Jurusan saat kuliah : sesuai passion atau gampang cari IPK?

Setelah melewati masa masa indah di SMA, kita dihadapkan dengan pilihan sulit. Pilihan sulit pertama yang harus kita putuskan dengan bijak demi masa depan kita. Yak, sesuai judulnya, kita dihadapkan pada pilihan sulit saat menentukan mau melanjutkan jenjang pendidikan di jurusan apa. Jurusan saat kuliah tentunya berpengaruh terhadap masa depan. Bagi sebagian orang, jurusan kuliah merupakan “jembatan penghubung” antara dirinya dengan cita cita yang ingin digapai.

Namun, terkadang jika memilih jurusan sesuai passion, tak jarang dihadapkan dengan problematika “susah cari IPK”. Padahal nilai IPK juga memiliki andil dalam usaha kita untuk melamar suatu pekerjaan. Dilema jurusan sesuai passion atau jurusan mudah dapat IPK tinggi acapkali ditemui di masyarakat.

Nah, menurut kalian, sebaiknya gimana sih cara memilih jurusan kuliah yang tepat? Sesuai passion tapi susah dapat IPK bagus atau gampang dapat IPK bagus api melenceng jauh dari passion? Tulis pendapat kalian di kolom komentar yaa

3 Likes

Dalam pandangan saya memilih jurusan kuliah sebaiknya sesuai minat atau passion. mengapa ? karena di saat kuliah, kita hanya berfokus pada satu bidang saja seperti misalnya kita mengambil jurusan akuntansi, sastra inggris, dan lain sebagainya dan tidak seperti di SMA yang kita mempelajari semua jenis pelajaran seperti matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, sejarah, geografi, dan sebagainya. sering dalam pengalaman saya, ketika SMA dulu banyak teman - teman saya dan termasuk saya sendiri juga lumayan kebingungan dalam menentukan jurusan apa yang hendak diambil saat kuliah nanti baik yang ingin mengambil kampus negeri ataupun kampus swasta dengan banyak sekali pertimbangan seperti prospek karier dan sebagainya. tetapi ada juga memilih jurusan kuliah berdasarkan trend yang berkembang saat ini.

tetapi apapun itu, jurusan kuliah merupakan pilihan yang harus dipikirkan matang - matang supaya di kelak kemudian hari tidak menyesal. pastikan jurusan kuliah yang kita pilih memang sesuai passion dan kita sendiri juga berkomitmen penuh dalam menjalaninya nanti sampai sidang akhir. banyak cerita - cerita dari pengalaman di sekitaran saya atau penelitian - penelitian yang menyatakan jika banyak mahasiswa yang merasa salah jurusan saat kuliah. apalagi juga banyak mahasiswa yang akhirnya malah bekerja di luar jurusan kuliah mereka saat lulus saat ini. setidaknya, jangan memilih jurusan kuliah hanya karena trend saja, karena jika tidak ada minat, maka ada kemungkinan jika kuliah dapat terbengkalai dan lain sebagainya. lalu dampak lainnya jika kita kuliah tidak sesuai passion maka kita akan berpikiran ’ oh yang penting cepat lulus dan dapat kerja '. pada kenyataannya, saat kita bekerja, kita akan kesulitan mendapatkan karier yang cemerlang karena kuliah di jurusan yang dirasa tidak menyenangkan tetapi sudah terlanjur mengambil.

Menurutku lebih baik mengambil jurusan yang sesuai dengan passion atau minat oleh individu tersebut. Dari pengalaman yang aku rasakan, bahwasannya ketika kita memang memiliki passion dalam jurusan tersebut penyerapan ilmunya akan lebih gampang. Pentingnya memilih jurusan yang sesuai passion ini diharapkan pada saat individu sudah setengah jalan, individu tidak merasa terbebani dengan jurusan yang ia pilih tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana jika individu sudah menjalani kurang lebih 5 semester, kemudian ia merasa bahwa jurusan tersebut bukanlah passion dia dan terbebani. Terjadinya demotivasi atau kurangnya motivasi kuliah. Hal yang dapat terjadi ialah nilai IPK yang sangat kurang atau paling buruknya bisa DO.

