Media Tanam Apa yang Cocok untuk Menanam Anggrek?

Adanya kelompok anggrek yang dibedakan berdasarkan media tanamnya, membuat para pelaku budidaya anggrek harus menyesuaikan media tanam yang digunakan dengan karakter tumbuh masing-masing anggrek tersebut. Oleh karena itu, mengetahui media tanam yang cocok dalam budidaya tanaman hias anggrek menjadi sangat penting. Sebab, media tanam akan berpengaruh terhadap struktur akar tanaman dan menjadi salah satu faktor yang menentukan baik tidaknya proses pertumbuhan suatu tanaman. Lalu, media apa saja yang cocok untuk menanam anggrek berdasarkan jenis-jenisnya?

2 Likes

Pada umumnya, anggrek membutuhkan tempat tumbuh dengan kelembaban yang cukup tinggi dan sirkulasi udara lancar untuk mengantisipasi terjadinya penguapan yang terlalu tinggi. Dimana kelembaban nisbih yang dibutuhkan tanaman anggrek adalah 60-80%. Pemenuhan kebutuhan anggrek terhadap kelembaban yang tinggi dapat dilakukan melalui pengabutan dan penyiraman. Namun, keadaan ini berbeda pada malam hari. Pada malam hari, kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan tanaman anggrek menjadi busuk. Sehingga untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan tidak memberikan banyak media tanam pada tanaman anggrek.

image

Pada saat memilih media tanam yang cocok untuk menanam anggrek, maka harus disesuaikan dengan tempat tumbuh anggrek di alam. Terdapat 2 jenis anggrek yang dibedakan berdasarkan media tanamnya menurut Wiryanta (2007), antara lain:

1. Anggrek Epifit

Tanaman anggrek epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuh dengan menumpang pada batang tanaman lainnya. Namun, jenis anggrek ini tidak bersifat parasit. Melalui menumpang pada batang tanaman lainnya, anggrek epifit dapat memperoleh posisi yang lebih baik agar mendapatkan cahaya matahari yang lebih. Selain itu, akar anggrek epifit juga akan mendapatkan air dari kabut dan hujan untuk berfotosintesis. Adapun contoh anggrek epifit antara lain Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Cymbidium, dan Vanda. Anggrek epifit pada umumnya lebih mudah ditanam dari pada anggrek tanah.

Anggrek epifit mempunyai akar berambut pendek, bahkan ada yang tidak berambut. Dimana setiap akarnya dilapisi dengan velamen berongga yang berguna untuk memudahkan dalam menyerap air hujan yang jatuh di sekitar tempat tumbuh anggrek. Anggek epifit dapat ditanam dengan menempelkan secara langsung pada akar tanaman pakis. Ketika hendak menanam anggrek di akar pakis, anggrek yang dipilih harus memiliki batang yang tidak terlalu panjang agar tidak mudah patah. Namun, anggrek ini juga dapat di tanam di dalam pot dengan media tanam sebagai berikut:

  • 100% terdiri dari cacahan akar pakis
  • Campuran cacahan akar pakis, arang kayu, dan sabut kelapa dengan perbandingan 1 : 1 : 1
  • Campuran cacahan akar pakis, arang kayu, dan humus dengan perbandingan 2 : 2 : 1
  • Campuran cacahan akar pakis dan arang kayu dengan perbandingan 1 : 1
  • Campuran sabut kelapa dan arang kayu dengan perbandingan 1 : 1
  • Campuran spaghnum moss dan cacahan akar pakis dengan perbandingan 1 : 1

Media Tanam Anggrek Epifit

2. Anggrek Tanah atau Anggrek Terrestrial

Anggrek terrestrial merupakan jenis anggrek yang tumbuh di permukaan tanah atau media tanam yang diletakkan di tanah. Melalui hidup di tanah, anggrek terrestrial dapat tumbuh dengan menyerap unsur hara dari dalam tanah. Adapun contoh anggrek terrestrial adalah Calanthe, Paphiopedilum, dan Arachnis, dan beberapa anggrek Cymbidium.

Berbeda dengan anggrek epifit, akar anggrek terrestrial merupakan akar berambut yang panjang dan rapat. Rambut akar ini berguna untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Di hutan, biasanya anggrek terrestrial hidup di bawah pohon. Di mana tempat tumbuhnya merupakan tanah yang banyak mengandung humus, gembur, dan subur. Sehingga media tanam yang cocok untuk anggrek terrestrial harus memiliki sifat yang sama dengan tempat tumbuhnya di alam untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Adapun media tanam yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Terdiri dari 100% humus gunung
  • Terdiri dari campuran pupuk kandang dan humus gunung dengan perbandingan 1 : 1
  • Terdiri dari humus kaliandra, pupuk kandang, dan humus gunung dengan perbandingan 2 : 1 : 2
  • Terdiri dari campuran sekam bakar, pupuk kandang, dan humus gunung dengan perbandingan 1 : 1 : 1
  • Terdiri dari campuran humus gunung dan kompos dengan perbandingan 1 : 1

Referensi

Wiryanta, Bernardinus T. W. (2007). Media Tanam Tanaman Hias. Jakarta: AgroMedia.

