Lemak jenuh seringkali disebut juga sebagai lemak jahat. Jenis lemak inilah yang dapat membahayakan kesehatan Anda, karena dapat meningkatkan resiko terkena beberapa penyakit seperti, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kelebihan berat badan.
Makanan apa saja yang banyak mengandung lemak jenuh ?
Semua makanan yang mengandung lemak memiliki campuran jenis lemak tertentu. Bahkan makanan sehat seperti ayam dan kacang-kacangan memiliki sedikit lemak jenuh, meskipun jauh lebih sedikit daripada yang ditemukan dalam daging sapi, keju, dan es krim. Lemak jenuh terutama ditemukan dalam makanan hewani, tetapi beberapa makanan nabati juga tinggi lemak jenuh, seperti kelapa, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak inti sawit.
Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan untuk mendapatkan kurang dari 10 persen kalori setiap hari dari lemak jenuh.
The American Heart Association melangkah lebih jauh, merekomendasikan membatasi lemak jenuh hingga tidak lebih dari 7 persen kalori.
Mengurangi lemak jenuh kemungkinan tidak akan bermanfaat, jika orang mengganti lemak jenuh dengan karbohidrat olahan. Mengkonsumsi karbohidrat olahan sebagai pengganti lemak jenuh tidak menurunkan kolesterol LDL “jahat”, tetapi juga menurunkan kolesterol HDL “baik” dan meningkatkan trigliserida. Efek bersihnya sama buruknya bagi jantung seperti halnya makan terlalu banyak lemak jenuh.
Di Amerika Serikat, sumber terbesar lemak jenuh dalam makanan adalah :
Pizza dan keju
Susu, mentega, dan makanan penutup susu murni dan sedikit lemak
Produk daging (sosis, bacon, daging sapi, hamburger)
Kue dan makanan penutup berbasis biji-bijian lainnya