Kisah Kedamaian Hati adalah Kedamaian Sejati

images (32)

Seorang Raja mengadakan sayembara dan akan memberi hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang bisa melukis tentang kedamaian. Ada banyak seniman dan pelukis berusaha keras untuk memenangkan lomba tersebut. Sang Raja berkeliling melihat-lihat hasil karya mereka. Hanya ada dua buah lukisan yang benar-benar paling disukainya. Tapi, sang Raja harus memilih satu diantara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang. Permukaan telaga yang itu bagaikan cermin sempurna yang mematulkan kedamaian gunung-gunung yang tenang menjulang mengitarinya. Di atasnya terpampang langit biru dengan awan putih berarak-arak. Semua yang memandang lukisan ini akan berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pegunungan juga. Namun tampak kasar dan gundul. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan turunnya hujan badai, sedangkan tampak kilat menyambar-nyambar liar. Disisi gunung ada air terjun deras yang berbuih-buih, sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tapi, sang raja melihat sesuatu yang menarik, di balik air terjun itu tumbuh semak-semak kecil diatas sela-sela batu. Didalam semak-semak itu seekor induk burung pipit meletakkan sarangnya. Jadi, ditengah-tengah riuh rendahnya air terjun, seekor induk Pipit sedang mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai.

Lukisan manakah yang memenangkan lomba?
Sang Raja memilih lukisan nomor dua.

Tahukah Anda mengapa? karena jawab sang Raja, “Kedamaian bukan berarti Anda harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah hati yang tenang dan damai, meski Anda berada di tengah-tengah keributan luar biasa.”

“Kedamaian hati adalah kedamaian sejati.”

Apa pesan moral yang dapat disimpulkan dari kisah tersebut?

SUMBER :

Membangun kedamaian hati di tengah keributan, kekacauan, persoalan bahkan di tengah penolakan terhadap diri ini adalah tidak mudah. Ini jelas butuh latihan, kesabaran, dan pengorbanan. (1) Jikalau anda sudah dapat meraih hal ini maka berbuat baiklah kepada siapapun yang ada disana. (2) Tapi bila anda seorang yang bermental tangguh maka latihan membuat hati damai ditengah lingkungan yang buruk akan diiringi dengan melakukan kebaikan kepada setiap orang yang layak menerimanya. Anda tidak butuh kebaikan yang besar untuk mencerdaskan emosi sendiri.

Melainkan mulailah dari hal yang kecil-kecil, yaitu senyum, sapa dan sentuh. Tentu saja dalam hal ini, jangan meminta “dijawab” (tidak perlu berharap) melainkan lakukanlah segala sesuatu seperti anda melakukannya untuk menyatakan kasih Tuhan kepada dunia ini. Orang dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi memiliki kemampuan spesial dan istimewa yaitu “memaafkan musuhnya dan berbuat baik kepada mereka“.