Kondisi tidak nyaman apa saja yang biasa muncul ketika hamil?

kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi. Bila dihitung dari fase fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Banyak hal yang terjadi ketika seorang ibu sedang hamil, mengingat ketika hamil, seorang ibu mengalami perubahan fisik dan hormon. Hamil adalah sesuatu hal yang membahagiakan bagi seorang ibu, tetapi ada hal-hal yang membuat seorang ibu merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan yang muncul selama kehamilan antara lain (dikelompokkan dalam 3 semester) :

Trimester I


  • Nausea
    Nausea, dengan atau tanpa disertai muntah-muntah, ditafsirkan keliru sebagai morning sickness, tetapi paling sering terjadi pada siang atau sore hari atau bahkan sepanjang hari. Nausea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui dengan pasti kendati sebuah ide telah dikembangkan. Ide ini mencakup perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah, lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat, dan faktor-faktor emosi yang lain.

    Nausea merupakan masalah umum yang dialami oleh lebih dari sebagian hingga tiga perempat wanita hamil. Begitu umum hingga pada kenyataannya nausea dan muntah salah satu tanda praduga kehamilan. Jumlah puncak nausea dan muntah pada wanita hamiladalah pada usia kandungan 11 minggu dengan awitan rata-rata antara lima hingga enam minggu (Varney, 2007)

  • Ptialisme (Saliva berlebihan)
    Ptialisme, merupakan kondisi yang tidak lazim, yang dapat disebabkan oleh peningkatan keasaman di dalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi berlebihan. Pada wanita yang mengalami ptialisme biasanya juga mengalami mual.

    Kondisi mereka berlangsung terus menerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva yang berlebihan membuat rasa mual semakin kuat, tetapi keinginan untuk menghindari nausea juga mengakibatkan pasien menelan lebih sedikit makanan sehingga jumlah saliva di dalam mulut meningkat (Varney, 2007).

  • Keletihan
    Keletihan dilami pada trimester pertama, namun alasannya belum diketahui. Salah satu dugaan adalah bahwa keletihan diakibatkan oleh penurunan drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan, tetapi alasan ini terjadi masih belum jelas, dugaan lain adalah bahwa peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan tidur, keletihan biasanya hilang pada akhir trimester pertama (Varney, 2007).

  • Nyeri punggung bagian atas (Nonpatologis)
    Nyeri punggung bagian atas terjadi selama trimester pertama akibat peningkatan ukuran payudara, yang membuat payudara menjadi berat. Pembesaran ini dapat mengakibatkan tarikan otot jika payudara tidak disokong adekuat (Varney, 2007).

  • Leukoria
    Leukoria adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan konsistensi kental atau cair, yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahansejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil Doderlein. Meski basil ini berfungsi melindungi ibu dan janin dari kemungkinan infeksi yang mengancam, tetapi basil ini merupakan medium yang dapat mempercepat pertumbuhan organisme yang bertanggung jawab terhadap terjadinya vaginitis. Produktivitas kelenjar serviks dalam menyekresi sejumlah besar lendirpada saat ini guna membentuk sumbat lendir serviks ternyata juga dapat mengakibatkan leukoria (Varney, 2007).

  • Peningkatan frekuensi berkemih (Nonpatologis)
    Frekuensi berkemih selama trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada fundus uterus, peningkatan berat pada fundus uterus ini membuat istmus menjadi lunak (tanda heger), menyebabkan anterfleksi pada uterus yang membesar. Hal ini menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan ini akan berkurang seiring uterus terus membesar dan keluar dari panggul sehingga menjadi salah satu organ abdomen, sementara kandung kemih tetap merupakan organ panggul.

    Frekuensi berkemih pada trimester ketiga paling sering dialami oleh wanita primigravida setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih, tekanan ini menyebabkan wanita merasa perlu berkemih (Varney, 2007).

  • Emesis gravidaraum
    Emesis gravidaraum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine plasenta. Hormon-hormon inilah yang menyebabkan emesis gravidarum.

    Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual-muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan (Manuaba, 2010).

