Kenapa stand up comedy berdiri?

Lawakan tunggal atau komedi tunggal[1] (bahasa Inggris: Stand-up comedy, harfiah “komedi berdiri”), adalah salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya (kadang disebut komika, bahasa Inggris: comic) membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut pelawak tunggal (bahasa Inggris: stand-up comedian), komik, atau komik berdiri (komik tunggal). Lawakan mereka biasanya direkam dan kemudian dijual menjadi melalui DVD, internet, atau televisi.

Standup Comedy merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia, bagi yang belum mencobanya, saya akan paparkan beberapa alasan mengapa kalian harus mencobanya suatu saat.

  1. Jadi Sarana Mengatasi Rasa Gugup
    Yang pertama kali coba SUC pasti pernah mengalami gugup yang luar biasa. Saya juga waktu pertama kali mencobanya. Namun jika sudah terbiasa, maka gugup itu pun akan terkontrol dengan sendirinya. Banyak-banyaklah ikut openmic, semakin sering ikut, semakin mudah untuk kita melatih rasa gugup. Tips yang saya dapat dari teman-teman yang sudah sering openmic untuk mengatasi rasa gugup : sebelum naik panggung, tarik nafas panjang lalu hembuskan perlahan, buat seluruh anggota badan rileks agar tidak kaku di panggung, kemudian berdoa.

  2. Menguatkan Hafalan
    Semua comic wajib menghafal materinya sendiri. Oleh karena itu materi harus sering-sering dilatih. Sewaktu openmic usahakan tidak membawa cacatan materi agar kita bisa tes kemampuan hafalan kita. Meskipun dalam ajang latihan sah-sah saja membawa catatan, namun usahakan jangan terbiasa melihat catatan. Dan untuk show, tidak boleh sama sekali membawa catatan. Karena sewaktu show materi yang disampaikan adalah materi yang sudah ‘matang’ dan sudah dites berulang-ulang saat diopenmic. Seharusnya tidak memerlukan catatan lagi.

  3. Melatih Kemampuan Berbicara
    Standup Comedi juga bisa dijadikan ajang untuk melatih kemampuan berbicara. Karena tidak banyak orang yang mampu berbicara sendiri di depan panggung dan membuat penonton tertarik akan apa yang dibicarakannya. Kita bisa melatih intonasi, ekspresi, diksi kita dalam berbicara. Beda sedikit saja dalam pemilihan diksi/intonasi dalam berbicara, akan mempengaruhi performa kita di atas panggung.

  4. Percaya Diri
    Setiap comic harus percaya diri akan materinya sendiri. Jika comic saja tidak bisa percaya pada materinya, bagaimana orang lain bisa menikmati? Percaya pada materi sendiri walaupun ga lucu itu lebih baik daripada percaya pada materi yang ngejiplak materi orang lain tapi lucu. Menurut saya,sih. hehehe.

  5. Melatih Kepekaan Akan Lingkungan Sekitar
    Untuk menjadi Standup Comedian, sudut pandang pribadi adalah poin penting. Maka dari itu comic haruslah punya kepekaan terhadap apa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Entah itu dari rumahnya, sekolah/kampus/kantornya, pacarnya sendiri, atau yang lebih umur seperti kejadian-kejadian di televisi/postingan aneh di twitter/facebook dan lain-lain… Semakin peka seorang comic akan suatu kejadian di sekitarnya, maka akan semakin luas jangkauan materi yang dimiliki.

  6. Melatih Menulis
    Kebanyak komika itu harus punya kemampuan menulis yang baik. Karena materi sebelum dihafal harus ditulis terlebih dahulu. Teknik menulis materi itu tergantung dari comic masing-masing. Ada yang menulis hanya keyword materinya saja, ada yang menulis menggunakan mind map, ada juga yang menulis semua kata yang akan diucapkan. Terserah, sama saja sebenarnya. Yang penting, semakin sering menulis materi, semakin kita tau sejauh mana kemampuan menulis kita.

  7. Mendapatkan Uang
    Semakin profesional seorang comic, tentu value nya akan semakin meningkat. Dan sudah pasti akan mendapat bayaran tiap kali tampil di sebuah show. Semakin tinggi kelas shownya, misalnya masuk ke stasiun tv, maka semakin mahal bayarannya. Tentu hal ini tidak akan didapatkan dengan mudah, harus sering-sering latihan dan rajin mengolah materi.