Kebun Raya Bogor Akan Bersolek

Peneliti utama bidang botani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui bahwa dari sisi inovasi, kebun raya di Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga.

Dalam waktu dekat, tim manajemen akan merevitalisasi taman tematik bambu di dekat kantor Kebun Raya Bogor. Selama ini, kesannya tidak tertata dan banyak nyamuk. Langkah revitalisasi meliputi pembangunan bangku taman dan pembuatan jalan setapak. Selain itu, Kebun Raya Bogor akan melengkapi koleksi tanaman obat yang ada. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah. anggrek yang ditempatkan di dalam rumah kaca juga akan ditata supaya tidak terlihat berjejal penuh. Tim manajemen merancang ulang rumah kaca supaya masyarakat yang berkunjung lebih nyaman mempelajari keanekaragaman anggrek yang ada.

Tim manajemen Kebun Raya Bogor, kata Joko, tengah melengkapi setiap tanaman dengan informasi yang terbaca pengunjung. Masyarakat diharapkan juga bisa memetik pengetahuan baru setelah kunjungan ke kebun raya. Untuk menambah pengalaman baru bagi pengunjung yang datang, pihak Kebun Raya Bogor menyediakan program wisata flora. Joko mengatakan, semua info kegiatan sudah dicantumkan di website untuk memudahkan pengunjung mencari info.

Fokus kebun raya yang ada di Indonesia adalah konservasi. Dengan demikian, apabila akhirnya dijadikan tempat wisata, itu merupakan bonus atas keberhasilan konservasi yang dilakukan. Dikarenakan oleh fokus ini, maka penataan kebun raya juga harus mengikuti kaidah pertimbangan taksonomi (kekerabatan), asal pulau, atau fungsi (tematik).

Joko mencontohkan, penataan berdasarkan kekerabatan misalnya mengumpulkan berbagai pohon miranti dalam satu blok. Lalu, berdasarkan pulau misalnya tanaman asal Sumatera dan Kalimantan akan bergabung dengan tanaman yang sama-sama dari dua pulau itu.

Sumber: