Media tanam apa yang cocok untuk bonsai?

Bonsai ditanam dalam pot yang tipis sehingga perlu diperhatikan penggunaan media tanamnya. Lantas media tanam apa yang baik untuk tanaman bonsai?

Media tanam yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Selain itu, media tanam juga mengandung mikroorganisme yang berguna untuk menguraikan bahan tersebut sehingga dapat diserap oleh akar dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Media tanam juga harus dapat mempertahankan kelembaban agar akar tidak busuk ataupun kering. Akar yang busuk atau kering, tidak mampu menghisap air dan nutrisi dari dalam tanah. Hal ini akan mengakibatkan tanaman menjadi layu, bahkan mati karena kekurangan makanan.

Macam-macam bahan yang dipakai untuk campuran media tanam bonsai adalah sebagai berikut:

  • Pasir
    Bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam media tanam. Butiran-butiran pasir yang kasar juga merangsang pertumbuhan akar.

  • Tanah
    Tanah mengandung mineral, zat hara dan jasad renik yang berguna untuk tanaman. Tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan tanah merah.

  • Humus
    Humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

  • Kompos
    Kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk kompos bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.

  • Pupuk kandang
    Pupuk kandang yang biasa dipakai dari kotoran kambing. Pupuk kandang yang boleh dipakai yaitu yang sudah matang, berwarna cokelat tua atau hitam dan tidak bau. Untuk memperoleh media tanam yang cocok bagi bonsai, dipilih campuran bahan-bahan yang tersedia dengan komposisi yang cocok untuk jenis tanaman. Sebelum mencampur, sebaiknya memperhatikan faktor-faktor dalam menentukan komposisi campuran yang tepat sebagai berikut: jenis tanaman, asal tanaman, usia tanaman, ukuran pot, lokasi pemeliharaan.

Referensi

Pratiwi, S. 2011. Bonsai. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Tanah yang digunakan dalam pot bonsai dapat diklasifikasikan menurut tekstur dan jenisnya. Dimana tanah tersebut menjadi campuran yang digunakan untuk lapisan bawah, utama, dan atas dalam satu pot. Tekstur tanah yang sesuai ditentukan oleh ukuran pot, sedangkan jenis yang sesuai ditentukan oleh dua faktor yaitu jenis pohon dan kondisi tanaman (apakah masih dalam tahap pembentukan atau sudah terbentuk menjadi bonsai). Adapun jenis tanah yang biasa digunakan untuk bonsai di Jepang adalah sama dengan jenis tanah di daerah dengan iklim tropis. Tanah yang digunakan harus dikumpulkan di kedalaman sekitar tiga kaki di bawah permukaan tanah. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dan serangga, dan harus disebarkan serta dikeringkan di bawah sinar matahari selama sekitar seminggu sebelum diayak. Selanjutnya, semua tanah harus diayak dan dipisahkan, ditempatkan dalam kotak terpisah sesuai dengan jenis dan teksturnya. Jenis tanah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tanah yang gembur digunakan untuk mencegah drainase yang berlebih. Adapu campuran yang digunakan untuk menanam bonsai harus disesuaikan dengan iklim dan kelembaban. Di daerah dengan iklim kering dan panas, campuran harus divariasikan dengan mengganti jumlah pasir yang ditentukan dengan jumlah yang sama dari campuran tanah liat berat, jamur daun, dan lumut sphagnum di bagian yang sama. Tujuannya adalah agar dapat menahan kelembapan. Sedangkan di daerah yang beriklim dingin, Jika lumut sphagnum tidak tersedia, maka dapat menggunakan bagian yang sama dari tanah liat dan jamur daun saja. Adapun perbandingan tanah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk bonsai ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Keterangan: angka tersebut menunjukkan perbandingan jenis tanah yang digunakan dalam satu pot.

Referensi

Yoshimura, Yuji dan G. M. Halford. (2000). The Art of Bonsai: Creation, Care, and Enjoyment. Boston: Tuttle Publishing.

1 Like

Pada dasarnya media tanam bonsai harus mampu memenuhi fungsinya sebagai penyimpan makanan dan kelembapan, melindungi akar dari pembusukan dan kelebihan air, menyediakan ruang bernapas bagi akar, serta menyokong kedudukan tanaman dalam pot. Ada 2 unsur standar yang harus terkandung dalam komposisi media tanam bonsai, yakni bahan organic dan batu pasir yang kasar.
bonsai

Beberapa orang menggunakan media tanam berupa campuran sekam, humus, dan tanah berpasir dengan proporsi 1:1:1. Bahkan, saat ini took-toko sarana pertanian telah menjual media tanam khusus untuk bonsai yang disebut bonsai mix. Sebaiknya media tanam diayak terlebih dahulu, sehingga diharapkan partikel yang diperoleh berukuran 2-4 mm. partikel yang terlalu kecil dapat menyumbat dan mengurangi ruang udara media tanam dan menghambat proses pembuangan kelebihan air. Kandungan bahan organic dalam media tanam merangsang tanaman untuk menghasilkan tekstur yang baik. Idealnya, media tanam harus disterilkan terlebih dahulu untuk mencegah berkembangnya hama, vektor,dan pathogen penyebab penyakit. Proses sterilisasi tersebut bisa melalui teknik pemanasan ataupun kimiawi.

Referensi

Hardiansyah, Budi. 2006. Membuat dan Mempercantik Bonsai : untuk Pemula . Jakarta : PT AgroMedia Pustaka