    Cara mengatasinya yang pertama pencegahan, dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu dengan maksud untuk menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit-sedikit dan sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong-oyong, mual, dann muntah. Defeksi diusahakan teratur. Kedua memberikan obat vitamin (B1 dan B6), antisida, anti mual. Ketiga untuk hiperemesis grafidarum tingkat 2 dan 3 harus dirawat inap di rumah sakit.(Mochtar, 2012)

Trimester II


  • Nyeri ulu hati
    Nyeri ulu hati ketidaknyamanan yang mulai timbul menjelang akhir trimester ke dua dan bertahan hingga trimester tiga. Isi lambung bersifat asam hidroklorida yang terdapat di dalam lambung, keasaman ini menyebabkan materi tersebut membakar tenggorokan dan teras tidak enak.

    Penyebab nyeri ulu hati adalah sebagai berikut :

    • Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.

    • Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus.

    • Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar (Varney, 2007).

  • Konstipasi
    Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki masalah ini pada trimester ke dua atau ke tiga. Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Pergeseran dan tekanan pada usus akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat menurunkan motilitas pada saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan konstipasi. Salah satu efek samping yang umum muncul pada penggunaan zat besi adalah konstipasi (Varney, 2007).

  • Hemoroid
    Hemoroid sering didahului oleh konstipai. Oleh karena itu, semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesteron juga menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar, selain itu pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan secara spesifik juga secara umum pada vena hemoroid (Varney, 2007).

Trimester III


  • Edema dependen
    Edema dependen pda kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gagguan ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri paa vena kava inferior sat ia berada dalam posisi terlentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah (Varney, 2007).

  • Varices
    Varices vena lebih mudah muncul pad wanita yang memiliki kecendurungan tersebut dalam keluarga atau memiliki faktor predisposisi kongenital. Varices dapat diakibatkan oleh gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini diakibatkan penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat ia berbaring, pakaian yang ketat menghambat aliran vena balik dari ekstremitas bagian bawah atau posisi berdiri yang lama memperberat masalah tersebut. Relaksasi dinding vena dan katup dan otot polos sekeliling karena induksi juga turut menyebabkan timbulnya varices (Varney, 2007).

  • Dispareunia
    Nyeri saat berhubungan seksual dapat berasal dari sejumlah penyebab selama kehamilan. Perubahan fisiologis dapat menjadi penyebab, seperti kongesti vagina/panggul akibat gangguan sirkulasi yang diakrenakan tekanan uterus yang membesar atau tekanan bagian presentasi, masalah-masalah fisikkemungkinan disebabkan abdomen yang membesar atau dijumpi pada tahap akhir kehamilan saat bagian presentasi mengalami penurunan ke dalam pelvis sejati. Faktor-faktor psikologis dapat menyebabkan dispareunia karena pemahaman yang salah dan kekhawatiran akan menyakiti jabang bayi meskipun kekhawatiran ini tidak beralasan kecuali terdapat perdarahan vagina atau pecah ketuban (Varney, 2007).

  • Insomnia
    Insomnia baik pada wanita yang mengandung maupun tidak dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab, seperti kekhaawatiran, kecemasan, terlalu gembira, meyambut suatu acara untuk keesokan harinya. Wanita hamil bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidak nyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif (Varney, 2007).

  • Nyeri pada ligamentum teres uteri
    Nyeri pada ligamentum teres uteri diduga terjadi akibat peregangan dan kemungkinan akibat penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligamen. Nyeri ini merupakan ketidaknyamanan umum yang harus dibedakan dari penyakit saluran gastrointestinal maupun penyakit organ abdomen (contoh apendistis, radang kandung kemih dan ulser peptik). Salah satu faktor yang membedakan nyeri ini adalah penyebaran nyeri hingga ke area inguinal, yang merupakan ciri khas nyeri pada ligamentum teres uteri (Varney, 2007).

  • Nyeri punggung bawah (Nonpatologis)
    Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkatkan intensitasnya seiring pertumbuhan usia kehamilan karena nyeri ini meruoakan akibat pergerakan pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan denganayunan tubuh ke belakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudiaan akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, 2007).

  • Hiperventilasi dan sesak napas
    Sesak napas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami pada trimester ketiga. Selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma.

    Selain itu, diafragma akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski terjadi pelebaran diameter tranversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk mengkonpensasi elevensi diafragma sehingga terjadi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini ditambah pada tekanan diafragma, menimbulkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak napas (Varney, 2007).