Kenapa Makin Sering Susah Tidur Pas Pandemi?

images (2)

Ngerasa ga selama pandemi ini jadi lebih susah tidur? Padahal dulu sebelum pandemi rasanya gampang banget buat bangun pagi terus pergi sekolah, kuliah atau ngantor. Sekarang boro-boro mau bangun pagi, malemnya aja susah tidur mulu !

Bukan kamu doang ko yang susah tidur, tapi hampir semua orang di dunia! Bahkan fenomena ini di namain Coronasomnia.Coronasomnia ini bisa terjadi ketika pola kegiatan dan pola tidur yang biasanya itu hilang!

Apa sih penyebab Coronasomnia?

-Pola kegiatan dan pola tidur yang berubah drastis selama pandemi
-Stress dan mental burnout
-Terlalu sering di dalam rumah dan jarang olahrga
-jam kerja yang terlalu fleksibel

Solusi Coronasomnia
Sleep Hygiene !

Sleep hygiene itu artinya kebiasaan pola tidur yang sehat. Kalo pola tidur kamu bener, kamu bakal terhindar dari susah tidur. Sleep Hygiene ini juga tentunya lebih baik dari pada minum obat tidur.

Terus gimana cara nerapin sleep hygiene?

1.Usahakan buat tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari
2. Jangan ngopi sebelum tidur, maksimal ngopi itu 8 jam sebelum tidur
3. Matikan lampu kamar pas tidur
4. Jangan main HP atau gadget lainnya sesaat sebelum tidur

-Yang barusan saya bahas itu langkah awal buat ngatasin insomnia yaa. Kalo insomnia kanu semakin parah jangan ragu buat konsultasi sama dokter, ya !

Biasanya cara kamu ngatasin insomnia gimana? Sharing yuk

1 Like

Sedikit kegiatan yang kita lakukan pada siang hari merupakan salah satu alasan kita sulit tidur. Tubuh yang kurang gerak dan hanya bermalas malasan saja membuat kita tidak merasa lelah dan butuh istirahat pada malam hari. Jika dibandingkan dengan masa sebelum adanya corona, aktivitas yang kita lakukan diluar rumah tentunya banyak dan sering kali menguras tenaga yang kita miliki, sehingga saat sampai rumah kita akan memanfaatkan waktu tersebut untuk istirahat dan pastinya akibat dari kelelahan itu kita akan cepat tertidur.

Jujur saja aku masih struggle dalam mengatasi insomnia pada masa pandemi saat ini, tapi ada beberapa cara yang sedang aku lakukan untuk mengembalikan pola tidurku seperti sedia kala. Yaitu dengan menyempatkan diri untuk berolahraga atau melakukan aktivitas yang melibatkan fisik setidaknya 30menit perhari, hindari bermain ponsel saat jam tidur yang telah di tentukan, atau bisa membaca buku agar menstimulus rasa lelah pada mata dan mendorong kita untuk tertidur.

Bagi saya untuk bisa tidur malam atau menghindari insomnia adalah dengan cara tidak tidur siang. Karena tidur siang untuk beberapa orang bisa mempengaruhi jam tidur malamnya, tubuhnya masih terjaga dan belum ngantuk karena sudah tidur siang. Hal ini menurut saya lumayan efektif didalam kondisi pandemi sekarang ini walau kadang tidak berhasil.

Tidak berhasilnya karena kita dikondisi pandemi kurang melakukan aktifitas yang menguras energi, jadi walau tidak tidur siang pun tubuh masih terjaga. Jadi menurut saya agar terhindar dari insomnia pertama menghindari tidur siang, lalu yang kedua kita bisa kerahkan seluruh energi kita untuk aktivitas yang berenergi, misalnya membersihkan rumah atau berolahraga. Maka di jam malam tubuh sudah merasa capek dan akhirnya bisa tidur dengan lelap.

Summary
Kalo aku, yang bikin ngantuk adalah beraktivitas, kadang kala kalau habis kuliah, sekolah, kerja seharian sampai penat, kita bisa merasa ngantuk bahkan tertidur dengan mudah dimanapun. Tetapi saat pandemi kan banyak yang dikerjakan dari rumah, jadi tidak banyak juga aktivitas fisik yang didapat dari pekerjaan/sekolah/kuliah, jadi bisa diganti dengan olahraga dari rumah, seperti angkat beban, lari ditempat, jalan-jalan selama setengah jam, push up, dll.

Lalu nggak tidur siang, agar bisa ngantuk tidak terlalu malam, tempat tidur yang nyaman juga bisa menjadi pemicu munculnya rasa ngantuk, seperti kasur yang empuk, suhu ruangan cocok sama badan kita, selimut, guling, dan sebagainya.

Yang terakhir ngopi atau mengonsumsi kafein, bisa menjadi penyebab insomnia jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh National Sleep Foundation tahun 2005 menemukan seseorang yang mengonsumsi empat cangkir atau lebih minuman berkafein dalam sehari rentan mengalami gejala insomnia daripada mereka yang tidak meminum atau minum satu cangkir saja per hari. Jadi aku ngopinya di pagi hari, saat siang dan sore biar ngga ngantuk agar ngantuknya berkumpul semua ke malam hari sehingga bisa tidur cepat

Saya pernah mengalami insomnia. Insomnia yang saya alami dikarenakan kebiasaan begadang.Saya sering begadang untuk bermain game dengan teman saya. Cara saya mengatasi insomnia tersebut saya mulai membiasakan lagi tidur tepat waktu. Saya usahakan menahan diri agar tidak bermain game malam hari. Awalnya saya kesusahan sekali dalam mengatur jam tidur saya karena saya sudah terbiasa begadang. Langkah awal yang saya lakukan yaitu mengurangi jam biasanya saya tidur. Biasanya saya tidur jam 5 atau 6 aya mundurin jadi jam 4 atau jam 5. Proses ini saya lanjutkan sampai jam tidur sesuai.

Wah baru tau kalau susah tidur saat pandemi sudah ada istilahnya, Coronasomnia.
Benar, aku setuju dengan penyebab Coronasomnia yang kamu jabarkan di atas. Menurutku cara mengatasi insomnia tersebut, adalah dengan disiplin waktu. Disiplin waktu saat bekerja di siang hari maupun istirahat di malam hari. Jadi, kalau waktunya kerja, ya fokus kerja. Jangan menunda-nunda dan akhirnya mengerjakannya di malam hari, yang tak jarang sampai mengorbankan jam tidur kita. Alhasil, jam tidur kita pun jadi berantakan. Begitu juga dengan jam istirahat di malam hari. Usahakan dan disiplinkan tidur tepat waktu, tidak menundanya dengan kegiatan lain (mis: bermain HP yang terlalu lama).
Selain itu, bergerak dan produktif pada siang hari. Ketika sudah banyak melakukan kegiatan di siang hari, badan kita akan merasa lelah pada malam hari, dan akhirnya kita dapat tertidur dengan cepat.