Lebih baik jatuh cinta atau mencintai?

Berbicara soal cinta, erat kaitannya dengan kebahagiaan dan rasa tertarik pada orang lain. Perbedaannya jelas terletak pada waktu dan tahap hubungan dengan orang lain. Untuk dapat mengetahui bagaimana sebuah cinta itu maka, kita harus mempertimbangkan keterikatan emosional berdasarkan kualitas sebuah hubungan, gairah, keintiman, dan bahkan juga merujuk pada sebuah komitmen.

Ketika seseorang sedang jatuh cinta ia akan merasakan sebuah hasrat yang kuat dan hampir tidak bisa dijelaskan oleh dirinya sendiri. Bahkan kerap kali, jatuh cinta selalu dikait-kaitkan dengan sebuah perasaan senang yang tidak terduga yang berarti merindukan seseorang, terus memikirkannya, dan ingin menghabiskan waktu bersama-sama, bahkan jatuh cinta dengan orang yang sekarang ini kita bangun belum tentu ada jaminan rasa ketertarikan itu akan tetap bertahan dalam waktu yang lama dan kerap kali disebut sebagai cinta sesaat saja.

Berbeda dengan halnya mencintai dimana sebuah rasa, bahkan cinta yang tercipta dan hadir lebih mendewasakan. Baik itu tumbuh dari sebuah ketertarikan dan melabuh sebagai keterikatan yang terus-menerus meningkat. Entah itu terhadap pasangan, teman, atau orang tua sekalipun. Adanya perasaan kuat yang berasal dari keterikatan tersebut yang mengakar, dan bukan lagi tentang sekadar gairah atau peningkatan emosional saja. Namun, lebih kepada perasaan yang kompleks dan lebih intim untuk menuju sebuah jenjang yang lebih serius tentunya.

N menurut teman-teman sekalian gimana nih? Jika dihadapkan dengan situasi dan perasaan seperti itu ?

Karena laki-laki cenderung berfikir menggunakan logika dan wanita menggunakan perasaan dan emosi, maka bagi saya sendiri lebih baik dicintai. Saya tidak ingin wanita yang cenderung lebih menggunakan perasaannya tidak mencintai laki-laki atau pasangannya karena tentunya itu akan membuat dia tidak bahagia. Lain hal nya dengan laki-laki, jika memang kami berfikir secara logis, tentunya tidak akan menyia-nyiakan seseorang yang mencintai kita, baik terhadap kita, dan perhatian terhadap kita.

Selain itu saya tidak terlalu mempercayai cinta, saya lebih percaya sayang dan nafsu. Mungkin cinta itu berada di antaranya yak ? Apalagi ke jenjang pernikahan, banyak pengalaman dari orang yang saya kenal, mereka beranggapan bahwa cinta sudah tidak penting. Bukan berarti mereka tidak saling cinta, tapi cinta menjadi nomor kesekian.

Saya lebih suka mencintai, karena dari pengalaman apabila jatuh cinta terlebih dahulu, cinta ini nantinya pasti dan lebih sering bertepuk sebelah tangan :disappointed_relieved:. Terlihat menyedihkan bukan wkwkwk. Jadi jika Saya bisa memilih Saya akan mencintai saja orang yang sedang mencintai Saya juga. Saya tahu seperti apa usaha orang yang sedang menunjukkan cintanya dan itu bukanlah usaha yang mudah karena menunjukkan rasa cinta kepada seseorang adakah hal tersulit. Kalau tidak sulit, pastinya tidak akan ada orang yang mencintai seseorang secara diam-diam bukan. Jadi mencintai adalah hal yang akan Saya pilih untuk saat ini.

Kalau aku pribadi, lebih memilih untuk dicintai daripada mencintai. Karena dengan dicintai, hati akan mudah untuk belajar. Ada istilah cinta memang tidak dapat dipaksakan tapi percayalah jika hati bisa belajar. Dengan dicintai, kita akan menjadi pusat dunia bagi seseorang maka perhatiannya pun akan tumpah kepada kita. Hati bisa belajar untuk menerima pasangan yang mencintai kita. Sekeras apapun batu, pada akhirnya akan hancur dengan tetesan air yang terus menerus. Lalu bagaimana dengan hati? Berusaha menerima kehadiran orang lain akan lebih mudah daripada memaksakan diri untuk masuk dalam kehidupan orang lain yang tidak mencintai kita.
Cinta itu bertumbuh, maka dicintai pun butuh proses. Mungkin kita tidak dapat langsung menerima cinta orang lain. Perasaan butuh proses untuk menerimanya. Tapi dengan kebersamaan dan seiring waktu maka kita akan menerima cinta dari orang tersebut. Sulit? Percayalah dengan dicintai akan membuat kita lebih mudah untuk belajar mencintai.

Wait, jatuh cinta atau mencintai bukankah maknanya sama?

Tapi, kalau yang dimaksud adalah mencintai atau dicintai, saya harap saya bisa melakukan keduanya. Namun jujur, saya sedikit lebih takut apabila dicintai. Bukan apa-apa, tapi saya takut jika tidak bisa memberikan hal yang sebanding dengan rasa yang diberikan kepada saya. Dicintai oleh seseorang dan diri kita tau tentang hal tersebut, cukup membuat saya tidak nyaman ketika beraktivitas. Saya tidak ingin dicap sebagai pemberi harapan ketika saya berlaku baik sedikit saja yang memang tanpa niatan apapun.

Saya lebih senang ketika bisa mencintai seseorang. Hal ini karena saya sudah siap bahwa saya akan baik-baik saja meskipun doi tidak tahu. Doktrin tentang saya akan baik-baik saja meskipun hanya diam membuat saya senang saja ketika mengagumi seseorang tanpa sepengetahuannya. Mengapa? Karena saya tidak mengharapkan doi mengetahui dan membalas perasaan saya. Oleh karenanya, rasa mencintai disini jadi terasa lebih mudah.

Menurut saya mencintai itu lebu=ih baik dibandingkan jatuh cinta. Keliatan dari luar seperti sama keduanya, tetapi menurut saya kalau mencintai kita tidak akan pernah berpaling atau perasaan tersebut tidak akan pudar. Kalau jatuh cinta menurut saya bisa terjadi dalam jangka waktu sebentar saja dan mudah berpaling ke lain hati. Mencintai menurut saya sangatlah mendalam, jika kita mencintai seseorang cukup melihat orang itu bahagia kita pun turut ikut senang dan mencintai menurut saya lebih terlihat tulus.