LG V20, Smart Phone Kece Untuk Multimedia Geek

Smartphone LG seri V sejatinya diciptakan guna mengikuti siklus produk Qualcomm yang umumnya mengeluarkan dua lini prosesor high end setiap tahunnya. Paruh tahun fiskal pertama biasanya diisi oleh smartphone flagship dari HTC dan Sony, sementara paruh akhir dimanfaatkan Google dan Apple untuk merilis smartphone jagoan mereka.

Lalu, bagaimana strategi LG dalam menempatkan ponsel pintar seri V agar bisa bersaing dengan yang lainnya? Tentu saja dengan menciptakan monster eksperimental penuh gimmick yang diharapkan dapat diterima oleh semua kalangan.

Tak mau kecurian dengan kompetitornya, LG berhasil membuat Google percaya dan menjadikan V20 sebagai ponsel pertama yang telah dibekali sistem operasi Android 7.0 Nougat.

Di satu sisi, menjadi yang pertama tentu terasa istimewa bagi LG V20. Namun di sisi lain, masih ada beberapa hal yang memerlukan penyesuaian ketimbang mengadopsi Android Marshmallow.

Sisi presisi yang ditunjukkan bukan hanya itu, LG juga tak luput membekali sejumlah fitur multimedia salah satunya kemunculan kamera depan ganda yang membedakannya dengan flagship seri G.

Spesifikasi

  • Sistem Operasi: Android 7.0 Nougat
  • Bentang Layar: 5,7 inci IPS LCD
  • Resolusi Layar: 2560 x 1440 piksel (2K)
  • Prosesor: Qualcomm Snapdragon 820
  • Kamera Depan: 5 MP f/1.9
  • Kamera Belakang: Dual 16 MP f/1.8 dan 8 MP f/2.4
  • RAM: 4 GB
  • Ruang Penyimpanan: 64 GB + slot ekspansi
  • Baterai: 3200 mAh
  • Fitur lain: sensor sidik jadi, USB type-C, audio Bang & Olufsen

Desain mewah
Berbanding terbalik dengan konsep bodi kevlar yang sempat dipakai LG V10, V20 justru mengadopsi material metal untuk memberi kesan premium.

Meski awalnya sempat timbul anggapan bodi metal akan membuat tangan cepat lelah dan ponsel mudah panas, ternyata hal itu salah besar. Tak bisa dipungkiri, material metal terasa licin di tangan.

Sertifikasi standar militer pada V20 diklaim membuat ponsel ini memiliki daya tahan tinggi bahkan ketika dijatuhkan dari ketinggian. Namun begitu, kami merasa sungkan untuk sengaja menjatuhkannya.

ubergizmo.com

Penempatan tombol volume berukuran kecil di sisi kiri terasa menyulitkan bagi pemilik jari besar. Sementara peletakan speaker yang bersebelahan dengan port USB-C di bagian bawah bodi ponsel terasa pas, lantaran suara yang keluar tetap ‘renyah’.

Di bagian belakang tombol power yang dibuat menyatu dengan sensor sidik jari juga memudahkan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan ponsel. Hanya saja, butuh usaha lebih bagi ponsel untuk membaca sidik jari pengguna.

Baterai yang dibuat bisa dilepas juga membuat pengguna dengan mudah mengganti dua kartu SIM dan micro SD. Meski penempatan kedua slot tidak terhalang, namun Anda tetap harus melepas baterai untuk bisa memasang dan melepas kartu SIM dan memori.

(Masih) berstandar militer

androidauthority.net

Bodi kevlar yang sempat diusung LG V10 memiliki durabilitas yang tinggi tanpa mengorbankan estetika. Hal tersebut menjadikan kevlar sebagai opsi segar untuk bahan bodi premium, mengingat akhir-akhir ini label premium selalu dikaitkan dengan bodi alumunium dan kaca.

