Mahasiswa mending lebih banyak pengalaman kerja atau organisasi?

Kuliah adalah tempat kita untuk berproses. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mahasiswa dituntut untuk memiliki banyak pengalaman. Tapi menurutmu, sebagai mahasiswa lebih baik banyak pengalaman kerja atau memperbanyak penglaman organisasi?

untuk mendapatkan pengalaman kerja tentu saja kita harus memiliki skill yang mendukung serta IPK yang sesuai dengan klasifikasi. untuk mendapatkan skill kita bisa mengikuti organisasi yang kita inginkan. dari sini akan dibangun skill komunikasi, leadership, networking, dan hardskill seperti kemampuan mengelola ms.word,ms.excel, google workspace dan lainnya. nah skill-skill ini lah yang dapat menambah nilai mahasiswa ketika seleksi magang atau untuk mendapatkan pengalaman kerja.
menurutku keduanya penting untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam mengelola emosi, networking, skill-skill yang menunjang diri seorang mahasiswa. setiap kegiatan pasti memiliki manfaat yang banyak, jadi tidak salah jika kita memiliki pengalaman organisasi atau pengalaman kerja.

Menurut saya keduanya merupakan pengalaman yang sangat penting. Untuk mahasiwa yang masih bisa dibilang baru mungkin dianjurkan untuk bergabung dengan organisasi terlebih dahulu dan sesuai skill yang diminatinya tentunya. Dikarenakan sebelum kita melamar magang/kerja pun pasti ditanya skill apa yang kita punya. Nah dengan adanya organisasi tersebut dapat menjadi batu pijakan untuk kita selama masih di dunia kampus untuk mengeksplor softskill bahkan hardskill kita. Apabila dirasa sudah cukup maka kita bisa langsung mencari pengalaman kerja.

karena disini posisinya sebagai mahasiswa yang memiliki kewajiban untuk menimba ilmu baik soft skill maupun hard skill, maka menurutku alangkah lebih baik jika kita sebagai mahasiswa juga memperbanyak pengalaman dalam berorganisasi. Dalam berorganisasi kita dapat memperoleh banyak pengalaman dalam hal leadership, berdiskusi, memberikan ide, memperluas relasi dengan banyak teman dan banyak hal lainnya yang bisa kita dapatkan. Dimana hal-hal tersebut nantinya akan sangat berguna untuk kita aplikasikan di dunia kerja.
Menurutku memperbanyak pengalaman kerja bisa dilakukan ketika kita sudah memperoleh bekal ilmu yang cukup, sehingga kita dapat memberikan hasil kinerja yang baik untuk perusahaan atau tempat kerja tersebut jika memang mereka membutuhkan skill yang memadai.

Jadi, antara organisasi dan kerja itu berbeda dari banyak hal. Kesamaan mereka adalah menuntut untuk bekerjasama dengan orang lain, tak berdiri sendiri, dan semakin banyak kita bekerja dan berorganisasi akan menumbuhkan pengalaman untuk berkembang kedepannya. Namun antara organisasi dan kerja memiliki tingkat adrenalin yang jauh berbeda.

Organisasi terpacu adrenalin saat memulai sebuah project , mulai dari planning hingga evaluasi. Tensi akan semakin meningkat tatkala sebuah project terancam gagal diselenggarakan, padahal sudah masuk agenda wajib. Lepas itu dalam dunia organisasi ada rapat anggota yang isinya evaluasi namun tak jarang dibumbui benci-membenci antar anggota. Dua hal itulah yang cukup membuat adrenalin kita terpacu saat berorganisasi.

Menurut saya sendiri yang juga sebagai mahasiswa memilih untuk keduanya. Namun jika dilihat dari kemampuan, ada juga mahasiswa yang memang dari 0 dia baru memahami jurusannya, dan belum begitu ngerti kerja apa sih dijurusannya. Akan lebih baik jika lebih memperbanyak organisasi, karena semakin kita aktif organisasi maka semakin banyak relasi. Nanti ketika sudah semester akhir atau bahkan sudah lulus kita memiliki banyak info dari relasi yang ada dari organisasi yang kita iikuti.

Keduanya sama-sama penting dan berguna pada saat kuliah. Menurut saya, organisasi akan lebih efektif jika kita masih awam dan perlu mencari banyak pengalaman serta menggali potensi yang mungkin masih terpendam. Karena di organisasi kita akan mendapatkan pelatihan baik itu soft skill maupun hard skill. Organisasi juga akan menambah relasi yang sangat baik untuk menjalani komunikasi sebagai mahasiswa. Aktif di organisasi menunjukkan kalau kita adalah mahasiswa yang aktif, meskipun belum tentu mahasiswa yang tidak berorganisasi itu bukan mahasiswa yang aktif. Kalau untuk bekerja, saya rasa bagus dilakukan jika keadaan mendorongnya dan ingin lebih mendalami skill yang dia punya. Misalnya, seorang mahasiswa pandai di bidang desain, maka jika ia mencari penghasilan tambahan dengan bekerja, tentunya hal ini akan sangat menguntungkannya. Baik dari segi materi dan kualitas skill yang terus terlatih selama ia bekerja. Dua hal tersebut merupakan opsi yang baik bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, namun manajemen waktu dan tenaga juga penting agar kegiatan kuliah bisa seimbang.

Menurutku setengah awal dari waktu kuliah lebih banyakin ke organisasi, karena disana adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi dunia perkuliahan dan meninggalkan sifat sekolah menengah atas, softskill dan relasi yang banyak akan menguntungkan saat sudah lulus jadi perbanyak organisasi itu penting. Lalu untuk setengah akhir waktu kuliah bisa digunakan untuk mencari pengalaman kerja, seperti kkn, pkl, atau freelancer apapun itu untuk mendukung cv dan punya pengalaman kerja adalah sebuah nilai plus saat melamar kerja, karena pengalaman kerja adalah praktek jadi kita akan mendapat hardskill dari teori yang sudah dipelajari di perkuliahan. Jadi kedua pengalaman tersebut penting untuk mendapat softskill dan hardskill yang akan berguna saat lulus kuliah atau memudahkan kita dalam dunia kerja, maka jadilah mahasiswa yang aktif.

Beberapa perusahaan memberikan persyaratan bagi pelamar utk memiliki pengalaman organisasi, maka untuk mahasiswa mula2 baiknya perbanyak organisasi dan kembangkan skill untuk melamar pekerjaan, agar perusahaan percaya bahwa kita layak untuk memasuki dunia kerja.