Mencintai Berlebihan: Baik atau Toxic?

Setiap orang pasti pernah mencintai seseorang dengan tulus, terutama dalam menjalin suatu hubungan. Banyak orang beranggapan bahwa mencintai seseorang dengan tulus dapat membuat suatu hubungan akan lebih bertahan lama karena adanya hubungan yang romantis dan diyakini hubungan tersebut akan baik-baik saja.

Namun, bagaimana jika kalian mencintai seseorang secara berlebihan dalam menjalin sebuah hubungan? Apakah itu baik, atau malah menjadi toxic?

Gambar

TribunStyle.com

Menurut saya mencintai seseorang secara berlebihan itu bukanlah hal yang baik melainkan sangat toxic. Jangan pernah mencintai seseorang terlalu dalam sampai kita lupa cara menggunakan akal. Perasaan adalah musuh dari akal sehat, maka dari itu gunakanlah perasaan kita dengan sewajarnya agar logika tetap bisa bekerja untuk membantu kita agar nantinya kita tidak menyakiti diri kita sendiri.
Jangan sampai perasaan yang terlalu dalam kepada seseorang membuat kita lupa untuk menyayangi diri kita sendiri. Kemungkinan untuk berpisah itu selalu ada, tetapi jangan sampai kita menyesal karena setelah semua pengorbanan yang kita lakukan, kita akhirnya harus menerima kenyataan kalau kita memang tidak bisa bersama dengan seseorang yang kita cintai. Mencintailah dengan sewajarnya, walaupun jatuh cinta rasanya sangat menyenangkan tapi tetap saja apapun yang berlebihan tidaklah baik. Cinta haruslah diberikan sesuai dengan porsinya, cinta kepada Sang Pencipta, kepada orangtua, pacar, memiliki porsi yang tidak sama. Khususnya cinta kepada manusia yang statusnya sebagai pacar atau sedang pendekatan.

1 Like

Menurutku pribadi, itu sangat toxic, apapun yang berlebihan pasti tidak baik, seperti mencintai. Jangan sampai kita mencintai sesuatu terlalu dalam hingga mengalahkan logika dan akal sehat, dan akhirnya malah kita mengorbankan diri sendiri. Tentu itu sudah sangat fatal bagi mental kita.

Perasaan adalah musuh dari akal sehat, maka dari itu gunakanlah perasaan dengan sewajarnya agar logika tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Jangan pernah mencintai seseorang terlalu dalam sampai kamu lupa cara menggunakan akal. Kemungkinan terburuk pasti ada, kemungkinan ditinggalkan pasti ada. Cinta itu ibarat paku dan hati ibarat beton. Semakin dalam paku yang kamu tancapkan maka semakin dalam pula bekas yang ditinggalkan ketika paku itu harus kamu cabut. Kamu mungkin bisa menuntupi cacat akibat paku yang kamu cabut, tapi bekasnya akan tetap terlihat dan terasa. Jangan sampai perasaan yang terlalu dalam membuatmu melupakan risiko terburuk. Kemungkinan berpisah itu selalu ada. Jangan sampai kamu menyesal karena setelah semua pengorbanan yang kamu lakukan, kamu akhirnya harus menerima kenyataan kalau berujung perpisahan.

1 Like

menurutku jangan sih, kecuali ya memang sudah ada dalam hubungan ikatan pernikahan. Mencintai adalah hal yang wajib dan sangat dibutuhkan antara satu dan lainnya agar tetap kuat apabila menghadapi bahtera rumah tangga, namun kalau masih ‘pacaran’ atau ttm an atau bahkan HTS an, jangan deh. Rugi, hehe.

Biasanya saat mencintai seseorang, kita bisa rela memberikan seluruh isi hati dan perasaan kita padanya. Kita rela melakukan apapun untuknya. Bahkan mengorbankan banyak hal untuk bisa membahagiakan atau memenuhi harapannya. Namun menurut aku sendiri justru mencintai secara berlebihan itu menjadi hal yang sangat toxic. Kenapa? karena hal itu bsisa membuat kita menjadi posesif, berubah menjadi seseorang yang egois dan dampaknya bisa membuat kita menjadi suka mengatur dan mengendalikan orang lain dengan cara seenaknya.

Mungkin alasan orang bisa mencintai secara berlebihan itu dikarenakan adanya rasa takut kehilangan, tetapi kalau berlebihan malah menjadi paranoid dan efeknya mereka yang kita cintai secara berlebihan akan merasa tidak nyaman karna kita lebih mementingkan diri sendiri daripada perasaan mereka.

Semua hal yang berlebihan pasti berakhir tidak akan baik. Termasuk ketika sedang jatuh cinta. Meski cinta tergolong emosi positif, tapi kalau sudah berlebihan, bahkan sampai kehilangan logika, justru bisa berdampak buruk bagi diri kita sendiri. Ada beberapa alasan kenapa mencintai secara berlebihan itu gak baik. Yang pertama, rentan munculnya sikap posesif dalam suatu hubungan. Saat kamu sudah mencintai pasanganmu dengan porsi yang tak wajar alias berlebihan, kamu jadi cenderung berlaku posesif terhadapnya karena muncul rasa khawatir bakal kehilangan orang yang dicintai. Sikap posesif seperti ini justru membuat hubungan cinta jadi tak sehat dan membuat semakin dekat dengan ambang perpisahan. Yang kedua, saat kamu kehilangan orang yang dicinta, kamu akan merasa hancur. Meski semua orang berharap akan memiliki hubungan asmara yang langgeng, tapi tak ada yang bisa memprediksi masa depan. Dan kalau terjadi hal yang buruk, yang mana antara kamu dan orang yang kamu cinta harus berpisah, cintamu yang berlebihan padanya akan membuatmu sangat terpukul dan akan membuatmu merasa hidupmu jadi hancur. Meski cinta, usahakan logika tetap dipakai. Sehingga, kamu bisa tetap jernih menilai, apakah hubungan yang saat ini sedang kamu jalani adalah hubungan yang sehat, atau toxic. Yang ketiga, hilangnya akal sehat. Salah satu tanda bahwa cintamu sudah berlebihan, adalah mengabaikan logika. Tak bisa melihat kalau pasanganmu itu bukanlah ciri pasangan yang baik dengan perilakunya yang jelas-jelas melewati batas. Bukan malah sadar, kamu justru terus membelanya dan berusaha mempertahankannya. Meskipun cinta, usahakan logika tetap dipakai agar tidak menyakiti diri sendiri.