Ketika Pauline Picard baru berusia dua tahun, ia menghilang dari rumah keluarganya di Goas Al Ludu, Prancis (April 1922).
Sebuah misi pencarian besar disatukan oleh kepolisian yang melibatkan ratusan relawan lokal - mereka tidak beruntung dalam menemukannya.
Penduduk setempat mulai menuding pada berbagai kelompok gipsi di daerah tersebut - apakah mereka menculik anak kecil ini dan memadukannya ke dalam komunitas mereka?
Seorang petani tetangga sedang berjalan melintasi pertanian Picard ketika dia menemukan sesuatu yang benar-benar mengganggu: tubuh seorang gadis yang sangat muda, dipenggal kepalanya, dengan brutal dirusak, dan telanjang dengan tengkorak di dekatnya. Pria itu pergi ke polisi yang pergi untuk menyelidiki situs bersama dengan Picards. Tubuh rusak dan membusuk melewati titik identifikasi tetapi ibu Pauline mencatat pakaian yang ditemukan di dekatnya cocok dengan pakaian yang dikenakan Pauline pada hari dia menghilang. Orang asing masih, lokasi di mana mayat-mayat itu ditemukan telah dicari selama awal penyaluran area yang membuat para penyelidik percaya bahwa mayat itu baru saja dipindahkan ke sana.
Keadaan menjadi semakin aneh ketika otopsi pada tengkorak yang ditemukan di dekat mayat itu ditemukan terlalu besar untuk dimiliki oleh gadis muda yang mereka temukan. Bahkan, tengkorak itu bahkan bukan milik seorang wanita; itu adalah tengkorak laki-laki dewasa yang belum teridentifikasi. Ini membuka kasus yang lebih luas, sekarang ada dua korban dengan seorang penculik dan pembunuh potensial yang masih berkeliaran di suatu tempat di daerah tersebut.
