Kenapa proses Molting (Rontok bulu) dapat menyebabkan rendahnya produktivitas pada itik lokal?

Masa rontok bulu terjadi andaikata itik sempat berproduksi selagi sepuluh sampai duabelas bulan, sebaliknya tersedia sebanyak hal spesial yang menimbulkan itik menjalani rontok bulu lebih lekas, antara lain semenjak aspek cuaca yang ekstrim, jikalau sejak musim panas ke musim hujan, meski juga belum sepuluh bulan banyaknya itik berniat menjalani masa rontok bulu. kenapa hal itu bisa terjadi?

karena proses Molting (Rontok bulu) pada hewan Itik ini adalah proses lepasnya bulu - bulu secara alami pada unggas betina dewasa selama masa produksi telur, sebagai akibat terdorong oleh tumbuhnya bulu baru. terjadinya rontok bulu merupakan waktu istirahat bagi ternak unggas dalam menghasilkan telur dan sekaligus melakukan regenerasi pada jaringan saluran reproduksi atau oviduk (Menurut Beyer 1998).
Kejadian rontok bulu yang bersifat alami pada unggas ini membuat para peternak berupaya membuat cara agar ternak peliharaannya mengalami rontok bulu secara serempak atau forced molting yang biasanya dilakukan dengan pengambilan pakan dari kandang atau feed withdrawal yaitu memuasakan ternak dengan hanya diberi air minum atau pemberian pakan dengan jumlah yang sangat terbatas dan kualitas rendah (Setioko 2005). Hal ini menyebabkan produksi telur pada itik semakin sedikit.