Karenanya, saya sedikit kecewa saat LG V20 sedikit mengubah haluan dengan mengusung bodi metal. Namun saat menggenggam bodinya, rasa kekecewaan saya sedikit berkurang. Klaim LG yang menyebutkan bahwa bodi LG V20 memiliki sertifikasi berstandar militer yang bahan bodinya serupa dengan yang dimiliki oleh pesawat tempur bukan hanya marketing stunt belaka.

Saat pertama saya menggenggam ponsel pintar ini, bodi besar yang membalut layar 5,7 inci ini dingin mengintimidasi. Bodi metalnya langsung memberikan kesan premium tanpa perlu berlama-lama saya menimangnya.

Karena bersertifikasi militer, LG juga mengklaim bahwa perangkatnya mampu bertahan saat jatuh dari ketinggian. Meskipun saya tidak tega melakukan drop test, rasanya durabilitas adalah hal wajib mengingat LG V20 adalah smartphone yang sangat licin digenggam akibat penggunaan bahan metal tersebut.

Peletakan tombol yang dimiliki LG V20 cukup sederhana. Tombol pengatur suara di sebelah kiri, serta sensor sidik jari yang berfungsi ganda sebagai tombol power terletak manis di belakang, tepat di mana jari telunjuk biasa bersandar.

slashgear.com

Meskipun sederhana, nyatanya kedua tombol inilah yang menjadi kelemahan utama dari desain bodi LG V20. Tombol volume berukuran sangat kecil sulit ditemukan. Saat ditekan, tombol tersebut juga tidak memberikan feedback yang pasti.

Serupa halnya dengan tombol power di bagian belakang yang juga sulit ditemukan karena permukannya rata dengan bodi. Sensor sidik jarinya, sayangnya juga kesulitan membaca jari saya. Belum lagi penempatan sensor sidik jari di belakang membuat saya kesulitan membuka smartphone saat ditaruh di atas meja.

Kabar baiknya, setelah beberapa hari menggunakan LG V20, saya sedikit mampu beradaptasi dengan layout ponsel pintar tersebut. Namun bodi besar nan licin yang dimilikinya tetap membuat saya kesulitan menggunakannya sehari-hari.

Performa jitu siap mengejutkan
Dukungan prosesor Snapdragon 820 Qualcomm MSM8996 dan RAM 4 GB membuat performa V20 tidak perlu diragukan untuk bekerja, mengirim surel, streaming video definisi tinggi (HD) hingga bermain game.

Hanya saja, penggunaan material metal membuat ponsel cepat panas. Meski tidak membuat tangan lelah saat digenggam lama, untuk menonton film berdurasi 1 jam 45 menit ponsel sudah terasa panas di genggaman.

Namun begitu, LG tetap perlu berbangga sebagai ponsel pertama di dunia yang telah dibekali Android 7.0 Nougat. LG juga telah melengkapi V20 dengan antarmuka terbaru UX5.0 yang sepintas menyerupai UI pada iPhone.

digitaltrends.com

Bagi pengguna Android yang belum terbiasa dengan antaramuka ini, LG memberikan pilihan untuk menggunakan UI yang dilengkapi menu. Melalui setting, pengguna bisa memilih display - homescreen - select home - pilih ‘home’ untuk tampilan seperti iOS atau ‘easyhome’ untuk tampilan seperti ponsel Android pada umumnya.

Suksesor V10 in juga telah mendukung fitur serupa pendahulunya, yakni kemunculan layar kedua yang berada di bagian atas ponsel. Layar kedua ini akan tetap standby meski layar sedang terkunci.

Untuk mengganti aplikasi atau fitur tertentu, pengguna cukup ‘menarik’ logo ke bagian kanan atas layar. Bisa juga melalui menu setting - second screen - app shortcuts - bisa memilih menampilkan saat layar terkunci atau tidak.

Kemunculan layar kedua ini membantu pengguna tidak perlu bolak balik mengaktifkan layar. Terlebih saat asyik bermain game atau menonton video, mengingat notifikasi muncul di layar ‘terpisah’.

