Mengapa Adolf Hitler sangat berpengaruh dalam Perang Dunia II?

Wikipedia

Adolf Hitler (bahasa Jerman: [ˈadɔlf ˈhɪtlɐ]; lahir di Braunau am Inn, Austria-Hongaria, 20 April 1889 – meninggal di Berlin, Jerman, 30 April 1945 pada umur 56 tahun) adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (bahasa Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) kelahiran Austria.

Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.

Hitler dan Politik

Pada awal Perang Dunia I, Hitler pergi ke Munich dan bergabung dengan Resimen Infanteri Cadangan Bavaria ke-16. Selama perang, Hitler sempat terluka dan mendapatkan penghargaan atas keberaniannya. Setelah perang berakhir atau pada tahun 1919, Hitler bergabung dengan Partai Buruh Jerman, yang kemudian berganti nama menjadi Partai Buruh Nasional Sosialis Jerman, yang disingkat sebagai Partai Nazi. Segera, Hitler mengambil alih tugas propaganda partai dan pada tahun1921 menjadi pemimpin baru.

Pada tahun 1923, Partai Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler mencoba merebut kekuasaan dari penguasa Republik Weimar Jerman pada peristiwa yang dikenal sebagai Beer-Hall Putsch. Usaha tersebut gagal dengan Hitler berakhir di penjara. Selama sembilan bulan di penjara, Hitler menulis Mein Kampf atau Perjuanganku, sebuah otobiografi sekaligus berisi manifesto politiknya.Setelah keluar dari penjara, Hitler muncul sebagai juru bicara populis untuk kaum miskin sekaligus golongan nasionalis Jerman.

Pada tahun 1932, Hitler mencoba menjadi kanselir dengan menantang Paul von Hindenburg dalam pemilu yang berakhir pada kegagalan. Di kemudian hari, setelah kematian Hindenburg, Adolf Hitler menjadi Führer dan Kanselir atau Reichskanzler pada tahun 1934.

Setelah menjadi Reichskanzler, Hitler langsung menerapkan kediktatoran mutlak yang disokong oleh Gestapo atau polisi rahasia yang terkenal brutal. Kamp konsentrasi dibentuk untuk pembunuhan terorganisir Yahudi, lawan politik, dan kaum Gipsi. Hitler kemudian berusaha mencaplok sebanyak mungkin wilayah di Eropa, seperti Sudetenland dan Austria pada tahun 1938, dan kemudian menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939. Sebagai respon invasi ke Polandia, Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939 yang memicu Perang Dunia II.

Hitler dan Perang Dunia II

Pada tahun-tahun awal perang, Adolf Hitler, dengan kekuatan infanteri dan tank Jerman serta taktik Perang Kilat (Blitzkrieg) berhasil menyapu sebagian besar Eropa Barat. Hitler menyerang Uni Soviet pada tahun 1941, mengabaikan pakta non-agresi yang sebelumnya ditandatangani pada tahun 1939.

Setelah kemenangan awal, pasukan Hitler akhirnya mulai menderita kekalahan. Kekalahan pertama terjadi di Moskow pada bulan Desember 1941 dan kemudian di Stalingrad pada musim dingin tahun 1942-1943. Kondisi ini diperparah dengan keterlibatan Amerika di bulan Desember tahun 1941. Sekutu mulai menginvasi Eropa yang diduduki Jerman yang dimulai dengan pendaratan di pantai Normandy, Perancis, pada tahun 1944.

Kemudian kota-kota Jerman mulai dibom dan dihancurkan sampai akhirnya pasukan sekutu berhasil memasuki Berlin pada tahun 1945.

Sementara itu, Italia, di bawah pemerintahan diktator fasis Benito Mussolini yang merupakan sekutu Jerman juga jatuh. Selama perang, banyak petinggi Nazi menjadi putus asa dan beberapa usaha dilakukan untuk membunuh Hitler yang semuanya berakhir pada kegagalan.

Akhir

Mengetahui bahwa perang tidak mungkin lagi dimenangkan, Adolf Hitler bunuh diri pada tanggal 30 April 1945. Malam sebelum bunuh diri, Hitler menikahi Eva Braun yang juga ikut melakukan bunuh diri. Kematian Hitler kemudian menandai berakhirnya perang dan kekuasaan Nazi. Nama resmi rezim Nazi adalah Reich Ketiga. Hitler sesumbar kekuasaan yang didirikannya akan berlangsung 1.000 tahun, namun pada kenyataannya runtuh seminggu setelah kematiannya

Sumber : Laqueur, Walter. 1970. A Dictionary of Politics. Pan Reference Books. London.