Logistics Management vs Supply Chain Management: Serupa, Tapi Tak Sama. Apa Bedanya?

Manajemen Logistik merupakan suatu sistem kerja yang mengatur arus distribusi barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Sedangkan Manajemen Rantai Pasok , didefinisikan sebagai kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang jadi kemudian mengirimkan produk tersebut kepada konsumen melalui sistem distribusi. Berdasarkan definisinya, beberapa orang pasti akan berpikir bahwa Manajemen Logistik dan Manajemen Rantai Pasok adalah hal yang sama. Padahal, pada kenyataannya kedua hal tersebut berbeda, memang tidak terlalu berbeda, tapi tetap saja berbeda.

Lalu, apa yang membuat kedua istilah ini berbeda?

Summary

Resa Nurlaela, Anwar. 2015. Management rantai Pasokan (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT: DIKTAT AJAR diakses melalui http://repository.unsada.ac.id/1588/1/DIKTAT%20AJAR%20MANAJEMEN%20RANTAI%20PASOKAN%20UNSADA.pdf

1 Like

Definisi Manajemen Rantai Pasok

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasok (Supply Chain Management), terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai definisi rantai pasok (Supply Chain).

Menurut Chopra and Meindl dalam Hugos (2003, 2) menyebutkan bahwa rantai pasok merupakan kegiatan yang terdiri dari semua tahapan yang terlibat baik langsung atau tidak langsung, dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan. Pada dasarnya Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasok merupakan Manajemen yang melibatkan pemasok, pabrik atau manufakturer, penyedia logistik dan tentunya adalah pelanggan itu sendiri. Lebih lanjut, Chopra dan Meindl (2007) menjelaskan bahwa rantai pasok itu sifatnya dinamis, yang melibatkan tiga aliran utama, yaitu aliran informasi, aliran produk, dan aliran mata uang. Selain itu, Chopra dan Meindl juga menambhakan bahwa tujuan utama dari setiap rantai pasok adalah untuk memenuhi permintaan konsumen dan menghasilkan keuntungan.

Definisi Manajemen Logistik

The Council of Logistics Management menjelaskan bahwa manajemen logistik adalah suatu bagian dari prosedur supply chain yang berguna untuk melaksanakan, mengendalikan dan merencanakan keefektifan serta keefisienan aliran penyimpanan suatu produk barang, pelayanan, serta informasi terkait dari mulai awal hingga tiba di konsumen guna memenuhi keperluan mereka. Garcia & Hernandez (2013) memberikan pendapat yang senada, Manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasokan yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengendalikan aliran dan penyimpanan yang efisien dan efektif dari aliran dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi terkait antara titik asal dan titik konsumsi untuk memenuhi persyaratan pelanggan.

Singkatnya, manajemen logistik dalam aktivitas perusahaan berperan dalam pemenuhan kebutuhan konsumer melalui proses penyaluran, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan (penggantian barang rusak dengan yang baru) yang harus dilakukan secara efektif dan efisien.

Persamaan Manajemen Logistik & Supply Chain Management (SCM)

Meskipun manajemen logistik dan supply chain berbeda, namun keduanya masih memiliki beberapa persamaan. Persaman tersebut diantaranya:
a. Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa
b. Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang
c. Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang

Perbedaan Manajemen Logistik & Supply Chain Management (SCM)

Secara kasar, melihat dari persamaan antara logistik dan supply chain, aktivitas keduanya terlihat serupa. Bahkan keduanya sama sama memastikan distribusi barang saling terintegrasi sampai ke konsumen dan dilakukan dengan efektif dan efisien. Namun kedua hal tersebut memiliki beberapa perbedaan, terutama jika dilihat dari segi kegiatan, heirarki serta sistem informasi yang digunakan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing perbedaan tersebut:

