Lika-liku komunikasi ala Pendemi COVID 19

LIKA-LIKU KOMUNIKASI ALA PANDEMI COVID 19

ZURIA

Pandemi  COVID 19 yang sedang melanda dunia saat ini menyebabkan segala aktivitas dilakukan dirumah, baik belajar dirumah atau untuk terhubung dengan keluarga atau sahabat, kita akan menggunkan berbagai media sosial yang ada. Sebenarnya penggunaan media sosial agar tetap terhubung dengan satu sama lain telah lama dilakukan dilansir dari kompas.com teknologi komunikasi yang berbasis internet di mulai pada tahun 1970-an. Saat ini, penggunaan berbagai media sosial digunakan untuk menunjang pembelajaran online. Pembelajaran secara online mulai ditetapkan sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 
Pembelajaran secara online menuntut semua pihak baik pendidik maupun peserta didik untuk menguasai bagaimana cara penggunaan internet. Mahasiswa mungkin dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan dapat mengikuti perubahan yang ada, yang menjadi tantangan disini adalah bagi anak usia dini atau anak sekolah dasar yang perlu diperkenalkan dengan media pembelajaran online seperti classroom, video converence, telepon, atau live chat, zoom, maupun melalui whatsapp group. Pengenalan media pembelajaran online kepada anak usia dini atau anak sekolah dasar ini diperlukan kesabaran dari orang tua.

Peran orang tua juga bertambah dengan mengawasi langsung sang anak, bagaimana ia dapat merespon apa yang di sampiakan oleh gurunya dan dapat langsung mengetahui sejauh mana kemampuan sang anak. Saat ini, masih ramai di media sosial yang menceritakan pengalaman orang tua dalam mendampingi anaknya mengikuti proses pembelajaran online. Slah satu kalimat yang diunggah di facebook ialah “pembelajaran daring bikin dartig” maksud dari postingan ini ialah pembelajaran online membuat orang tua darah tinggi. Banyak orang tua yang berharap agar situasi kembali normal agar anak-anak mereka belajar langsung disekolah.
Pembelajaran melalui online juga menuntut pendidik menyajikan materi dengan baik, kreatif dan tidak membosankan terutama untuk anak sekolah dasar. Oleh sebab itu, penulis sangat yakin bahwa dengan Pendidik membuat video pembelajaran yang dikemas dengan baik sesuai kebutuhan dan tidak menghilangkan poin yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran dapat diserap dengan baik. Selain itu, pembelajaran online memiliki keuntungan dimana bisa dilakukan dimanpun dan kapanpun.
Keberasilan seorang pendidik dalam melakukan pembelajaran secara online adalah kemampuan pendidik dalam merancang, berinovasi dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Kreatifitas merupakan kunci kesuksesan dari seorang pendidik agar dapat memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan tidak menjadi beban psikis.
Pembelajaran secara online memberikan kendala tersendiri bagi orang tua peserta didik yang berpenghasilan rendah. Orang tua harus memfasilitasi segala kebutuhan sang anak, seperti kuota, hanphone, personal computer, atau laptop. Selain itu, kondisi jaringan yang stabil juga sangat membantu dalam proses pembelajaran online. Kendala yang di hadapi oleh peserta didik harus di bicarakan bersama dengan pihak sekolah agar dapat menemui sebuah solusi, sehingga proses pembelajaran dapat di sesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Kendala dalam proses pembelajaran secara online dengan menggunakan media yang ada memberikan tantangan tidak hanya kepada orang tua peserta didik, tetapi juga kepada pendidik. Harjanto dan summar menyatakan bahwa pembelajaran daring ini merupakan proses transformasi pendidian konvensional ke dalam bentuk digital sehingga memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Jika hambatan pembelajaran daring ini, merujuk pada mahasiswa maka mahasiswa di tuntut untuk menyelesaikan permasalahan ini, dan jika merujuk pada anak usia dini atau anak SD maka yang menyelesaikan dan meminimalisasi hambatan ini adalah pendidik dan orang tua pendidik.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan pada mahasisiwa mengenai kondisi pembelajaran daring yag di tinjau dari pelaksanaan pembelajaran diperoleh sebanyak 99,6% mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring, 85% tepat pada waktu yang di tentukan oleh fakultas dan 14% tidak sesuai dengan wktu yang telah di tentukan. Berdasarkan informasi yang diperoleh menunjukan bahwa lebih dari 65% materi yang diperoleh oleh mahasiswa lebih dari cukup, sebanyak 30% mengatakan bahwa informasi yang di peroleh dalam perkulahan dengan menggunakan sistem daring ini kurang. Hal ini berkaitan dengan keterbiasaan atau cara belajar mahasiswa dan cara mereka mengatasi permaslahan yang dihadapi.
Penulis sangat mengapresiasi tindakan pemerintah yang mengadakan program belajar melalui TVRI sehingga dapat membantu anak-anak di seluruh indonesia yang masih sangat sulit menjangkau internet. Berdasarkan survei yang dilakukan Kemendikbud bersama UNICEF pelaksanaan program belajar dari rumah di TVRI menunjukan bahwa program tersebut membantu siswa dalam proses pembelajaran selama masa pandemi COVID 19. Sebanyak 52% responden di wilayah terdepan, terluar, tertinggal menyatakan menonton lembaga penyiaran publik selama masa pembelajaran jarak jauh dai rumah masing-masing. Sementara itu, sebanyak 78,6% responden di wilayah non terdepan, terluar, tertinggal menyatakan menonton TVRI selama masa pembelajaran dari rumah.
Meskipun demikian pembelajaran harus tetap di lakukan antara pendidik dan peserta didik sehingga bisa terbentuk interaksi. Tanpa adanya interaksi pembelajaran akan kehilangan makna, tujuan pendidikan akan gagal. Peserta didik hanya diajak memahami konsep atau materi pembelajaran, tanpa dihargai sebagai manusia yang subyektif.
Jadi, penggunaan media sosial saat ini tidak hanya digunakan untuk menjalin komunikasi dengan saudara, kerabat ataupun teman tetapi digunakan untuk pembelajaran. Pembelajaran melalui media sosial dapat memutuskan penyebaran covid 19. Kerja sama yang baik antara peserta didik dengan pendidik dapat menjadi faktor kesuksesan proses pembelajaran.

2 Likes