Komunikasi Interpersonal Sebagai Dasar Berkomunikasi

PENDAHULUAN
Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan komunikasi diantara sesamanya untuk menjalin interaksi kemanusiaan dan memenuhi kebutuhan hidup. Komunikasi sendiri memiliki pengertian sebagai proses penyampaian informasi oleh seorang pembawa informasi kepenerima informasi. Komunikasi bisa dilakukan secara langsung atau lisan maupun lewat media lain, bisa dilakuakan oleh dua orang maupun lebih. Umumnya tujuan dari komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, mengubah sikap, dan mempengaruhi pemikiran orang lain. Namun kenyataanya sistem berkembangnya komunikasi tidak hanya bersifat informatif namun juga bersifat persuasif yang artinya komunikasi tidak hanya bertujuan agar orang lain mengerti namun juga berharap agar orang lain menerima suatu keyakinan atau paham terhadap informasi yang kita sampaikan. Dalam menjalin komunikasi, penyampaian pesan ini bisa dikatakan efektif apabila ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Sedangkan komunikasi dianggap gagal apabila isi pesan atau keyainan yang ingin kita sampaikan tidak dipahami atau dimengerti oleh orang lain. Sebelum kita melakukan komunikasi dalam konsep besar atau komunikasi yang mengaitkan banyak peran alangkah baiknya kita mengetahui sampai mana interaksi kita terhadap satu individu. Oleh karena itu penulis ingin menyadarkan kembali bahwa penting untuk memperkuat komunikasi interpersonal sebagai konsep dasar penyampaian informasi terutama di lingkungan terdekat.

PEMBAHASAN
Menurut Gerald Miller (1989), komunikasi interpersonal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering dilakukan. Komunikasi interpersonal merupakan jenis komunikasi yang terjalin secara harmonis dimana setiap peran dalam komunikasi dapat bertindak dalam dua sisi yaitu sebagai si pembawa informasi maupun penerima informasi, peran ini dilakukan secara bergantian. Menurut Josep N Cappella (1963) dalam Gerald R. Miller, komunikasi interpersonal yang dilakukan pada tingkatan tertentu dapat melahirkan suasana dan dinamika psikologis yang dapat memberikan manfaat pada kebutuhan psiko-emosional manusia. Komunikasi interpersonal juga bisa dikatakan sebagai komunikasi antar orang – orang secara tatap muka , yang memungkinkan setiap pesertanyamenagkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal. Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka, percaya, dan mendukung yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas. Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan dikarenakan oleh status sosial melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing – masing adalah manusia yang berhak, pantas, dan wajar untuk dihargai dan dihormati sebagai manusia. Banyak yang berpendapat bahwa komunikasi interpersonal dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikasi dibandingan dengan tipe komunikasi lainnya.Dalam pendapat ini penulis sangat setuju dikarenakan komunikasi interpersonal terjadi secara langsung atau tatap muka, oleh karena perilaku tersebut terjadilah kontak pribadi dimana kita bisa melihat bagaimana tanggapan orang tersebut. Ketika menyampaikan pesan umpan balik berlangsung seketika, mengetahui pada saat itu tanggapan orang lain terhadap pesan yang kita sampaikan bisa terlihat dari ekspresi wajah, gaya bicara, atau nada yang digunakan.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menerapkan komunikasi interpersonal, diantaranya mendengarkan, keterbukaan, empati, tatap muka, dan umpan balik secara langsung. Aspek yang pertama mendengarkan, menurut penulis ini hal utama dalam berkomuikas misalnya saja ketika kita berbicara dan tidak ada yang mendengarkan kita merasa kesal, jengkel, tidak dipedulikan dan tentunya komunikasi tidak terjalin. Sebaliknya ketika kita berbicara dan ada yang mendengarkan kita akan merasa dihargai, senang, dan dipedulikan. Menjadi pendengar yang baik bukan hanya untuk menyenangkan orang lain saja namun kita bisa lebih memahami maksud dari informasi tersebut dan bisa memberikan respon terbaik. Aspek kedua keterbukaan, sikap ini amat besar pengaruhnya terhadap komunikasi dengan sikap saling terbuka diharapkan tidak akan ada hal - hal yang tertutup sehingga tidak memicu kecurigaan dan salah paham. Aspek yang ketiga empati, dalam pengertianya empati adalah kemampuan seseorang menenpatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. Dalam arti bahwa seseorang secara emosional atau intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain atau bahasa yang lebih gaulnya “peka”. Aspek yang keempat tatap muka, sama halnya dengan mendengarkan menatap wajah atau muka seseorang saat berkomunikasi dapat memberikan perasaan dihargai, walaupun ada beberapa orang yang tidak suka karena alasan budaya atau agama. Tatap muka disarankan hanya 2 – 3 detik saja ketika melakukan komunikasi kecuali ada hubungan yang dekat atau ada alasan tertentu. Aspek yang terakhir umpan balik, biasanya hal ini yang ditunggu oleh seseorang ketika melakukan interaksi. Umpan balik sendiri seperti gabungan dari seluruh aspek, tindakan yang akan dikeluakan atau reaksi yang ditunjukan akan menentukan keberlanjutan komunikasi dikedepannya. Sangat disarankan agar kita bisa memberikan tanggapan saat melakuakn komunikasi, bisa menggunakan lisan ataupun dalam bentuk gerakan tubuh.

SIMPULAN
Terdapat berbagai macam aspek lain yang perlu diperhatikan dalam menerapkan komunikasi interpersonal namun menurut penulis lima hal ini adalah konsep dasar agar komunikasi interpersonal bisa berjalan secara efektif. Tentu saja kita tidak bisa memaksakan setiap orang untuk memiliki lima aspek tersebut, namun kita bisa menerapkannya dalam diri kita masing – masing dan memberikan contoh terbaik ke orang lain. Karena sebelum kita ingin dipahami orang lain kita harus memiliki sikap – sikap yang ingin orang lain berikan. Dan ini juga merupakan tolak ukur kita apakah kita sudah memiliki komunikasi yang baik atau belum.