Lukisan Adalah Bukti Adanya Pelukis

Taman Surga

Semua aksiden adalah cabang dari cinta. Tanpa cinta, aksiden tidak akan ada harganya. Cabang tidak akan ditemukan tanpa adanya asal. Oleh karena itu, Allah tidak bisa dikatakan sebagai aksiden, sebab aksiden adalah cabang dan tidak mungkin menganggap Allah sebagai cabang. Sebagian dari mereka berkata:

“Cinta juga tidak bisa digambarkan dan ia tidak mungkin ada tanpa adanya aksiden, karena ia adalah cabang dari aksiden.”

Kami menjawab:

*“Kata siapa cinta tidak bisa digambarkan tanpa ada aksiden, bukankah cinta yang melahirkan aksiden dan membangkitkannya? Seratus ribu aksiden terpengaruh oleh cinta, baik secara ilusi ataupun nyata. Meskipun lukisan tidak mungkin ada tanpa adanya sang pelukis, tetapi sang pelukis pun tak mungkin ada tanpa hadirnya lukisan. Sesungguhnya lukisan adalah cabang, *
sedangkan diri pelukis adalah asal. Sebagaimana gerakan jari dengan gerakan cincin yang melingkarinya.”

Jika tidak ada kecintaan di balik wujud sebuah rumah, maka tak seorang arsitek pun yang akan menggambar maket dan desain rumah. Terkadang dalam satu tahun, kadar sebutir gandum seharga emas dan di tahun yang lain ia seharga debu. Padahal bentuk berbagai gandum tetaplah sama. Itu dikarenakan kadar bentuk gandum dan harganya datang dari kecintaan. Begitu pula dengan ilmu yang kamu cari dengan penuh cinta, ia akan memiliki kualitas yang tinggi di sisimu, berbeda dengan ilmu yang tak seorang pun mencarinya, maka tidak akan ada yang mempelajari dan mengamalkannya.

Mereka berkata:

“Dari segi hasil, cinta adalah kebutuhan akan sesuatu. Ia menjadi asal sedangkan yang dibutuhkan adalah cabangnya.”

Aku menimpali:

“Dari sisi hasil, pernyataan yang kamu katakan ini terlontar karena adanya kebutuhan. Ucapanmu datang ke alam nyata karena kebutuhanmu. Saat terdapat kecenderungan pada perkataan itu, lahirlah sebuah ucapan. Demikianlah kebutuhan selalu berada di garis depan, sedang ucapan lahir dari padanya. Sehingga terkadang ditemukan pula kebutuhan tanpa adanya ucapan. Kesimpulannya, cinta dan kebutuhan bukanlah cabang dari ucapan."

Seseorang bertanya:

“Jika yang dimaksud dengan kebutuhan adalah ucapan itu sendiri, lantas bagaimana mungkin tujuan menjadi cabang?”

Aku menjawab:

“Tujuan akan menjadi cabang selamanya, karena tujuan dari batang pohon adalah tangkainya.”

Sumber : Jalaluddin Rumi, 2014, Fihi Ma Fihi, F Forum