Laki-laki tidak suka sepak bola, apa wajar?

Image

thetab.com

Manusia terlahir sebagai pribadi yang unik. Dengan identitasnya masing-masing, setiap insan memiliki minat, bakat dan hobi yang beragam. Begitu juga dengan laki-laki, yang tentu tidak semuanya suka atau bisa bermain bola. Meskipun bola selalu identik dengan olahraga untuk kaum laki-laki, sehingga nampak jelas banyaknya klub sepakbola dan menjadi tontonan olahraga yang paling favorit hingga hari ini.

Barangkali sepakbola adalah simbol maskulinitas laki-laki, seolah kelaki-lakian harus dibuktikan oleh seberapa jauh bola yang bisa ditendang. Lelaki yang tidak menyukainya seringkali dicap feminin, sissy, dan nggak laki. Mungkin juga ini sama seperti stereotip yang berlaku pada perempuan, belum pantas dibilang perempuan sejati bila belum jago berdandan. Tuntutan dari kelompok pergaulan sebagai bentuk dari konstruksi sosial menuntut kita untuk memenuhi standar tertentu guna memenuhi kriteria identitas gender.

Menurut anda, wajarkah bila ada orang yang mengaku dirinya lelaki namun tidak menyukai sepakbola?

2 Likes

Menurut aku pribadi ya wajar-wajar aja. Laki-laki gak suka sepakbola ataupun gak suka olahraga lainnya ya wajar. Why not? Karena menurutku gak semua laki-laki sama, dan harus menyukai hal yang sama. Dan tidak hanya laki-laki, perempuan juga pastinya memiliki ketertarikan dan kesukaan yang berbeda-beda, misalnya tidak menyukai sepakbola ataupun olahraga lainnya tetapi lebih suka ke seni, IT, masak, otomotif, berkebun, menjahit, tata rias wajah, dan sebaginya. Manusia bebas memilih dengan apa yang disukainya.

2 Likes

Aku setuju banget sama pendapatmu. Menurutku, laki-laki yang ga suka sepakbola maupun ga suka nonton sepakbola bukanlah sikap yang salah sama sekali. Timbulnya stereotip “ga laki kalo ga suka bola” itu mungkin timbul karena adanya budaya atau kebiasaan mayoritas masyarakat Indonesia yang menyukai maupun menikmati sepakbola. Pandangan seperti itu ga cuman ditemuin di Indonesia aja, tapi juga di berbagai negara dengan minat bola yang sangat tinggi seperti Inggris, Brazil, Portugal, Turki, dan sebagainya. Di berbagai negara tersebut, sepakbola telah menjadi bagian kehidupan mereka sehingga tidak sedikit topik obrolan mereka yang seputar sepakbola terutama saat momen turnamen besar seperti Euro maupun Piala Dunia. Dengan demikian, orang yang ga suka bola cenderung kurang dapat mengikuti topik obrolan tersebut. Dari situlah salah satu asal timbulnya stereotip itu.

Aku sebagai penikmat sepakbola sangat menghargai temen laki-laki yang ga suka bola. Biasanya aku udah tau mana temen yang suka dan mana yang ga suka bola. Dari situ, aku bisa menyesuaikan topik obrolan yang nyambung pas lagi nongkrong sama mereka. Aku juga memiliki pandangan kalo setiap orang punya kebebasan buat milih minat dan hobinya. Ga harus setiap laki-laki harus suka bola dan ga harus setiap perempuan harus suka dandan atau memasak. Di zaman yang udah semakin modern ini, sangat wajar jika laki-laki suka dandan atau memasak sedangkan perempuan menyukai sepakbola. Karena menurutku minat atau hobi itu bukanlah sesuatu yang bisa dipaksain oleh siapapun dan orang lain ga berhak buat men- jugde minat dan hobi kita selama hal tersebut ga merugikan orang lain. Jadi, sangat wajar kok kalo laki-laki ga suka sepakbola!

1 Like

mungkin ini karena pemahaman dimasyarakat masih seperti itu, sebenarnya laki-laki juga mempunyai pilihan untuk menyenangi olahraga yang ia senangi. Jadi hal ini menurut saya wajar, apalagi olahraga juga baik untuk kesehatan dan juga banyak manfaatnya.

Summary

Beragam Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental - Alodokter

1 Like

Menurut pendapatku, wajar-wajar saja apabila laki-laki tidak suka sepak bola. Toh, tiap orang pastinya punya seleranya sendiri-sendiri dan memilih apa yang disukai. Jujur saya dulu waktu SD sampai SMP cukup fanatik dengan sepak bola, terutama dengan sepak bola Indonesia. Kemudian seiring dengan berkembangnya zaman, sepak bola Indonesia mengalami simpang siur sehingga liga yang diadakan menjadi tidak konsisten. Dari situlah saya menjadi kurang tertarik dengan sepak bola, terutama di Indonesia. Untuk sepak bola mancanegara, saya umumnya hanya mengetahui beberapa pemain terkenal di klub terkenal pula. Jadi menurutku, laki-laki bahkan semua orang tidak memandang jenis kelamin bebas menentukan kesukaannya. Tapi memang sebagian besar laki-laki suka dengan sepak bola. Mungkin yang awalnya tidak tahu apa-apa, kemudian ikut-ikutan dengan temannya, kemudian lama-lama suka dan ketagihan, nah baru mungkin itu bisa.

1 Like

Menurutku itu sangat wajar. Manusia berhak menentukan apa yang disukainya tanpa memandang jenis gendernya. Memang kadang ada yang bilang, “masak sih cowok gak suka dan gak ngerti bola?, gak keren Lo”. Apalagi di negara seperti Indonesia yang punya animo terhadap olah raga khususnya sepak bola sangat besar. Tapi itu juga tidak bisa dijadikan dasar bahwa setiap warga negara Indonesia harus menyukai sepak bola juga. Olahraga gak cuman sepak bola kok, ada bulu tangkis juga yang nggak kalah seru, ada catur yang sempat happening gara gara Dewa Kipas, dll. Mungkin gak suka bola tapi suka olahraga lain, atau bahkan hobi di bidang lain seperti bikin nuklir, utak atik motor, dan berbagai macam hobi lainnya yang sangat beragam. Banyak sekali macam macam hobi yang ada, sehingga setiap individu bebas mengekspresikan apa yang dia sukai.

1 Like

Menurut saya wajar-wajar saja. Karena hobi semua orang berbeda-beda. Tidak ada patokan yang mengharuskan laki-laki bermain sepak bola. Tergantung dari diri mereka sendiri tujuannya untuk apa, hanya hobi atau kompetitif. Karena banyak diluar sana banyak hobi lain dari para laki-laki yaitu e-sport.

1 Like