Menambang Emas dari “POOP”

Limbah padatan yang biasanya kita keluarkan secara rutin setiap pagi, yakni feses/poop/tahi, ternyata mengandung unsur emas, perak, palladium dan vanadium. Logam-logam tersebut merupakan logam langka yang digunakan dalam peralatan elektronik dan paduan alloy. Penelitian tentang adanya kandungan emas dan logam langka lainnya tersebut dilakukan oleh Kathleen Smith dan rekan-rekannya, yang disampaikan dalam 249th National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS).

Ada banyak jenis logam dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari produk perawatan rambut, detergen bahkan nanopartikel logam dalam kaos kaki. Di amerika saat ini ada sekitar 7 juta ton limbah biosolid. Setengahnya digunakan sebagai pupuk di ladang atau hutang, sedangkan setengahnya lagi dibakar atau dibuang ke tempat penampungan.

Dalam penelitiannya, ada dua misi yang ingin mereka selesaikan. Pertama adalah menghilangkan logam dari limbah yang dapat mencemari lingkungan dan mengurangi pemanfaatan limbah tersebut karena mengandung logam. Kedua mengambil logam berharga yang dapat dijual seperti emas, vanadium, dan tembaga.

Tim penelitian ini mengambil contoh sampel limbah dari kota kecil, komunitas terpencil, hingga kota besar. Dengan menggunakan mikroskop elektron mereka menemukan gambar logam dalam limbah tersebut dengan jumlah yang cukup berharga. Mereka mengatakan bahwa jumlah emas yang terdapat pada limbah tersebut seandainya terdapat dalam batu (tidak didalam limbah), maka akan cukup berharga untuk ditambang.

Sumber:

Westerhoff, dkk Environ. Sci. Technol., 2015, 49 (16), pp 9479–9488