Kesimpulan dari Agroforestry Movement

Dalam bahasa Indonesia , kata agroforestry dikenal dengan istilah wana tani yang artinya adalah menanam pepohonan di lahan pertanian. Menurut De foresta dan Michon (dalam Hariah et al.) agroforestry dapat dikelompokkan
menjadi dua sistem yakni :
1 Agroforestry sederhana merupakan sistem pertanian di mana pepohonan ditanam secara tumpang sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lainnya misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar.
2 Agroforestry kompleks merupakan sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis pepohonan (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan, contohnya hutan dan kebun.

2.4.Tujuan dan Sasaran Agroforestry
Agroforestry merupakan bentuk dari sistem pertanian yang orisinil di daerah-daerah yang semula lahannya berupa hutan. Sistem agroforestry memiliki peluang yang menjanjikan dengan produksi tanaman semusim dan tahunan, tetapi juga mengintegrasikan usaha peternakan. Secara ekologis agronomis, ternyata dapat menunjukkan banyak manfaat yang tidak dijumpai pada sistem agroforestry maka secara umum pohon-pohon akan menyediakan struktur pemanenan di atas dan di bawah tanah bagi sistem tanam (Arief, 2001).
Sebagaimana pemanfatan lahan lainnya, agroforestry dikembangkan untuk memberi manfaat kepada manusia atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agroforestry diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pengembangan pedesaan dan sering kali sifatnya mendesak. Agroforestry utamanya diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hasil suatu bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki kebutuhan hidup masyarakat. Sistem keberlanjutan ini dicirikan antara lain oleh tidak adanya penurunan produksi tanaman dari waktu ke waktu dan tidak adanya pencemaran lingkungan.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan sistem agroforestry menurut Von Maydell (dalam Hariah et al.) yakni : menjamin dan memperbaiki kebutuhan pangan, memperbaiki penyediaan energi lokal khususnya produksi kayu bakar, meningkatkan dan memperbaiki secara kualitatif dan diversifikasi bahan mentah kehutanan maupun pertanian, memperbaiki kualitas hidup daerah pedesaan khususnya pada daerah dengan persyaratan hidup yang sulit di mana masyarakat miskin banyak dijumpai, memelihara dan bila mungkin memperbaiki kemampuan produksi dan jasa lingkungan setempat (Hariah et al , 2003).

Agroforestri memiliki banyak manfaat baik secara ekonomi, ekologi dan sosial. Manfaat ekonomi adalah agroforestri dapat meningkatkan hasil produksi suatu lahan dengan penanaman berbagai macam komoditi bernilai ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Manfaat secara ekologi adalah dengan adanya sistem agroforestri diharapkan dapat memenuhi kaidah pengawetan tanah dan air. Pada sistem ini diharapkan pepohonan dapat melindungi tanah dari butiran air hujan secara langsung yang dapat menyebabkan aliran permukaan. Manfaat secara sosiala adalah dengan adanya sistem agroforestri dapat meningkatkan kesejahtraan hidup masyarakat dan dapat menciptakan masyrakat mandiri. Manfaat agroforestri yang akan dibahas dalam makalah ini adalah manfaat agroforestri dari segi ekologi yaitu pengawetan tanah dan air.

Bentuk pariwisata dalam konsep agroforestry disebut dengan agrowisata. Dalam hal keterkaitan antara adat dan budaya, penduduk lokal lah yang lebih berpengaruh dalam agroforestry. Adat serta budaya setempat memiliki pengaruh dalam pengelolaan agroforestry, seperti pemilihan pola tanam serta pemilihan tanaman budidaya.

Kritik: Jangan merusak hutan walaupun melakukan budidaya di bawah naungan hutan.
Saran: Pendekatan dalam pengembangan agroforestri perlu dilakukan dengan tanpa meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah ada dalam masyarakat. Masyarakat hanya perlu adanya teknologi baru yang masuk atau inovasi baru, tetapi jangan langsung menghapuskan kebuasaan-kebiasaan lama yang sudah menjadi adatnya masyarakat. Hal itu sangat bisa dilakukan, karena saya juga mengetahui adanya proyek pengembangan agroforestri dari fakultas tempat saya kuliah di suatu daerah yang pengelolaannya tidak sedikitpun meninggalkan kebiasaan masyarakat tetapi hanya menambahkan teknologi² baru dan membimbing masyarakat untuk menggunakannya.

