tidur. Berawal dari sebuah film, babydoll mulai muncul di pasaran. Sejarahnya film ini populer pada tahun 1956, dimana secara mengejutkan meledak di pasaran. Setelah meledak di pasaran babydoll pun berkemban.g menjadi pakaian tidur yang digemari oleh banyak orang.

Memiliki beraneka macam motif yang menarik, membuat babydoll semakin digemari. Warna yang diberikan pun bermacam-macam. Serta babydoll juga telah menyediakan dalam bentuk berpasangan. Upaya tersebut yang membuat babydoll semakin baik.

Sumber: Sejarah Piyama (Pakaian Tidur)

Istilah “baby doll” untuk menyebut baju tidur wanita yang pendek dan seksi memiliki sejarah yang menarik dan bermacam-macam. Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 dan telah mengalami perubahan makna sepanjang waktu. Untuk memahami mengapa baju tidur jenis ini disebut “baby doll”, kita perlu menjelajahi perkembangan mode, budaya, dan persepsi terhadap kecantikan dan seksualitas perempuan.

Asal Usul Istilah “Baby Doll”:

  1. Abad ke-19: Doll-Like Features
    Pada abad ke-19, istilah “baby doll” digunakan untuk merujuk pada karakteristik wajah yang mirip dengan boneka atau bayi. Wanita dengan wajah yang imut, lembut, dan polos dianggap memiliki ciri-ciri seperti boneka bayi. Ekspresi muka yang lembut dan mata yang besar menjadi nilai kecantikan pada masa itu.

  2. Awal Abad ke-20: Pakaian Anak-Anak yang Dipakai oleh Wanita
    Pada awal abad ke-20, terjadi pergeseran dalam pemaknaan istilah “baby doll”. Wanita mulai mengenakan pakaian tidur atau baju tidur yang terinspirasi oleh pakaian anak-anak, dengan potongan yang longgar, lembut, dan sering kali dihiasi dengan renda atau pita. Pakaian tidur semacam itu memberikan kesan kepolosan dan keimutan, seiring dengan persepsi bahwa wanita harus terlihat lembut dan feminin.

Perkembangan Mode dan Budaya:

  1. Era Perang Dunia II: Kesenjangan Pakaian dan Perubahan Sosial
    Selama Perang Dunia II, terjadi perubahan besar dalam mode wanita. Kesenjangan pakaian menciptakan kebutuhan akan pakaian yang lebih praktis dan nyaman. Baju tidur dengan potongan yang longgar dan nyaman menjadi populer. Wanita ingin pakaian yang tidak hanya praktis tetapi juga menunjukkan sentimen kepolosan dan kenyamanan.

  2. Era 1950-an: Revolusi Mode dan Kebebasan Wanita
    Pada era 1950-an, terjadi revolusi mode yang mencerminkan perubahan sosial dan kebebasan wanita. Baju tidur dengan potongan yang pendek dan seksi mulai muncul sebagai simbol kebebasan seksual dan ekspresi diri. Istilah “baby doll” digunakan untuk merujuk pada jenis baju tidur ini, menciptakan asosiasi antara gaya tersebut dengan imajinasi tentang kepolosan dan keimutan.

Persepsi Terhadap Kecantikan dan Seksualitas Wanita:

  1. Imajinasi tentang Keimutan dan Kebebasan Seksual
    Istilah “baby doll” menciptakan gambaran tentang wanita yang memiliki kombinasi antara kepolosan dan kebebasan seksual. Baju tidur dengan potongan pendek dan detail yang feminin dianggap sebagai cara untuk mengekspresikan keimutan dan menantang norma-norma seksual pada saat itu.

  2. Pergeseran Nilai dan Norma-Norma Kecantikan
    Seiring dengan perkembangan masyarakat dan nilai-nilai kecantikan, istilah “baby doll” telah terus mengalami evolusi. Pada beberapa kasus, istilah ini mungkin dihubungkan dengan pakaian tidur yang memiliki potongan pendek dan model yang menggoda, menciptakan citra wanita yang berani dan menentang norma-norma konvensional.

Kesimpulannya, istilah “baby doll” untuk baju tidur wanita dapat dilacak kembali ke konsep keimutan dan kebebasan seksual. Seiring dengan perubahan mode, budaya, dan pandangan terhadap kecantikan, istilah ini telah mengalami transformasi makna. Dari awalnya mengacu pada ciri-ciri wajah seperti boneka bayi pada abad ke-19, istilah ini kemudian diadopsi untuk merujuk pada baju tidur wanita yang mengekspresikan kombinasi antara kepolosan dan kebebasan seksual pada abad ke-20. Sementara penggunaan istilah ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteksnya, “baby doll” tetap menjadi salah satu istilah yang terus berkembang dalam dunia mode dan gaya.

Berikut beberapa model baby doll yang menarik dan dapat anda beli melalui tokopedia (klik gambar untuk menuju ke produk di tokopedia.

Premium

image
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image

Non-Premium

image
image
image
image
image
image
image
image
image
image