Juaranya inovasi di bidang kamera

cbsistatic.com

Untuk urusan kamera, LG V20 memiliki kombinasi yang lumayan berbeda dibanding pendahulunya. Jika LG V10 memiliki dua kamera depan, pada LG V20 fitur kamera ganda tersebut kini berpindah tempat ke belakang, mirip apa yang dimiliki oleh LG G5 dan iPhone 7 Plus.

Uniknya, kamera depan LG V20 masih menyimpan fungsionalitas layaknya kamera ganda. Kamera depan beresolusi 5 MP tersebut memiliki dua mode yaitu standar dan wide angle.

Sedangkan kamera belakang mengusung dua kamera 8 MP dan 16 MP dengan focal length yang berbeda untuk kebutuhan sudut pandang luas dan normal.

Dukungan audio Bang & Olufsen
Fitur audio menjadi salah satu daya pikat utama V20 dibanding flagship seri G. Tidak mengherankan jika LG mempercayakan kemampuan audionya dengan menggandeng Bang & Olufsen.

Sebagai informasi, pada paket penjualan LG V20 telah dibekali headset premum besutan B&O secara cuma-cuma. Keluaran audio yang ditawarkan headset ini terhitung baik dibandingkan headset bawaan ponsel lain, meski tidak bisa dikatakan superior.

Dukungan teknologi Quad DAC memberikan peningkatan signifikan pada kualitas audio. Dengan memanfaatkan teknologi konverter digital menjadi analog, output suara LG V20 terasa lebih baik.

Saat dijajal mendengarkan Symphony No.9 gubahan Ludwig van Beethoven melalui Spotify secara streaming dan mengaktifkan Quad DAC, hasil suara terasa berbeda ketika fitur tersebut tidak diaktifkan.

hwcdn.net

Seperti headset pada umumnya, headset bawaan B&O juga bisa dipakai sebagai remote bukan hanya untuk mengatur volume suara, tetapi juga berpindah ke lagu berikutnya dengan dua kali tekan. Saat kami menjajal headset bawaan B&O pada ponsel LG G Flex, kualitas keluaran suara tetap renyah meski tidak sebulat saat dipasangkan dengan V20.

Bagi penikmat musik awam seperti saya mungkin keberadaan fitur ini tidak terlalu penting, namun bisa jadi berbeda bagi mereka yang mengerti musik.

Ponsel ini juga menawarkan kemampuan rekaman suara lebih baik ketimbang pendahulunya V10. Kehadiran tiga microphone diklaim mampu merekam suara dalam kondisi penuh distorsi dengan batas maksimal 132 dB.

Kesimpulan
Menilik pada desainnya, LG V20 menawarkan sebuah kemewahan dan keamanan yang terlihat dari penggunaan material metal serta sensor sidik jari.

Di sisi lain, penggunaan metal justru membuat ponsel mudah panas saat dipakai dalam waktu cukup lama.

Kehadiran fitur layar kedua sangat membantu pengguna yang menyenangi multitasking tanpa harus menghentikan sementara kebiasaan bermain game atau menonton video.

V20 seakan menjadi bukti keseriusan LG menggarap multimedia dengan kehadiran dual kamera dan dukungan headset bang & Olufsen untuk sensasi audio berkualitas.

Pilihan pengaturan kamera manual dan auto ditambah lensa yang cukup lebar membuat pengguna bisa merekam obyek dan sekitarnya lebih lengkap. Hanya saja efek distorsi lensa sedikit mengganggu obyek yang direkam terlihat melengkung tak normal dan kerapatan piksel kurang baik hingga membuat foto pecah ketika di-zoom.

Secara keseluruhan, ponsel mewah yang dibanderol Rp 9 jutaan terbilang wajar jika dibandingkan ponsel flagship milik Samsung atau Apple. V20 seakan menjadi jawaban bagi penyuka audio dan fotografi yang tetap ingin produktif saat menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.

Sumber 1
Sumber 2