Untuk urusan IPK kurang bagus atau susah gampangnya, banyak faktor yang bisa melatarbelakanginya. Mendapatkan IPK kurang bagus tidak selalu karena individu kurang memahami materi yang disampaikan. Terkadang terdapat dosen yang memang memiliki standar tinggi dalam penilaiannya sehingga membuat seorang individu yang masih mencapai target pembelajaran mendapatkan nilai kurang. Ataupun, terkadang terdapat dosen yang memiliki penilaian subjektif yang lebih tinggi daripada penilaian objektif, sehingga penilaian tersebut mempengaruhi nilai IPK menjadi kurang.

Pandanganku mengenai pemilihan jurusan kuliah ini tentunya harus berdasarkan passion kita sendiri. Sebab jika kita memilih jurusan yang sesuai dengan passion maka rasa ingin tahu yang ada dalam diri akan terus muncul, beban mengenai “sulitnya mendapatkan ipk tinggi” di jurusan yang kita pilih juga akan sedikit berkurang karena jurusan ini lah yang kita minati. Begitupun sebaliknya, jika kita memilih jurusan yang mudah mendapatkan IPK tinggi tapi tidak sesuai passion, sudah dipastikan kita akan menyepelekan ilmu yang diberikan selama kuliah.

Bukankah kuliah ini untuk menambah serta mengasah kemampuan kita dalam bidang tertentu? lantas jika niat awal kita kuliah hanya mendapatkan IPK tinggi, mampukah kita bersaing di dunia kerja dengan keahlian orang yang memang passionnya berada di jurusan yang kita sepelekan ini? Tentu tidak, karena kita hanya menang di angka bukan di kemampuan/ keahlian dalam diri kita. Karena ada kalimat yang mengatakan “IPK tinggi hanya mengantarkan mu sampai gerbang interview, sedangkan keahlian mampu mengantarkanmu sampai depan kursi yang kamu pilih”.

Tapi bukan berarti kita tidak perlu memikirkan IPK, kita juga perlu memperhatikan nilai dalam setiap mata kuliah tersebut. Tapi jika kita kuliah di jurusan yang sesuai passion tentunya kita akan lebih giat untuk mempelajari mata kuliah tersebut dan nilai akan mengikuti usaha yang kita lakukan.

Kalau menurut saya pribadi, sebaiknya saat memilih jurusan memang berdasarkan minat dan passion individu daripada mementingkan nilai IPK. Nilai IPK memang penting, namun yang lebih penting lagi menurut saya adalah passion yang kita sukai. Karena jika memilih jurusan berdasarkan passion, ketika kita mengalami masa sulit meskipun terseok-seok kita lebih bisa menghadapi dan menyelesaikannya daripada memilih jurusan karena nilai IPK. Ketika semester semakin tinggi dan nilai IPK semakin menurun, individu yang memilih jurusan karena IPK akan cenderung merasa kesulitan atau demotivasi dalam melanjutkan perkuliahan. Sedangkan jika memilih sesuai passion, meskipun IPK menurun, masih ada kemungkinan untuk tetap melanjutkan perkuliahan karena masih ada motivasi dan minat untuk tetap melanjutkan apa yang kita sukai. Selain itu, dengan memilih apa yang kita sukai, kemungkinan untuk mendapatkan IPK tinggi juga lebih besar daripada memilih jurusan karena IPK tinggi.

1 Like

Menurut saya, lebih baik memilih jurusan kuliah yang memang sesuai dengan passion individu itu sendiri dibandingkan dengangan Nilai IPK. Saat ini banyak mahasiswa yang keliru dalam mengambil jurusan kuliahnya. bukannya berkulaih dengan nyaman dan damai namun merasa sangat tidak senang, bahkan beberapa dari mereka justru tertekan. Tekanan demi tekanan ini bisa saja dialami ketika mahasiswa memilih jurusan karena mementikan nilai IPK yang tidak sesuai dengan passion mereka. mereka mungkin dapat menyelesaikan kuliahnya akan tetapi jangka waktunya sangatlah panjang, penuh tekanan dan sangat berliku, terlebih tidak ada passion atau ketertarikan sama sekali di jurusan tersebut.