  1. Kegiatan
    Jika kita lihat melalui kegiatannya, logistik memiliki kegiatan seperti pergudangan (warehouse), distribusi barang (distribution), transportasi barang (freight transportation), dan pengelolaan pesanan (sales order processing).
    Komponen utama atau kegiatan utama pada manajemen logistik dijelaskan oleh Rusthon, A., Croucher, P., & Baker, P. (2014) pada gambar di bawah ini:
    gambarr
    Sedangkan untuk Supply Chain Management memiliki semua kegiatan logistik diatas, ditambah dengan beberapa kegiatan lagi seperti pembelian (Purchasing), pengadaan (Procurement), perencanaan kapasitas produksi (capacity planning), perencanaan pasokan (supply planning), dan perencanaan kebutuhan (forecast demand). Serta yang paling penting dari kegiatan SCM adalah bagaimana cara untuk menyeimbangkan Supply dan Demand.
  2. Heirarki
    Jika dilihat secara hierarkis, logistik sendiri merupakan bagian dari supply chain, karena logistik berkaitan dengan pergerakan barang dalam perusahaan.
    Sedangkan supply chain lebih mencakup ke semua aspek mulai dari mendapatkan bahan baku, produksi barang, serta distribusi sampai ke konsumen.
  3. Sistem Informasi
    Jika kita melihat melalui bagian sistem informasi yang digunakan, logistik menggunakan sistem informasi bernama WMS (Warehouse Management System). Sistem ini meliputi kegiatan pengelolaan gudang, penjadwalan transportasi, dan pengelolaan keluar masuk barang (inbound-outbound). Sedangkan SCM biasanya menggunakan sistem informasi bernama ERP (Enterprise Resource Planning). Sistem ini meliputi berbagai kegiatan perencanaan mulai dari perencanaan material, penjadwalan produksi, perencanaan inventory, sampai dengan perencanaan penjualan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan perbedaan antara Management Logistik dan Supply Chain Management dapat kita simpulkan bahwa Management Logistik merupakan bagian dari Supply Chain Management dan SCM dipandang sebagai logistik bagian luar perusahaan yang hanya meliputi pelanggan dan supplier. Selain itu Management logistik lebih memfokuskan pada pembuatan rencana untuk aliran produksi dan informasi di dalam suatu perusahaan

Referensi

Bastuti, Sofian, dkk. 2019. Modul Utuh Manajemen Logistik. Diakses melalui http://eprints.unpam.ac.id/8602/2/TIN27203_MODUL%20UTUH_MANAJEMEN%20LOGISTIK.pdf

Chopra , S. and Meindl , P. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning and Operasion, 2nd or 3rd Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall

García, M., Hernández, G., & Hernández, J. (2013). Enterprise logistics, indicators and physical distribution manager. Research in Logistics & Production, 3(1), 5–20.

Hugos,M. 2003 Essentials of Supply Chain Management . NY:Jhon Wiley &Sons Inc. New York

1 Like

Supply Chain dan logistik adalah 2 hal yang mungkin membuat kita bingung. Mayoritas orang yang tertukar atau bahkan tak mengerti soal istilah Supply Chain dan juga logistik. Kedua istilah distribusi mempunyai fungsi yang sama yaitu proses pengelolaan barang.

Lalu apa perbedaannya? Perbedaan mendasar yang terlihat antara logistik dan Supply Chain terletak pada :

  1. Subjek distribusi barangnya. Ketika logistik berfokus pada strategi dan koordinasi antara pemasaran dan produksi, Supply Chain memiliki fokus pada alur distribusi agar pengadaan barang berjalan lancar.
  2. Logistik berkaitan dengan pergerakan barang dalam perusahaan. Sementara Supply Chain memiliki cakupan lebih luas, kegiatan ini mencakup semua aspek mulai dari pendapatan bahan baku, produksi barang, hingga distribusi barang ke konsumen.
  3. Dalam menjalankan tugasnya , Supply Chain berhubungan mulai dari persediaan, bahan dan perencanaan produksi hingga pada konsepnya. Sementara tugas logistik adalah manajemen permintaan untuk merencanakan aliran barang.
  4. Fokus atau orientasi kerjanya, logistik akan mengutamakan arus barang dalam perusahaan, kemudian melakukan perencanaan dan kerangka kerja. Sedangkan fokus kerja Supply Chain sendiri adalah menyeimbangkn penawaran dan juga permintaan barang .