Jenis tanaman apa saja yang sebaiknya ditanam pada taman kota?

Taman kota adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota. Fungsi taman kota antara lain sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Dengan adanya penghijauan maka taman kota dapat berfungsi sebagai paru-paru kota, filter debu dan asap kendaraan bermotor, dan tempat penyimpanan air tanah, sehinggadapat mencegah datangnya banjir dan erosi.
Menurut teman-teman. jenis tanaman apa yang cocok ditanam di taman kota?

Tanaman akan terus tumbuh dan berkembang, pertumbuhan tersebut akan mempengaruhi ukuran besar tanaman, bentuk, tekstur dan warna selama masa pertumbuhannya. Sehingga, kualitas dan kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan tanaman yang sesuai, seperti kemampuannya untuk menekan pencemaran
udara, menyerap debu, mengurangi bau, meredam kebisingan, mengurangi erosi tanah, penahan angin dan hujan secara menyeluruh.

Persyaratan umum tanaman yang dapat ditanam di wilayah taman kota adalah

  • tanaman yang disenangi dan tidak berbahaya bagi masyarakat,
  • mampu tumbuh pada lingkungan yang marjinal (tanah tidak
    subur, udara dan air yang tercemar),
  • tahan terhadap vandalism,
  • akar dalam dan tidak
    mudah tumbang,
  • tidak gugur daun,
  • cepat tumbuh,
  • bernilai hias dan arsitektural,
  • dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas
    lingkungan kota,
  • prioritas menggunakan vegetasi endemik atau lokal dan keanekaragaman hayati.

Beberapa contoh tanaman yang dapat ditanam di taman kota antara lain adalah,

  • pohon tabebuya
  • tanaman lidah mertua
  • pohon angsana
  • glodokan tiang
  • palm raja
  • ketapang
  • tanjung
  • kamboja
Referensi

Rochim, Faidloh Nur. (2013). Jurnal Teknik PWK. Penetapan Fungsi dan Kesesuaian Vegetasi pada Taman Publik sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Pekalongan. Vol 2 No3

trembesi01

Peneliti Ekofisiologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Dr Nuril Hidayat mengatakan, bahwa akan lebih efektif jika tanaman dipilih berdasarkan kemampuannya menyerap polutan paling banyak untuk di daerah perkotaan yang padat penduduk dan padat akan sarana transportasi. Jenis tanaman yang dapat dipilih adalah tanaman yang mempunyai kemampuan menyerap CO2 tinggi, berumur panjang, kayunya kuat, cepat tumbuh, dan bisa diperbanyak. Salah satu contohnya yaitu pohon trembesi dan pohon cempaka.

Pohon cempaka dan trembesi memiliki manfaat yang sangat berguna untuk menyerap kadar polutan tinggi, selain itu pohon trembesi memiliki naungan yang rindang sehingga cocok sekali untuk berteduh jika di waktu siang hari. Pohon cempaka yang mampu menyerap polutan juga memiliki bentuk yang unik jika dirawat dengan bagus sehingga sangat cocok sekali jika ditaruh pada border suatu taman kota.

Referensi

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4645833/paling-cocok-ditanam-di-taman-kota-tumbuh-tumbuhan-ini-ampuh-serap-polusi

1 Like

Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam di daerah taman kota yaitu:

1. Tela-tela
Tanaman ini hampir mirip dengan ubi jalar. Daunnya berwarna kuning muda dan tumbuh merambat. Tanaman ini juga dapat menghasilkan umbi yang dapat dikonsumsi. Dapat diperbanyak dengan cara setek batang. Tanaman tela-tela menyukai air, namun apabila kekurangan air tanaman ini akan cepat layu.

tela

2. Sambang darah ( Iresine herbistii )
Iresine herbistii berfungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman pembatas taman dan tanaman pagar hidup khususnya pada taman-taman bergaya formal. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan tingkat kelembaban sedang. Daya tumbuh Iresine herbistii sangat cepat dengan intensitas cahaya matahari penuh dan kebutuhan penyiraman intensif. Perpaduan Iresine herbistii dengan Arachis pintoi cukup menarik untuk diterapkan pada taman.

sambang darah

3. Bakung ( Hymenocallis speciosa )
Merupakan tanaman dataran rendah dan dataran tinggi dengan kelembaban yang tinggi. Nama lain dari tanaman ini adalah spider lily atau white spice. Cara perbanyakan dapat menggunakan umbi, anakan dan biji. Pemupukan dilakukan pada saaat penanaman dan pembungaan. Hymenocallis speciosa merupakan tanaman yang membutuhkan cahaya matahari penuh dan juga naungan dengan intensitas penyiraman yang intensif.

