Kisah Inspirasi "Mandor dan Batu Kecil"

Constructor Workers

Seorang mandor bangunan yg berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja di bawah.

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan. Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah “sebentar saja” ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita, Tuhan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita. Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepada-NYA. Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang. Bahkan kita selalu bilang, “Saya lagi beruntung.” Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki yang berasal dari Tuhan.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan “batu kecil” yang kita sebut musibah agar kita mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Tuhan sangat mencintai kita. Marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada-NYA sebelum mendapat lemparan batu kecil.

Bagaimana pendapat anda tentang kisah tersebut, apakah anda memiliki pengalaman yang sama?

SUMBER :
https://googleweblight.com/i?u=https://soulofjakarta.com/mobile/index.php?modul%3Dkisah-inspiratif-sang-mandor-dan-pekerjanya-.html%26id%3DMTE0OTQ%3D&hl=id-ID

Dalam kehidupan di dunia ini, Allah memberikan kehidupan yang lama kepada manusia untuk belajar dari pengingat-pengingat yang di berikan Allah. Dasarnya, ada banyak hal yang terjadi pada setiap orang dalam perjalanan hidupnya yang bertindak sebagai pengingat. Sebagai contoh, kematian-kematian yang di laporkan dalam berita atau yang kita saksikan sendiri harus dianggap sebagai peringatan. Dengan contoh ini, Allah mengingatkan kita bahwa kita juga akan menemui kematian setiap saat.

Manusia bisa menjadikan ini sebagai pengingat agar selalu beribadah kepada Allah, atau melupakan semua nasehat-nasehat ini dan mengesampingkannya. Namun, tanpa terkecuali semua orang dengan cepat menuju hari ketika ia akan bertanggung jawab kepada Tuhannya.