Kebiasaan bersedih ketika hamil

Halooo semua, kali ini mau bahas apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh ibu-ibu yang sedang hamil. Salah satunya ialah jangan sering bersedih ketika sedang hamil, karena anak yang akan lahir sering menangis. Mungkin karena adanya ikatan batin antara ibu dengan anak , sehingga memiliki kebiasaan yang sama.

kasian juga ya buat buat ibu hamil kalo sampe sering bersedih, seharusnya sebagai suami bisa jaga istrinya nih, bisa membuat istrinya tersenyum dan ketawa terus. namun jika berkaitan dengan mitos terebut, beberapa artikel menjelaskan faktanya. Menangis adalah bentuk luapan emosi. Aktivitas ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Misalnya terharu saat bahagia hingga sedih saat stres datang. Dengan kata lain, menangis adalah hal yang biasa terjadi pada siapa pun dan bisa saja terjadi pada ibu hamil. Para ahli berpendapat bahwa stres yang terjadi sekali dua kali adalah normal terjadi dan tidak akan memiliki efek pada janin yang dikandungnya. Namun, emosi yang terjadi berkali-kali, terus menerus, dan berkepanjangan ternyata bisa berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Pasalnya, bila ibu hamil menangis terus-menerus, Anda bisa saja mengalami stres berat, gejala kecemasan, hingga depresi.

Sebuah penelitian dari University of California-Irvine dan Association for Psychological Science menjelaskan kemungkinan dampaknya bila ibu menangis saat hamil. Dalam jangka panjang, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang ketika hamil sering menangis akibat depresi bisa mengalami masalah pada sarafnya, hingga kelainan psikis. Selain itu, anak-anak yang lahir dari ibu yang sering merasa cemas ketika hamil juga akan memiliki perbedaan struktur pada otaknya. Namun, penelitian ini masih harus dilanjutkan untuk melihat efek jangka panjang dari perbedaan struktur otak tersebut. Riset lain dalam Clinical Obstetrics Gynecology menunjukkan bahwa stres yang berkepanjangan saat hamil juga dapat meningkatkan risiko autisme, depresi, dan gangguan kognitif anak.