2 Likes
  1. Agroforestry merupakan salah satu sistem pengolahan lahan pertanian dengan mengkombinasikan 2 jenis tanaman, yaitu tanaman berkayu seperti bambu rotan dan pepohonan lainnya, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dengan tetap memperhatikan tingkat kesuburan tanah (kandungan bahan organik), serta menjaga serapan air untuk mencegah erosi pada lahan pertanian.

  2. Agroforestry juga berperan dalam ketersediaan Biodiversitas (Flora dan Fauna), termasuk binatang, tumbuhan dan mikrorganisme, termasuk juga beragam genus dan kompleks ekosistem yang menunjangnya, seperti tanaman obat-obatan/bio farmaka, tanaman pangan, keperluan sandang hingga papan, dan penyangga kehidupan/keseimbangan lingkungan.

  3. Sosial Ekonomi dalam Pertanian Agroforestry salah satu upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan , pengangguran, dan ketidakseimbangan pengolahan lahan hutan.
    Pertanian agroforestry juga dapat mengingatkan hasil panen, dengan jumlah output yang semakin tinggi akan memotivasi para pelaku usaha di bidang pertanian untuk mengolah hasil panen menjadi produk yang lebih memiliki nilai jual, sehingga dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional.

  4. Agroforestry di Indonesia dan di luar negeri dapat dilihat dari perbedaan waktu penerapan, contoh Penerapan agroforestry telah dilakukan pada bidang kehutanan, khususnya pada saat penanaman yaitu pada tahun 1806 di Myanmar dengan cara “Taungya” (cara tumpangsari). Di indonesia cara tumpangsari juga sudah diterapkan mulai tahun 1897. Philosopy dari sistem “Taungya” adalah membuat tanaman hutan jika mungkin dengan menggunakan tenaga kerja yang tidak punya lahan dan pengangguran (Oki, 2011).

Sumber:
Mantra, Oki. 2011. AGROFORESTRY. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian universitas Bengkulu.

  1. Agroforestri dinilai memiliki peran efektif untuk mengurangi hingga mencegah pengaruh/dampak pemanasan global, gas rumah kaca, dan bencana alam, akan tetapi hal ini juga perlu dukungan pemerintah dan masyarakat yang sadar akan dampak negatif dari pemanasan global, gas rumah kaca, dan bencana alam, sesuai dengan peran/manfaat Agroforestry dalam menjaga kelestarian lingkungan:
    -Mempertahankan fungsi hutan dalam mendukung DAS (daerah aliran sungai)
    -Mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
    -Mempertahankan keanekaragaman hayati (Flora dan Fauna).

  2. Selain berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan agroforestry juga dapat memaksimalkan penggunaan lahan dalam jangka panjang dengan menjaga keseimbangan lingkungan, di Indonesia sendiri agroforestry juga dikembangkan pariwisata (agrowisata), yang tentu saja dalam penerapannya harus memperhatikan budaya dan adat daerah setempat sehingga mendapat dukungan dari pemerintahan dan masyarakat.

1 Like

Agroforestry merupakan suatu sistem pengelolaan tanaman hutan (perennial) yang dikombinasikan dengan pertanian atau disebut juga sistem wanatani. Praktek agroforestry sudah lama dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia dengan berbagai tipe kombinasi antara agro dan forest-nya, antara lain di jawa dikenal istilah mratani, di propinsi Maluku dusung, di Krui (Lampung) repong damar, dan di Kalimantan Barat tembawang. Selain fungsi ekonomi sebagai salah satu tujuan utama, agroforestry juga berperan dalam mempertahankan fungsi hidrologi melalui proses intersepsi air hujan, mengurangi daya pukul air hujan, infiltrasi air, serapan air dan drainase lanskap. Dalam bidang konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity. Akan tetapi, perkembangannya di Indonesia sendiri masih sangat lamban. Aspek budaya, adat, pariwisata dan kelembagaan harus saling dikembangkan secara sinergis sehingga Agroforestry dapat semakin berkembang. Selain itu, Dukungan kebijakan pemerintah pusat dan lokal sangat penting. Dukungan dan kebijakan yang fokus mengenai agroforestri di area konsesi IUPHHK-RE, melibatkan pihak stakeholder swasta atau semi pemerintah dalam sistem agribisnis, serta memberikan bimbingan teknologi kepada para petani agar menambah nilai pendapatan dan pengetahuan tentang agroforestry.

1 Like

Agroforestri merupakan sistem pengelolaan hutan yang dikombinasikan dengan pertanian (wanatani). agroforestri memiliki tujuan salah satunya yaitu membantu penyediaan pangan. peran agroforestri yaitu akan menambah keberagaman tanaman contohnya tanaman tahunan dan semusim sehingga terjadi rantai makanan dan energi yang lebih panjang. selain itu , agroforestri juga memiliki peran dalam aspek sosial -ekonomi yaitu menambah pendapatan petani, menambah kesempatan kerja, serta mensejahterahakan petani dan masyarakat sekitar hutan. adapaun pebandingan agroforestri di indonesia dan negara lain contohnya di afrika , petani relatif tidak memiliki lahan tetap , pengelolaan lahan agroforestri di lahan milik pemerintah atau adatnya, dan kebebasahan petani relatif sedikit dalam pemilihan tanaman budidaya. sementara di indonesia, lahan petani relatif miliki sendiri , kebebasan petani dalam pemilihan komoditas tanaman budidaya lebih mudah.

agroforestri memiliki pengaruh dan manfaat yaitu dapat menyerap gas yang menjadi pemicu efek rumah kaca, mengurangi erosi melalui tutupan lahan dan strata tajuk, menyimpan jumlah karbon dlm tanah, mengurangi pemanasan global. aspek budaya , adat , pariwisata , dan kelembagaan dalam agroforestri saling berkaitan, contohnya seperti Salah satu ciri dari masyarakat tradisional adalah terdapatnya kelembagaan
lokal yang mengatur kehidupan sehari-hari anggota komunitas. daerah terpencil/tertentu di Indonesia biasanya terdapat 2 pemimpin yaitu kepala desa (village head) yang bertugas mengurusi administratif pemerintahan dan kepala adat (traditional leader) yang lebih
terkait dengan hubungan kehidupan antar warga sehari-hari, termasuk dalam pemanfaatan lahan seperti agroforestri. Keberlangsungan praktek agroforestri lokal tidak hanya melestarikan fungsi dari kepala adat, tetapi juga
norma, sangsi, nilai, dan kepercayaan (yang keempatnya merupakan unsur-unsur dari kelembagaan) tradisional yang berlaku di lingkungan suatu komunitas

Agroforestri merupakan suatu inovasi pertanian dan kehutanan yang merupakan penggabungan penanaman beberapa tumbuhan komoditi dengan tumbuhan kehutanan. Agroforestri memiliki banyak manfaat baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Diantara lain dapat menjaga biodiversitas, meningkatkan produktivitas petani, sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan rumah tangga, serta menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memgembangkan agroforestri, seperti perlunya diadakan sosialisasi juga perhatian khusus dari pihak berwenang untuk membudidayakan sistem tersebut

Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usahatani ) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity.
agroforestri dapat membantu mengembalikan fungsi hutan dan lahan kritis agar dapat bermanfaat secara ekologi bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Hal ini disebabkan pengelolaan hutan lestari hanya dapat tercapai jika dapat mengakomodir ketiga fungsi tersebut.
Selain itu kondisi demikian dapat memperbaiki struktur dan porositas tanah serta lebih lanjut dapat meningkatkan laju infiltrasi dan kapasitas menahan air sehingga dapat meminimalisir kehilangan tanah oleh air dengan demikian maka lingkungan yang diperuntukan sebagai daerah pertanian akan mampu terjaga dalam kurun waktu yang panjang.