2 Likes

Langkah-langkah menanam bunga anggrek di dalam pot:

  • Pilihlah bunga yang unggul dan bebas dari penyakit dan hama.

  • Ambilah biji pada saat tanaman sudah tua, saat daunnya banyak dan umbi akarnya sudah berwarna kecoklatan.

  • Siapkan pot untuk menanam bunga anggrek. Disarankan untuk menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat dan pot tersebut memiliki lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 2 cm (untuk membantu sirkulasi dan mempermudah aerasi serta drainase).

  • Isi pot dengan media tanam. Media tanam bunga anggrek bisa terbuat dari campuran beberapa media tanam, seperti pecahan batu bata atau genteng, batang pakis, serutan atau potongan kayu, sabut kelapa, dan arang kayu.

  • Tambahkan pupuk organik. Jika sudah agak besar pindahkan ke pot yang lebih besar

  • Tambahkan penyangga yg terbuat dari kawat jika anggrek sudah di pindah ke pot yang lebih besar

Selain dalam pot, kamu juga bisa menanam bunga anggrek dengan menempelnya di batang pohon. Bunga anggrek yang ditempel di batang pohon akan terlihat lebih menarik dan alami. Berikut adalah cara menanam dan merawat bunga anggrek di batang pohon.

Langkah-langkah menanam bunga anggrek dengan ditempel di batang pohon:

  • Bunga anggrek epifit bisa ditanam pada batang pohon yang hidup ataupun mati. memilih pohon hidup, maka tentukan pohon yang berkulit batang cukup tebal agar tidak mudah terkelupas. Beberapa pohon yang mempunyai kriteria pada batang tersebut adalah jambu air, mangga, asam jawa, nangka, dan rambutan.

  • Sebelum ditempelkan, batang pohon harus ditempel dengan media yang bisa mengikat air seperti sabut kelapa, potongan pakis, atau ijuk.

  • Tanaman anggrek yang akan ditempel bisa berasal dari tanaman muda (atau dewasa), anakan, atau bibit kompot.

  • Jika menggunakan tanaman muda dan bibit dari kompot, sebelum ditempel, potong sebagian akarnya lalu cuci bersih pakai air. Kemudian celupkan bibit atau akar tanaman muda ke dalam dalam larutan fungisida selama satu dua menit dan celupkan lagi ke dalam larutan pengatur tumbuh dengan waktu yang sama.

  • Setelah langkah pencelupan selesai, selanjutnya tempelkan tanaman bunga anggrek pada pohon yang dipilih.

Setelah ditanam, kini saatnya melakukan perawatan agar bunga anggrek bisa tumbuh dengan baik dan maksimal. Langkah perawatan pertama adalah penyiraman karena bunga anggrek akan mati jika kekurangan air.

Cara merawat anggrek agar subur dan berbunga dengan rutin menyiramnya:

  • Air yang digunakan untuk menyiram bisa dari air ledeng, air sumur, atau air hujan. Jangan gunakan air yang sudah bercampur dengan bahan kimia atau air kali karena bisa menghambat pertumbuhan anggrek.

  • Siramlah anggrek 2 kali sehari jika cuaca sedang panas, pagi dan sore hari. Jangan menyiram anggrek terlalu sering saat hujan karena jika kebanyakan air bisa memicu pembusukan akar. Saat hujan, jangan menempatkan anggrek di luar rumah agar tidak terpercik air hujan terus-menerus.

Supaya anggrek rajin berbunga, perhatikan pula sinar matahari yang mengenai tanaman anggrek. Taruh tanaman anggrek di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Kalau memeliharanya di dalam ruangan, gantilah pencahayaan matahari dengan lampu dengan begitu tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik dan menarik.

Cara merawat anggrek agar subur dan berbunga berikutnya adalah perhatikan kelembapan udara. Anggrek akan tumbuh dengan cepat jika kelembapan udaranya sekitar 60-80%. Jadi kamu harus terus memantau asupan air tanaman anggrek dan pencahayaannya.
Referensi :https://covesia.com/warnawarni/baca/63340/hobi-berkebun-ini-cara-menanam-anggrek-agar-tetap-subur-dan-berbunga

2 Likes

Beberapa media tanam yang umum digunakan untuk anggrek yaitu:

  1. Pecahan batu bata
    Pecahan batu bata digunakan sebagai dasar pot karena mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik. Media ini memiliki kemampuan menyerap air lebih besar dibandingkan dengan pecahan genting. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek dendrobium.

