Kisah Inspiratif : Memetik Hikmah Dari Seorang Penjual Krupuk

Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar kisah singkat yang menarik ini. Kisah pengalaman seseorang yang sangat menarik dan sempat diposting di akun facebooknya.

Cerita bermula saat seorang pria yang hendak membeli kerupuk di pinggir jalan. Dia bercerita :

Saya : Pak, berapa harga kerupuknya?

Penjual Krupuk : 3000 saja mas
(Penjual kerupuk itu langsung berdiri dan meraba-raba letak tas pinggangnya)

Astagfirullah… Ternyata bapak ini buta (ucapan dalam hati). Bapak itu pun hanya bengong menunggu.

Saya : Ini uangnya pak, beli tiga.

Penjual kerupuk : 3 ya, jadi 9000.

Saya : Iya Pak.

Penjual kerupuk : Uangnya berapa?

Saya : 10.000 pak.

Penjual kerupuk : sebentar ya kembaliannya.

Bapak itu lalu sibuk membongkar uang di tasnya. Uang itu nyaris keluar semua di tangannya.

Penjual kerupuk : Ambil saja mas kembaliannya.

Dalam hati saya terkejut mendengar perintah dari si bapak penjual kerupuk ini. Sebenarnya saya tidak serius ingin mendapatkan kembalian. Saya hanya ingin tahu bagaimana cara bapak ini memberikan kembalian.

Saya : Pak, kalau seumpama saya kasih uang 2000 lalu saya ambil kembalian 10.000, bapak kan enggak tahu. Terus nanti bapak rugi dong?

Penjual kerupuk : Gusti Allah enggak akan salah alamat ketika kasih rezeki mas. Kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin Gusti Allah pasti lagi nyiapin rezeki lainnya buat saya.

Subhanallah… Gemetar hati saya mendengarnya #speechless

Penjual kerupuk : Udah ambil kembalinya?

Saya : Enggak usah Pak. Hari ini Allah kirim rezeki buat bapak.

Penjual kerupuk : Terima kasih mas (kata si bapak sambil tersenyum).

Saya : Sama-sama. Bapak hati-hati ya…

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca kisah ini?

Sumber:

Kisah ini sangat bisa memotivasi kita. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini. Seorang lak-laki buta mencari nafkah dengan menjual kerupuk. Sebenarnya ini sangat berpotensi akan merugikan dirinya karena keadaannya. Bisa saja orang menipunya. Tapi dia percaya, bahwa semua rezeki yang dia terima sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Jadi dia tidak begitu memikirkan untung atau ruginya.