Kisah Antonie van Leeuwenhoek dan Mikroskop Buatannya

http://sains.me/sainsme/wp-content/uploads/2016/04/Antonie-van-Leeuwenhoek-768x422.jpg

Antonie van Leeuwenhoek adalah seorang tokoh yang menemukan berbagai hal menarik karena ia seorang yang tekun dan memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Dia adalah anak dari seorang tukang pembuat keranjang dan bahkan tidak sempat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Tapi kiprahnya di bidang sains, khususnya biologi, telah menginspirasi banyak ilmuwan hingga kini. Antonie van Leeuwenhoek, seorang tukang kain yang juga orang yang pertama kali melihat bakteri hidup dengan mikroskop buatannya sendiri.

Antonie van Leeuwenhoek lahir pada 24 Oktober 1632 di kota Delft, Belanda. Antonie tercatat hanya menyelesaikan sekolah hingga tingkat sekolah dasar dan sudah harus bekerja di usia yang sangat muda. Dia magang di sebuah toko kain di kota Benthuizen selama beberapa tahun. Ketertarikan Antonie terhadap lensa dan kaca pembesar dimulai di toko kain ini. Pada masa itu para pekerja menggunakan kaca pembesar untuk meneliti dan melihat kualitas serat kain. Antonie muda tertarik untuk membuat kaca pembesar yang mampu melihat obyek lebih kecil dengan lebih jelas, untuk memudahkan pekerjaannya.

Pada 1654 Antonie pulang ke kampung halamannya berbekal tabungan dan keahlian berbisnis kain, ia pun membuka toko kainnya sendiri. Bersamaan dengan itu ia terus mengembangkan kaca pembesar yang bisa digunakan untuk obyek yang bahkan lebih kecil lagi. Hal ini dikarenakan Antonie memiliki kemampuan mengolah kaca dan juga ketelitian yang melampaui orang lain. Tak butuh waktu lama, Antonie kemudian berhasil menciptakan sebuah mikroskop sangat sederhana dengan konsep kaca pembesar (lensa tunggal) yang bisa melihat obyek dalam ukuran 270 kali lebih besar dari ukuran aslinya.

Berbekal mikroskop buatannya sendiri, ditambah rasa ingin tahu yang seolah tidak ada habisnya, Antonie mulai meneliti berbagai macam obyek di sekitarnya. Mulai dari tetesan air, darah, hingga sperma binatang. Karena tak pandai menggambar, maka dia merekrut seorang jago ilustrasi untuk menggambar sesuai deskripsi yang ia tulis.

Publikasinya dimulai saat ia mencoba menulis surat kepada sebuah lembaga sains independen yang baru saja diresmikan di Inggris, bernama Royal Society of London. Di surat-suratnya Antonie menuliskan dengan detail setiap pengamatan yang ia lakukan, disertai dengan gambar ilustrasi. Surat demi surat terus ia kirimkan seiring dengan penemuan-penemuan baru yang ia amati dengan mikroskopnya. Hingga pada akhirnya, tahun 1680 Antonie dinobatkan sebagai anggota tetap Royal Society of London, sejajar dengan nama-nama besar penemu dan ilmuwan hebat lainnya.

Bagi yang penasaran, Antonie benar-benar mengamati obyek-obyek yang ada di sekitarnya dan untuk pertama kali menyingkap rahasian kehidupan mikroskopis di obyek-obyek tersebut, dan membuat orang takjub ketika menceritakan betapa kompleksnya kehidupan yang terjadi hanya pada satu tetes air. Beberapa obyek yang pernah ia teliti diantaranya adalah sengat lebah, sperma binatang, sel darah, kotoran di sela-sela gigi, air danau, beberapa jenis jamur, dan lain sebagainya.

Antonie van Leeuwenhoek terus menyempurnakan mikroskop hasil kreasinya dan meneliti lebih banyak lagi obyek hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dunia di kampung halamannya pada 30 Agustus 1723.

Sumber:
sains.me

Antonie van Leeuwenhoek lahir pada 24 Oktober 1632 di kota Delft, Belanda. Antonie tercatat hanya menyelesaikan sekolah hingga tingkat sekolah dasar dan sudah harus bekerja di usia yang sangat muda. Dia magang di sebuah toko kain di kota Benthuizen selama beberapa tahun.

Konon ketertarikan Antonie terhadap lensa dan kaca pembesar dimulai di toko kain ini. Pada masa itu para pekerja menggunakan kaca pembesar untuk meneliti dan melihat kualitas serat kain. Antonie muda tertarik untuk membuat kaca pembesar yang mampu melihat obyek lebih kecil dengan lebih jelas, untuk memudahkan pekerjaannya.

Pada 1654 Antonie pulang ke kampung halamannya berbekal tabungan dan keahlian berbisnis kain, ia pun membuka toko kainnya sendiri. Bersamaan dengan itu ia terus mengembangkan kaca pembesar yang bisa digunakan untuk obyek yang bahkan lebih kecil lagi. Hal ini dikarenakan Antonie memiliki kemampuan mengolah kaca dan juga ketelitian yang melampaui orang lain. Tak butuh waktu lama, Antonie kemudian berhasil menciptakan sebuah mikroskop sangat sederhana dengan konsep kaca pembesar (lensa tunggal) yang bisa melihat obyek dalam ukuran 270 kali lebih besar dari ukuran aslinya.

Berbekal mikroskop buatannya sendiri, ditambah rasa ingin tahu yang seolah tidak ada habisnya, Antonie mulai meneliti berbagai macam obyek di sekitarnya. Mulai dari tetesan air, darah, hingga sperma binatang. Karena tak pandai menggambar, maka dia merekrut seorang jago ilustrasi untuk menggambar sesuai deskripsi yang ia tulis.

Publikasinya dimulai saat ia mencoba menulis surat kepada sebuah lembaga sains independen yang baru saja diresmikan di Inggris, bernama Royal Society of London. Di surat-suratnya Antonie menuliskan dengan detail setiap pengamatan yang ia lakukan, disertai dengan gambar ilustrasi. Surat demi surat terus ia kirimkan seiring dengan penemuan-penemuan baru yang ia amati dengan mikroskopnya.

Hingga pada akhirnya, tahun 1680 Antonie dinobatkan sebagai anggota tetap Royal Society of London, sejajar dengan nama-nama besar penemu dan ilmuwan hebat lainnya.

Bagi yang penasaran, Antonie benar-benar mengamati obyek-obyek yang ada di sekitarnya dan untuk pertama kali menyingkap rahasian kehidupan mikroskopis di obyek-obyek tersebut, dan membuat orang takjub ketika menceritakan betapa kompleksnya kehidupan yang terjadi hanya pada satu tetes air.

Beberapa obyek yang pernah ia teliti diantaranya adalah sengat lebah, sperma binatang, sel darah, kotoran di sela-sela gigi, air danau, beberapa jenis jamur, dan lain sebagainya.

Antonie van Leeuwenhoek terus menyempurnakan mikroskop hasil kreasinya dan meneliti lebih banyak lagi obyek hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dunia di kampung halamannya pada 30 Agustus 1723.

Sumber:
sains.me