  2. Moss
    Moss sudah lama digunakan sebagai media tanam anggrek karena memiliki daya ikat air serta sistem aerasi dan drainase yang baik. Selain itu, unsur kandungan N pada moss juga sangat tinggi yakni mencapai 2-3%. Media tanam ini sangat baik digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.

  3. Pakis
    Pakis memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik serta masa lapuknya tergolong lama. Selain itu, kandungan unsur haranya cukup lengkap untuk pertumbuhan anggrek. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.

  4. Serabut kelapa
    Walaupun serabu kelapa mudah lapuk dan busuk yang dapat menjadi sumber penyakit, namun memiliki daya simpan air yang sangat baik dan mengandung unsur hara yang dieprlukan untuk pertumbuhan anggrek. Keunggulan lainnya yaitu mudah didapat dengan harga murah. Serabut kelapa yang digunakan untuk media tanam sebaiknya berasal dari kelapa yang sudah tua. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.

  5. Serutan kayu / potongan kayu
    Media ini tidak mudah lapuk karena banyak mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin dan hemiselulosa. Serutan kayu/potongan kayu memiliki tingkat aerasi dan drainase yang baik tetapi daya simpan airnya kurang dan miskin unsur N. Media serutan kayu terutama kayu jati sangat baik digunakan sebagai media tanam anggrek Aranthera James Storie.

  6. Pecahan arang
    Pecahan arang tidak mudah lapuk serta tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri. Namun media ini sulit mengikat air dan miskin zat hara. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek dendrobium.

Referensi

Wagiman & Sitanggang, M. 2008. Menanam dan Membungakan Anggrek di Pekarangan Rumah. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

2 Likes

Pemilihan Media Tanam

Agar anggrek dapat tumbuh dengan baik media tanam yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti tidak mudah rusak atau lapuk, tidak menjadi sumber penularan penyakit, memiliki aerasi yang baik, mampu mengikat air dan zat hara dengan baik, mudah didapatkan, serta harganya murah. Media tanam yang sesuai sangat penting untuk pertumbuhan dan pembungaan anggrek secara optimal. Namun, sampai saat ini belum ditemukan media tanam yang dapat memenuhi semya persyaratan pertumbuhan anggrek. Anggrek membutuhkan media tanam dengan tingkat keasaman (pH) 5 sampai 6. Media tanam yang sering digunakan untuk menanam anggrek adalah moss, pakis, serutan kayu, potongan kayu, serabut (sabut) kelapa, arang, dan kulit pinus.

  • Pakis
    pakis
    Sering digunakan sebagai media tanam anggrek untuk bibit yang baru dikeluarkan dari dalam botol. Pakis cocok digunakan untuk media tanam anggrek karena memiliki daya ikat air, aerasi, dan drainase yang baik. Pakis juga tidak mudah lapuk dan mengandung berbagai unsure hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anggrek.

  • Pecahan genteng
    pecahan genteng
    Dapat digunakan sebagai media dasar pada pot anggrek karena memiliki drainase dan aerasi yang baik

  • Pecahan batu bata
    batu bata
    Pecahan batu bata dapat digunakan sebagai media dasar pada pot anggrek karena memiliki drainase dan aerasi yang baik serta dapat menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan pecahan genteng.

  • Arang kayu
    arang kayu
    Cukup baik digunakan sebagai media tanam anggrek karena tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan ataupun bakteri. Namun media tanam ini sukar mengikat air dan kurang unsure hara.

  • Moss
    moss
    Moss merupakan media tanam yang mengandung unsure N2 3% dan sudah lama digunakan sebagai media tanam anggrek. Moss memiliki daya ikat air, aerasi dan drainase yang baik

  • Sabut kelapa
    Sabut kelapa memiliki beberapa kelebihan seperti daya ikat air yang sangat baik, mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman anggrek, mudah didapatkan, dan harganya murah. Namun, sabut kelapa juga mudah lapuk dan busuk sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Sabut kelapa yang digunakan sebagai media tanaman anggrek sebaiknya sabut kelapa yang sudah tua.

Media tanam anggrek seperti sabut kalapa, pakis, dan moss cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp. Namun, penggunaan pakis dan moss sebagai media tanam yang diambil dari hutan secara teru-menerus dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem hutan.

Serutan atau potongan kayu kurang sesuai digunakan sebagai media tanam anggrek walaupun memiliki aerasi dan drainase yang baik, karena daya simpan airnya kurang baik serta kurang unsur N. Proses pelapukan media tanam ini juga terjadi secara lambat karena kayu banyak mengandung senyawa yang sulit terurai serta selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Serutan kayu jati dapat dijadikan media tanam yang baik untuk pertumbuhan anggrek Aranthera James Storie.

Referensi

Nesiaty, Sri dan Sitanggang, Maloedyn. 2007. Kiat Suskes Membungakan Anggrek. Jakarta : AgroMedia