bakung

4. Palem Kuning ( Chrysalidocarpus lutescens )
Palem kuning ( Chrysalidocarpus lutescens syn. Dypsis lutescens ) adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan. Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan (Arecaceae) ini berasal dari Madagaskar.

palem

5. Palem Kipas ( Livistona chinensis )
Livistona chinensis memiliki bentuk daun setengah lingkaran mirip kipas terbuka. Garis tengah daun sekitar 30-50 cm. Palem ini merupakan salah satu palem yang paling tahan lama berada di ruangan. Bisa mencapai ketinggian 10 meter. Tanaman ini akan lebih menarik saat tanaman masih berada pada ketinggian kurang dari 2 meter.

kipas

"Referensi

Dastina, G. 2009. Pengelolaan Arsitektur Taman Kota di Monumen Perjuangan 45’ Banjarsari Kota Surakarta. [skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pemilihan tanaman untuk ditanam pada taman haruslah memperhatikan beberapa hal, seperti memiliki fase pertumbuhan yang cepat dan kuat, memiliki nilai estetika untuk dinikmati, dapat menyerap polutan, dan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi seseorang yang berada di taman tersebut. Adapun berdasarkan buku Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis, tanaman yang cocok ditanam di taman adalah sebagai berikut:

  1. Canna indica
    Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama bunga tasbih. Tanaman ini cocok ditanam di taman karena karakteristiknya yang dapat tumbuh dengan ketinggian sampai 1000 m. Dimana karakteristik tersebut dapat memberikan kesan nyaman dan teduh pada taman. Selain itu, bunga tasbih juga memiliki bunga dengan berbagai macam warna, mulai dari kuning, merah cerah, hingga merah muda. Sehingga dapat menimbulkan kesan elegan dan bernilai seni dalam memperindah taman kota.

  2. Saraca indica
    Tanaman yang dikenal dengan nama tanaman soka ini juga dapat menjadi pilihan tanaman pada taman kota. Selain karakteristiknya yang termasuk ke dalam tanaman yang kuat, tanaman ini juga memiliki bentuk bunga majemuk yang menarik. Di samping itu, banyaknya kandungan nektar pada bunga juga menjadi tempat yang disukai oleh kupu-kupu untuk hinggap di atasnya. Sehingga dapat mempercantik tampilan pad ataman kota.

  3. Bougenviella glabra
    Tanaman ini pasti sering dijumpai di taman-taman kota. Sebab, tanaman yang memiliki bunga berwarna-warni ini termasuk ke dalam tanaman yang tahan terhadap sinar matahari secara langsung sepanjang hari. sehingga, tanaman ini menjadi pilihan yang menarik untuk dijadikan tanaman pada taman kota, selain karena bunganya yang indah.

  4. Celosia cristata
    Celosia cristata atau jengger ayam ini memiliki karakteristik dapat tumbuh tegak hingga 60-90 m, memiliki batang yang tebal dan kuat, beralur, dan bercabang, serta memiliki bunga majemuk yang indah dengan warna ungu, kuning, atau merah. Selain menjadi penghias halaman rumah, tanaman ini juga dapat menjadi alternatif tanaman untuk ditanam di taman kota.

  5. Chlorophytum comosum
    Chlorophytum comosum atau yang lebih dikenal dengan nama spider plant atau tanaman laba-laba ini terbukti mampu menyerap 96% karbon monoksida dalam lingkungan yang terkendali selama 24 jam. Sehingga, spider plant menjadi tanaman yang paling efektif untuk mengurangi polusi dalam berbagai penelitian. Oleh karena itu, tanaman laba-laba ini dapat menjadi alternatif tanaman yang hendak di tanam di taman kota agar dapat mempercantik taman sekaligus mengurangi polutan di udara.

  6. Clerodendrum thomsoniae
    Tanaman ini kerap dikenal dengan nama tanaman nona makan sirih putih. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman merambat dan rajin berbunga. Dimana bunga pada tanaman nona makan sirih putih ini mampu mekar sampai 7 hari berturut-turut.






Urutan gambar baris pertama: Bunga tasbih (kiri), Tanaman Soka (tengah), Bugenvil (kanan)

Urutan gambar baris kedua: Jengger Ayam (kiri), Spider Plant (tengah), Tanaman Nona Makan Sirih Putih (kanan)

Referensi

Widyastuti, Titiek. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis. Yogyakarta: CV Mine.